Senin, 15 Februari 2016

Traction control systems for electronic differential lock at mechanic 2 theory

Traction control systems for electronic differential lock  at mechanic 2

 
Front and Rear Drive System
Parts of Main Power Transfer System
image

    
Clutch ---> Connect and disconnect rev / motor to the power transmission
    
Transmission ---> Adjust the ratio of motor rotation with the drive shaft Aksel so as to produce the desired torques
    
Activator shaft (Propeller Shaft) ---> Forward rotation / power from the transmission to drive the vari-angle Aksel
    
Aksel activator (axle) ---> Activator corner, to move towards the direction of rotation of the drive shaft axis aksel. Differential, to balance the wheel at the time of the second round turn
    
Poros Aksel ---> Forward rotation of the driving wheels to Aksel
Wheel Drive System
A. Driving Rear wheel

    
Motor At Home

imageExample usage: On many vehicles (Construction Standard)
image
Advantages: Convenience at a good asphalt road
Disadvantages: On the road mud fast drive wheel slip, if it is not enough load on the rear aksel



    
rear motor

imageExample usage: VW bug (old), bis Mb and othersimage
Advantages: In good mud road traction
Disadvantages: less comfort on the asphalt road, if it is not enough load on the front aksel

 

imageB. Driving Wheels Home

    
Motor Aft
Example usage: Construction old Example: Renault
image
Advantages: High security, if the drive wheels slip the car is still stable, good traction if there are a lot of load on the rear aksel
Disadvantages: Traction ugly if there are a lot of load on the rear aksel

image

    
Motor Melintang

imageExample usage: on most vehicles
image
Advantage: Save space, Movers angle is not required, the propeller shaft is not needed anymore
Disadvantages: Traction ugly if there are a lot of load on the rear aksel


C. Mover four wheels
Example usage: Vehicle courts, military and others
Ex: Toyota Land Cruiser, Daihatsu Taft and others
image
Advantages: Excellent Traction
Disadvantages: Prices are more expensive and heavy

 

imageIn the four-wheel drive system can be distinguished:
a. Selective four-wheel drive
· Can use both Aksel back on the road
· Aksel front can be connected on a dirt path
b. Permanent four-wheel drive
· A balance between the two shaft (Ex: Differential, Clutch Visco)
· More expensive


 
 
Sistem Penggerak/Pemindah Tenaga
  
Pada umumnya kerja sistem penggerak adalah menyalurkan tenaga dari mesin   ke roda . Pendistribusian tenaga ini  membuat kendaran berjalan maju atau mundur.
Secara umum  sistem pemindah tenaganya dikelompokkan ada empat jenis/tipe  sistem pemindahan tenaga  putaran  mesin ke roda, yaitu
1.     Front Engine Rear Drive (FR)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian belakang.
Secara umum komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)
a)     Kopling (clutch)
Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi
b)     Transmisi (transmission)
Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
c)      Poros Penggerak (drive shaft/propeler Shaft
Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
d)     Penggerak Aksel/Gardan (differensial)
Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
e)     Poros Aksel (Axle shaft)
Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda. Axle shaft (poros penggerak roda) adalah  poros pemutar roda yg dihubungkan dengan gardan (differensial).
f)       Roda
Agar kendaraan kendaran dapat berjalan maju atau mundur

Mengenal Traksi

Aktifitas manusia membutuhkan efisiensi waktu yang tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang sudah dianggap kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Namun kebanyakan dari manusia cenderung untuk tidak memperhatikan bagaimana mekanisme atau cara kerja pengoperasian pada sarana transportasi tersebut sehingga kebanyakan kejadian kecelakaan sekarang ini banyak didominasi oleh sistem keamanan yang tidak baik, seperti kurangnya safety factor pada komponen penggerak alat transportasi tersebut.


Truk slip dan tergelincir karena jalan licin
sumber : http://media.oregonlive.com 
Komponen penggerak pada alat transportasi tersebut sering disebut dengan peralatan traksi. Suatu kendaraan baik roda dua maupun roda empat dapat bergerak maju apabila kendaraan tersebut memiliki peralatan traksi yang mampu menghasilkan gaya traksi yang diperlukan. Peralatan traksi tersebut sering disebut sebagai ban. Definisi dari peralatan traksi adalah komponen dari kendaraan (ban) yang berkontak dengan jalan dan menghasilkan gaya traksi untuk menggerakkan kendaraan.

Sebenarnya teori Traksi  untuk kendaraan transport seperti mobil yang bergerak di jalan raya sudah banyak diteliti oleh para ilmuan maupun para cendikiawan. Namun ulasan-ulasan yang mereka berikan sering tidak dapat dipahami oleh kebanyakan orang terutama oleh orang awam yang tidak menguasai ilmu kinematika dan dinamika. Oleh karena itu kami berusaha untuk mengaplikasikan ilmu kami dalam membuat suatu alat ukur traksi sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas.

Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip . Definisi lain dari traksi adalah gaya tangensial yang ditransmisikan secara melintang terhadap dua permukaan melalui gesekan atau lapisan fluida yang menghasilkan gerakan, memberhentikan laju, atau transmisi daya 

Peralatan Traksi adalah komponen dari kendaraan yang berkontak dengan jalan dan menghasilkan gaya traksi untuk menggerakkan kendaraan. Roda merupakan peralatan traksi yang sudah sering didengar maupun sering dilihat. Fungsi dari peralatan traksi, disamping menghasilkan gaya dorong juga untuk mendukung berat kendaraan. Hal ini akan membedakannya dengan peralatan yang hanya mendukung berat kendaraan, tetapi tidak menghasilkan gaya dorong.

Persoalan akan menjadi lebih menarik untuk kasus kendaraan off the road seperti alat berat, traktor, jip, tank, dan lain-lain. Untuk kendaraan-kendaraan ini ditemui fenomena slip yang retalif besar sehingga energi yang hilang juga besar. Persson pada tahun 1975 mendefinisikan parameter-parameter traksi menjadi parameter-parameter tak berdimensi, sehingga hubungan antara parameter-parameter tersebut dapat dipresentasikan secara mudah dan jelas. Parameter tersebut adalah parameter kinematik, parameter gaya, dan parameter daya.
 
Transmisi otomatis

  adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.


CARA KERJA SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA MOTOR MATIC

CVT (Continuous Variable Transmission)
CVT adalah sistem perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin. sistem ini tidak memakai gigi transmisi, tetapi sebagai gantinya menggunakan 2 buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan oleh sabuk (V-BELT) dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu mengoperasikan perpindahan gigi sehingga lebih mudah. Hanya dengan memutar handle gas untuk  menambah kecepatan dan mengendurkan gas untuk mengurangi kecepatan.
Pulley depan berhubungan langsung dengan kruk as sedangkan pulley belakang berhubungan dengan final gear langsung ke roda belakang. Kedua pulley ini dapat melebar dan mengecil sehingga akan mendesak sabuk kearah luar. lebar kecilnya pulley depan tergantung dari putaran mesin berdasarkan gaya, sentrifugal, pulley belakang lebih kecilnya tergantung dari tarikan pulley depan.
Pada saat langsam posisi sabuk pulley depan kecil sedangkan pulley belakang besar, sehingga jika diibaratkan gigi maka perbandingannya ringan. Saat putaran menengah posisi sabuk pulley depan dan belakang sama besar, dan saat putaran tinggi sabuk pulley depan besar sedangkan sabuk pulley belakang kecil sehingga perbansingannya berat.
Keunggulan CVT ini selain pengoperasiannya mudah. perawatannya juga relatif murah. Yang perlu diperhatikan kondisi sabuk (V-BELT) harus selalu diperiksa setiap 20.000 km. Tergantung cara pemakaian dan kondisi medan jalan. Jika V-BELT sudah retak-retak atau memanjang maka sebaiknya diganti baru.




TRANSMISI MANUAL

Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan
kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.




  Transmisi Semi-Otomatis
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan sensor elektronik, prosesor dan aktuator untuk memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.

Pemakaian lain
Motor bebek yang beredar di Indonesia pada awal tahun 1970an sampai sekarang umumnya menggunakan transmisi semi-otomatis yang sederhana, motor bebek sangat populer pada waktu itu baru belakangan ini mulai diproduksi dan dipasarkan motor transmisi otomatis seperti digunakan pada Yamaha Mio, Honda Vario. 

Gambar-gambar transmisi





PRINSIP KERJA TRANSMISI MANUAL
Transmisi bekerja berdasarkan prinsip Perubahan Momen.

Saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan mobil.
Transmisi digunakan untuk merubah momen dengan cara memindah perbandingan roda gigi sehingga dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan kondisi jalan , dan memindahkan momen tersebut keroda – roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah keroda-roda.
KOMBINASI RODA GIGI (Gear Combination).

Kombinasi dasar roda gigi transmisi.
Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah ini, maka arah putaran dari input shaft (A : Sisi mesin dengan poros input) akan berbalik arah pada poros output ( B : Sisi proppeler shaft ).

Gerak Maju.
Dua pasang roda gigi pad transmisi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft.Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.

Gerak Mundur.
Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi idle (idler gear) dipasang diantara roda gigi A dan B untuk merubah arah putaran, dengan demikian mobil dapat berjalan mundur.

MACAM_MACAM TRANSMISI MANUAL
Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :
1. Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

Transmisi Tipe Constant Mesh.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar