Mengenal Pompa Berdasarkan Prinsip dan Cara Kerjanya
Selama ini, masyarakat kebanyakan hanya mengenal beberapa jenis pompa yang biasanya
digunakan sebagai penyedia pasokan air bagi kebutuhan rumah tangga atau
jenis pompa yang acap kali digunakan sebagai pengisi angin ban
kendaraan. Begitu banyak kegunaan yang ditawarkan oleh pompa. Jenis dari
pompa pun semakin beragam sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah
berbagai pompa-pompa yang banyak beredar di pasaran dan berbagai aspek
kehidupan di masyarakat berdasarkan pada prinsip dan cara kerjanya.
- Pompa jenis pertama adalah pompa yang paling sering dipakai untuk kehidupan masyarakat, yakni jenis jet pump. Jet pump sangat baik digunakan sebagai penyedia pasokan air yang sangat penting bagi kebutuhan harian rumah tangga. Jet pump sendiri dapat diklasifikasikan sebagai alat penyedot air yang sangat dalam yang ditunjang oleh motor listrik yang memiliki daya yang besar, baling-baling penyedot air, dan juga penyemprot air yang bertekanan tinggi. Sifat dari jet pump itu sendiri adalah pompa ini dapat mendorong atau mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Pompa ini memakai prinsip ejector, dimana dengan adanya perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan adanya aliran media yang dapat berupa cairan atau gas yang digunakan dalam mengankat cairan ke atas.
Motor Jet pump
sendiri adalah pompa dengan motor dua fasa yang memerlukan adanya
kapasitor sebagai penggeser fasa. Pompa ini tidak memiliki bagian yang
bergerak dan dibuat dengan konstruksi yang sangat sederhana, yang tentu
saja membatasi keefektifan kerja dari jet pump itu sendiri.
- Jenis pompa yang kedua adalah Air lift pump atau juga dapat disebut dengan mammoth pump. Pompa ini memiliki cara kerja yang sangat bergantung kepada campuran antara cairan dan gas. Pompa ini biasanya digunakan dalam sumur yang dalam dan kotor dimana pasir dapat dengan cepat mengikis bagian mekanik. Pompa ini juga terkadang digunakan pada proses pengolahan limbah yang membutuhkan head yang rendah.
Sebelumnya kita telah membahas beberapa
jenis pompa berdasarkan pada prinsip dan cara kerjanya, yakni jenis
pompa jet pump dan pompa air lift pump. Jenis pompa jetpump sangat baik
untuk digunakan dalam mendapatkan air tanah yang berasal dari lapisan
tanah yang cukup dalam, sementara itu, jenis air lift pump sangat baik
untuk digunakan di dalam sumur yang cukup dalam dan kotor yang mana
lapisan pasir yang ikut terhisap dapat saja merusak bagian mekanis dari
pompa tersebut. Disamping kedua jenis pompa tersebut, terdapat beberapa
jenis pompa lainya, yakni:
- Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah sebuah jenis
pompa yang sangat laris digunakan dalam dunia industri. Pompa ini
termasuk dalam jenis pompa kerja dinamis atau non positive displacement.
Pompa sentrifugal sendiri memiliki prinsip kerja yang mengubah energy
kinetis yang berawal dari kecepatan aliran sebuah fluida menjadi energy
potensial atau energy dinamis. Fluida tersebut mengalir melalui impeller
yang berputar di dalam casing pompa. Sifat dari hidrolis pompa ini
adalah memindahkan energy yang terdapat pada daun (baling-baling) pompa
dengan memakai dasar pengubahan arah aliran atau yang juga disebut
dengan fluid diynamics. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal
selalu sebanding dengan putaran. Total head atau tekanan yang
dihasilkan oleh pompa sentrifugal akan sebanding dengan pangkat dua dari
kecepatan putaran. Pompa sentrifugal ini dikenal akan bentuknya yang
sederhana, tidak memakan banyak tempat, ringan, serta tidak menghabiskan
banyak biaya untuk instalasi dan perawatan.
- Elevator Pump
Pompa ini mengandalkan dua buah elemen
utama, yakni motor drive yang befungsi sebagai penggerak utama yang
berada di permukaan yang dapat menggerakkan rotor di lubang sumur dan
pompa (rotor dan stator) yang berposisi di bawah lubang perforasi yang
dapat digunakan untuk memastikan bahwa posisi pompa akan tetap berada
di level fluida sehingga tidak akan terjadi loss flow. Fluida akan terus
mengalir ke dalam stator dan naik ke permukaan.
Selain ke empat jenis pompa sebelumnya,
masih banyak jenis pompa lainnya jika kita klasifikasikan berdasarkan
prinsip dan cara kerjanya. Berikut adalah diantaranya:
- Positive Displacement Pump (Pompa desak)
Dalam pompa desak, isi dari ruangan yang
terpisah dari bagian hisap dan bagian tekan akan mengalami perubahan
yang kemudian dipisahkan dari bagian pompa. Perpindahan zat cair dalam
pompa kreja desak ini didasarkan dari pembesaran saat kerja isap dan
pengecilan pada saat kerja kempa untuk kemudian kembali masuk ke ruang
dalam pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan akan sebanding
dengan kecepatan pergerakan atau putaran. Kapasitas pompa esar secara
umum tidak akan dapat dipengaruhi oleh tekanan yang dibangkitkan head
dalam pompa. Total head yang dihasilkan pompa ini bahkan tidak
bergantung pada kecepatan putaran. Pompa jenis ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
– Pompa desak gerak bolak-balik (oscilating pump), dengan contohnya adalah piston/plunger.
– Ada juga
pompa desak berputar atau dorary displacement pump. contoh dari pompa
rotary displacement pump adalah roatary pump, spiral pumps, gear pump,
dan lain sebagainya.
- Pompa elektromagnetik atau electromagnetic pump
Electromagnetic pump memiliki cara kerja
suatu kekuatan yang diberikan pada konduktor yang membawa arus dalam
medan magnet. Pompa ini bergantung pada kerja langsung pada medan magnet
tersebut. Dengan begitu, penggunaan dari jenis pompa inipun menjadi
sangat terbatas hanya pada cairan metal saja.
- Hidraulic pump atau pompa hidrolik
Jenis pompa hidrolik ini menggunakan
energy kinetik dari cairan yang dipompakan pada sebuah kolom. Energi
tersebut didorong dengan sebuah hantaman mendadak sehingga menjadi
energy tekan. Meskipun lambat, sebenarnya pompa hidrolik terkenal akan
flesibilitasnya, bentuknya yang sederhana dan hemat dalam biaya
pembuatan sistemnya, mudah mengontrol over load pada pompa dengan relief
valve, dan juga dapat melipat gandakan daya.
Impeller dan Fungsinya Yang Menentukan Penggunaan Pompa
Jika Impeller jenis mixed flow dapat
digunakan di pompa-pompa yang memompa cairan dengan kapasitas yang besar
namun memiliki total head yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
radial impeller. Jenis axial flow impeller ternyata memiliki total head
yang justru lebih rendah jika dibandingkan dengan mixed flow impeller.
Pompa yang menggunakan jenis impeller ini memiliki kapasitas pemompaan
cairan yang cukup besar. Jenis axial flow impeller cukup dikenal dengan
mana propeller dan ternyata memiliki kelebihan yang cukup unik, yakni
impeller ini dapat dipasang secara tetap di dalam pompa ataupun dapat
diubah-ubah saat pompa tersebut dibuka atau bahkan saat pompa tersebut
dalam proses bekerja. Banyak sekali pompa yang menggunakan jenis axial
flow impeller ini, diantaranya adalah pompa yang dipakai untuk
penanggulangan banjir, pompa jenis irigasi, pompa air pendingin yang
dipakai di pembangkit tenaga listrik, ataupun pompa lainnya. Berikut
adalah beberapa jenis penggunaan dari axial flow impeller.
- Jenis pertama adalah axial flow impeller tetap, jenis ini biasanya berupa impeller yang dapat diubah-ubah saat pompa dibuka ataupun saat dalam kondisi pompa masih bekerja. Pompa ini baik digunakan untuk penyedotan air yang cenderung bersih, namun juga dapat dipakai untuk penyedotan air kotor.
Selain itu, terdapat beberapa jenis impeller khusus yang patut kita ketahui, yakni sebagai berikut:
- Jenis impeller khusus pertama dalah adalah non clogging impeller dengan free floe/vortex, jenis impeller ini dapat digunakan untuk cairan kotor, lumpur, ataupun cairan yang mengandung benda-benda padat yang cukup besar, serat yang panjang, maupun cairan yang mengandung gas.
- Impeller kedua disebut dengan star impeller atau disebut juga dengan impeller pompa denyut. Dengan menggunakan jenis impeller ini, pompa dapat digunakan untuk mengalirkan cairan yang benar-benar bersih ataupun cairan yang mengandung gas.
- Jenis impeller yang terakhir adapah peripheral impeller atau turbine impeller, jenis impeller ini juga digunakan untuk cairan yang benar benar bersih atau cairan yang mengandung gas. Hanya saja, kapasitas yang dimiliki impeller ini kecil meskipun memiliki total head yang cukup tinggi.
Impeller dan Fungsinya Yang Menentukan Penggunaan Pompa
Terdapat beberapa jenis impeller yang
dapat menentukan fungsi dari pompa tersebut. Sebelumnya, kita telah
membahas jenis impeller yang bernama radial impeller. Radial impeller
sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni radial impeller terbuka
dan radial impeller yang tertutup. Kedua jenis impeller tersebut sangat
dipengaruhi dengan jumlah lengkungan atau bentuk dari sudu, sebuah daun
bilah yang terdapat pada impeller yang akan berputar dengan aliran dari
cairan. Pompa yang memakai kedua jenis radial impeller tersebut dapat
digunakan untuk berbagai jenis cairan, baik yang masih memiliki level
kebersihan tinggi, hingga cairan dengan tingkat kekotoran yang tinggi,
berlumpur, bahkan berserat, sesuai dengan penggunaan jenis radial
impellernya.
Selain jenis radial impeller, ada jenis
impeller lainnya, yakni jenis mixed flow impeller. Sebenarnya, tidak
begitu banyak perbedaan antara radial impeller dengan jenis mixed flow
impeller, bahkan jenis mixed flow impeller juga terdiri dari dua bagian
yakni terbuka dan tertutup. Jenis mixed flow impeller ini dapat
digunakan untuk memompa cairan dengan kapasitas yang besar, namun dengan
total head yang justru relative yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan radial impeller. Berikut ini adalah penggunaan dari mixed flow
impeller.
- Untuk jenis yang pertama adalah mixed flow impeller tertutup yang dapat digunakan di dalam pompa yang digunakan untuk memompa cairan yang bersih atau cairan yang memiliki level kekotoran yang rendah.
- Jenis yang berikutnya adalah mixed flow impeller yang terbuka. Jenis impeller ini ternyata juga dapat digunakan di pompa-pompa yang diperuntukkan untuk memompa cairan yang bersih maupun cairan yang memiliki level kekotoran yang rendah.
Berbagai Jenis Casing Dalam Pompa Centrifugal
Pompa
sentrifugal adalah sejeins pompa yang termasuk dalam keluarga pompa
pemindah non positif. Pompa ini dapat merubah energy kinetis yang
berasal dari kecepatan aliran cairan menjadi energy yang potensial atau
dinamis dimana aliran ini melalui impeller yang berputar dalam casing.
Disini cukup jelas bahwa impeller memiliki fungsi yang sangat penting
dan menjadi inti dalam pengoperasian pompa sentrifugal. Namun, tanpa
adanya casing yang baik, maka impeller pun tidak dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya.
Kita mengenal casing sebagai bagian yang
paling luar dari pompa. Sentrifugal. Casing memiliki fungsi melindungi
berbagai komponen pompa yang berputar. Casing juga menjadi tempat dimana
diffuser, atau guide vane serta inlet dan outlet nozel dari pompa
berada. Casing sendiri dapat menentukan arah aliran impeller serta
tempat dimana konversi energy kecepatan menjadi energy dinamis terjadi.
Terdapat beberapa jenis casing yang jamak dipakai di pompa sentrifugal, diantaranya adalah:
- Casing volute. Di dalam casing ini, kita dapat menemukan impeller yang biasanya diletakkan di bagian bawah dalam wadah. Dengan posisi yang ada di bawah, maka keseimbangan tekanan hidrolik pada batang torak pompa dapat terjaga. Jenis casing ini memiliki kekurangan, yakni jika kapasitas yang dipakai ternyata lebih rendah dari rekomendasi pabrik pembuatannya, tekanan lateral dapat terjadi pada batang torak pompa. Jika dibiarkan, bantalan poror, torak, hingga pemakain sil akan menjadi boros. Selain tunggal, casing volute juga ada yang ganda, dan saat gaya radial menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang.
- Jenis casing yang kedua sering disebut dengan stage casing. Di casing ini terdapat baling-baling penyebaran stasioner yang berada di sekiling impeller. Impeller ini dapat mengubah kecepatan menjadi energy tekanan. Stage Casing dapat ditemui di penerapan pada pompa multi-stages (multi-tahap). Stage casing sendiri dapat dibedakan sebagai berikut.
– Casing dan nozzle telah terdapat pada satu cetakan atau posongan yang utuh, atau sesuai dengan pabrik pembuatannya.
– Casing terbelah. Bentuk ini
adalah dua bagian yang disatukan kembali. Bagian wadah di dalam telah
terbagi menjadi bidahn ,horizontal. Casing ini juga terkenal dengan
julukan, “casing yang terbelah secara aksial”
Berbagai Jenis Impeller Dalam Pompa Sentrifugal
Sebagaimana
telah kita bahas sebelumnya, impeller sangat berpengaruh dalam proses
operasional dari pompa sentrifugal. Walaupun terkesan berlebihan, namun
impeller adalah bagian yang paling penting penting dari pompa
sentrifugal itu sendiri. Impeller adalah inti dari bagaimana pompa
sentrifugal bekerja. Jumlah impeller sendiri dapat mempengaruhi jenis
dari tahapan yang dapat ditangani oleh pompa sentrifugal. Banyak yang
mengira jika impeller memiliki bentuk yang sama, yakni cakram berbentuk
bulat, namun, ternyata anggapan itu salah, ada beberapa jenis dari
impeller yang biasa dipergunakan dalam dunia industri.
Penggolongan impeller sendiri dapat
dibedakan dari arah aliran dari sumbu putaran, apakah radial, aksial
atau aliran campuran. Jenis hisapan juga dapat menjadi klasifikasi
karena ada jenis hisapan tunggal dan juga jenis hisapan ganda. Impeller
juga dapat digolongkan berdasarkan konstruksi mekaniknya. Namun, kita
dapat mengenal berbagai jenis impeller sebagai berikut:
- Impeller Tertutup
Disebut sebagai impeller tertutup karena
baling-baling di dalamnya tetutupi oleh mantel di kedua sisi. Jenis
impeller ini banyak digunakan pada pompa air dengan tujuan mengurung air
agar tidak berpindahdari sisi pengiriman ke sisi penghisapan. Impeller
jenis ini memiliki kelemahan pada kesulitan yang akan didapat jika
terdapat rintangan atau sumbatan.
- Impeller Terbuka dan Semi Terbuka
Dengan kondisinya yang terbuka atau semi
terbuka, maka kemungkinan adanya sumbatan pun jauh berkurang. Hal ini
memungkinkan adanya pemeriksaan impeller dengan mudah. Namun, jenis
impeller ini hanya dapat diatur secara manual untuk mendapatkan setelan
terbaik.
- Impeller Pompa Berpusar/Vortex
Untuk pompa yang digunakan untuk
bahan-bahan yang lebih padat ataupun berserabut dari fluida cair,
impeller vortex dapat menjadi pilihan yang baik. Namun sayangnya, pompa
jenis ini 50% kurang efisien dari rancangan konvensionalnya.
Sistem Perlindungan Yang Terdapat Pada Pompa Sentrifugal
Sebagaimana
telah kita ketahui sebelumnya, pompa sentrifugal memiliki manfaat yang
sangat banyak dalam kehidupan manusia. Pompa sentrifugal banyak sekali
digunakan dalam dunia industri. Dengan karakteristiknya yang memiliki
desain yang simpel, berat yang cukup ringan, biaya instalasi yang murah,
dan ditambah dengan kebutuhan akan perawatan yang murah, pompa ini
seakan-akan menjadi primadona untuk menjadi komponen penting dalam
pemenuhan kebutuhan akan pengerjaan pompa. Pompa sentrifugal sendiri
termasuk dalam jenis pompa dinamis atau pompa pemindah non positif.
Prinsip kerja dari pompa ini adalah mengubah energy kinetis yang
terdapat pada aliran air yang mengalir dengan cepat untuk menjadi energy
dinamis melalui sebuah impeller yang berputar di dalam pompa tersebut.
Pompa sentrifugal terkenal akan daya
kerjanya yang bertenaga dan efektif dalam memindahkan berbagai zat.
Namun, karena adanya tenaga yang besar dan sistem yang berputar secara
cepat di dalamnya. Maka penggunaan pompa sentrifugal juga membutuhkan
sistem perlindungan agar kinerja pompa tetap terjaga serta menjamin
keamanan kerja. Telah banyak standar sistem perlindungan dalam dunia
industri, berikut adalah standar minimum yang dapat dipakai pada pompa
sentrifugal:
- Ada perlindungan terhadap arus balik. Dengan Check Valve yang ditempatkan pada aliran keluar pompa, maka aliran cairan pun dipastikan hanya dapat berjalan searah, sesuai dengan aliran keluar dari pompa.
- Terdapat perlindungan terhadap overload atau beban berlebih. Kita dapat memasang beberapa alat seperti flow switch, pressure switch low, ataupun overload relay yang dapat menghindarkan pompa dari kondisi overload.
- Pompa dapat menciptakan getaran yang berlebihan. Getaran ini dapat menggangu kinerja pompa dan bahkan merusak pompa tersebut. Untuk melindungi pompa ini dari getaran ini, kita dapat menambahkan vibration switch ataupun vibration monitor.
- Pressure switch high, flow switch low (FSL) ataupun return line yang dilengkapi control valve dapat kita pasang pada sistem pompa. Alat-alat tersebut dapat melindungi pompa dari kerusakan yang terjadi jika minimum flow, atau aliran minimum yang dibutuhkan tidak dapat dipenuhi.
- Jika pomp tidak memiliki NPSH yang cukup, maka aliran keluar pompa tidak akan mengeluarkan apapun karena cairan hanya akan berkumpul di dalam pompa. Kita dapat menambahkan level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL) pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari situasi low NPSH available.
Berbagai Macam Pompa Sentrifugal
Pompa
sentrifugal telah mengalami perkembangan dengan sangat pesat hingga
jangkauan penggunaannya juga cukup banyak. Pompa sentrifugal sangatlah
populer di dunia industri khususnya di industri kimia. Meskipun begitu,
penggunaan dari pompa jenis ini tidak terbatas pada industri kimia saja,
beragam industri juga memakai pompa ini, bahkan kalangan individu pun
dapat memakai pompa sentrifugal untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan
harga yang terjangkau dan bentuk yang sederhana, pompa ini memiliki
beragam jenis dan tipe, berikut adalah macam-macam pompa sentrifugal
yang dapat ditemui di pasaran.
Jika kita membicarakan pompa
sentrifugal, kita tidak akan lepas dari impeller yang digunakan sebagai
komponen dari pompa ini. Berdasarkan jumlah impellernya, pompa
sentrifugal memiliki jenis pompa satu tingkat dan pompa bertingkat
banyak. Untuk pompa satu tingkat, impeller yang digunakan hanya
berjumlah satu buah, sehingga total head yang dihasilkan jelas lebih
rendah, sementara itu pada pompa bertingkat banyak, impeller yang
digunakan dipasang secara berderet pada satu poros. Total head yang
dihasilkan pompa bertingkat banyak jelas lebih tinggi dibandingkan
dengan pompa satu tingkat karena fluida cair terus dipompa secara
berkesinambungan dan bergantian dari impeller pertama hingga impeller
terakhir.
Untuk melihat jumlah aliran masuk
(suction) pada pompa ini, kita dapat membedakan jenis pompa sentrifugal
yang memiliki single suction dengan double suction. Untuk pompa single
suction, aliran masuknya hanya terdapat pada satu sisi dan aliran
masuknya biasanya tegal lurus dengan arah aliran keluarnya. Sementara
itu, pompa double section memiliki dua aliran masuk yang biasanya
segaris dengan aliran keluar. Saluran masuk ini menghindarkan pompa dari
gaya aksial yang terjadi saat pengoperasian.
Letak fluida pun ternyata dapat menjadi
pembeda jenis pompa sentrifugal. Disini dikenal adanya pompa positif dan
pompa negatif. Untuk pompa positif, posisi fluida yang dihisap sejajar
atau berada pada atas dari pompa. Ujung dari suction pompa biasanya
telah dipenuhi dengan fluida sehingga tidak perlu dilakukan metode
pemancingan. Sementara itu, untuk pompa negatif, posisi fluida yang akan
dihisap berada pada bawah pompa. Hal ini memungkinkan perlunya
pancingan terlebih dahulu agar casing pompa hingga ujung dari pipa
penghisap dapat dipenuhi dengan fluida sehingga dapat mulai bekerja.
Berbagai Komponen Dalam Pompa Sentrifugal
Pompa
sentrifugal telah mengalami beberapa kali perubahan semenjak pertama
kali diperkenalkan oleh Dennis Papin di Eropa pada tahun 1689. Pompa
sentrifugal telah didesain sedemikian rupa sehingga bentuk dari pompa
sentrifugal sekarang telah menjadi sangat sederhana. Namun, dibalik
kesederhanaan bentuknya, pompa ini memiliki kinerja yang sangat kuat dan
handal. Hal ini tentu saja dikarenakan adanya perpaduan dari berbagai
macam komponen yang mendukung proses kerja dari pompa sentrifugal itu
sendiri. Untuk mengenal lebih dekat dengan pompa sentrifugal ini, kita
dapat melihat komponen apa saja yang berada dalam pompa sentrifugal
sebagai berikut:
- Bagian pertama dari pompa sentrifugal adalah casing dari pompa ini. Bagian ini adalah bagian paling luar dari pompa dengan fungsi sebagai pelindung berbagai elemen, khususnya elemen yang berputar, guide vane, inlet dan outlet dari nozel. Casing juga dapat berfungsi sebagai penentu arah aliran dari impeller.
- Bagian yang paling sering disebut sebagai inti dari pompa sentrifugal adalah impeller. Impellerlah yang mengubah energy mekanik dari pompa menjadi energy kecepatan pada cairan jika fluida itu dipompakan secara terus menerus.
- Eye of the impeller adalah bagian dimana cairan masuk untuk dihisap oleh impeller.
- Bearing atau bantalan memiliki fungsi menahan beban dari poros. Bearing menjadi tumpuan bagian yang dapat berputar dan dapat menahan beban axial maupun radial. Bearing memastikan putaran yang terjadi dalam pompa tetap lancar dan berada dalam tempat yang benar.
- Terdapat Wearing ring yang meminimalisasi kebocoran cairan yang melewati bagian depan atau bagian depan impeller dengan memperkecil celah antara casing dengan impeller.
- Vane atau baling baling yang memutar dan mendorong cairan.
- Shaft, atau poros yang akan terus bergerak selama pompa ini dioperasikan.
- Shaft sleeve, sebuah alat yang melindungi poros dari erosi, korosi, dan juga keausan.
- Stuffing Box, yang memiliki fungsi mencegah kebocoran pada daerah dimana poros ini menembus casing dari pompa sentrifugal
- Untuk mencegah bocornya cairan dari casing pompa yang melalui poros, diperlukanlah packing yang juga terbuat dari asbes atau beton.
Lebih Dalam Mengenal Pompa Sentrifugal
Prinsip kerja dari pompa sentrifugal dapat dijelaskan dengan singkat sebagai berikut; jika suatu benda atau objek diputar dalam gerakan yang melingkar, maka benda tersebut akan cenderung terlempar keluar dari titik pusat lingkaran, hal inilah yang disebut dengan gaya sentrifugal. Anda dapat melihat contoh dari gaya ini dengan jelas pada wahana ayunan melingkar yang sering ada di taman bermain dimana para pemainnya seperti akan terlempar keluar. Pompa sentrifugal menggunakan impeller sebagai bagian yang memutar fluida cair. Fluida cair ini kemudian akan mengalir melalui pompa untuk kemudian sampai pada titik pusat impeller. Impeller ini bergerak memutar sehingga fluida cair juga ikut bergerak memutar. Dengan gerakan memutar tersebut yang memakai gaya sentrifugal, maka fluida cair dapat terdorong terus menuju bagian terluar dari impeller. Semakin cepat impeller berputar, maka semakin kuat pula dorongan yang menggerakkan fluida untuk mengalir. Pompa sentrifugal juga dilengkapi dengan beberapa rangkaian perpipaan dan baling baling yang memang ditujukan untuk dapat mengarahkan fluida cair tersebut ke arah yang diinginkan.
Dengan beragamnya fungsi dan cara kerja dari ompa ini, pompa ini dapat digunakan dalam memompa bebagai macam fluida seperti air, asam, slurry, atau hingga campuran fluida dengan katalis yang lebih padat.
Perkembangan Pompa Sentrifugal
Pompa
sentrifugal diperkenalkan oleh Denis papin di Eropa tahun 1689 dan
dikembangkan di Amerika Serikat pada awal tahun 1800-an. Awalnya pompa
ini diketahui sebagai baling-baling Archimedean. Dulu pompa ini
diproduksi untuk aplikasi head rendah, yakni fluida bercampur sampah
atau benda padat lainnya. Mayoritas aplikasi pompa awalnya memakai pompa
positive displacement.
Sekarang, pompa sentrifugal yang sangat
sederhana dan serbaguna menjadi pilihan utama para insinyur dalam
aplikasi pompa. Pompa sentrifugal mulai populer sejak adanya
pengembangan motor elektrik kecepatan tinggi, mesin pembakar ruangan,
dan turbin uap. Pompa jenis ini memiliki mesin dengan kecepatan tinggi
dan lebih efisien.
Pompa sentrifugal menjadi pompa pilihan
untuk berbagai aplikasi sejak tahun 1940-an. Dengan ditemukannya
material konstruksi yang baru membuat pompa memiliki cakupan bidang yang
sangat luas dalam penggunaannya. Jadi, jangan heran bila hari ini
ditemukan efisiensi 93% lebih umutk pompa besar dan 50% lebih untuk
pompa kec il.
Penggunaan pompa sentrifugal kebanyakan
di pabrik kimia. Pompa ini biasanya digunakan untuk meindahkan berbagai
jenis fluida, seperti air, campuran cairan dengan katalis padat (solid)
atau asam sampaislur ry. Desainnya yang cukup sederhana menjadikan pompa
sentrifugal paling populer di industri kimia.
Pada beberapa kasus penggunaan pompa
sentrifugal lebih efisien ketimbang pompa jenis displacement. Pompa
sentrifugal memiliki keunggulan dari pompa lainnya, antara lain:
1. Operasinya handal
2. Konstruksinya sederhana dan kuat
3. Kapasitasnya besar
4. Keausan yang terjadi cukup kecil
5. Bisa digunakan untuk suhu tinggi
6. Jalannya tenang
7. Tidak ada mekanisme katup
8. Aliran zat cair tidak terputus-putus
1. Operasinya handal
2. Konstruksinya sederhana dan kuat
3. Kapasitasnya besar
4. Keausan yang terjadi cukup kecil
5. Bisa digunakan untuk suhu tinggi
6. Jalannya tenang
7. Tidak ada mekanisme katup
8. Aliran zat cair tidak terputus-putus
Meski memiliki banyak keunggulan, pompa sentrifugal juga mempunyai kelemahan, seperti:
1. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil
2. Kurang sesuai untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil
3. Dalam kondisi normal pompa sentrifugal tidak bisa menghisap sendiri (tidak mampu memompakan udara).
1. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil
2. Kurang sesuai untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil
3. Dalam kondisi normal pompa sentrifugal tidak bisa menghisap sendiri (tidak mampu memompakan udara).
Mengenal Pompa Submersible
Air merupakan
kompenen penting dalam kehidupan. Tak satupun makhluk di bumi ini yang
mampu bertahan hidup tanpa air. Agar air yang “tersimpan” di bumi bisa
dimanfaatkan sebaik mungkin maka diperlukan pompa untuk memindahkan air
dari suatu tempat ke tempat yang bisa dijangkau manusia. Ada beberapa
jenis pompa yang bisa Anda gunakan. Salah satunya adalah pompa
submersible (pompa benam).
Pompa submersible yang disebut juga
dengan electric submersible pump (ESP) merupakan pompa yang dioperasikan
dalam air. Pompa jenis ini akan rusak bila dioperasikan dalam kondisi
yang tidak terdapat air terus-menerus.
Pompa jenis ini memiliki tinggi minimal air yang bisa dipompa dan harus dipenuhi saat alat bekerja supaya pompa tahan lebih lama. Pompa dengan tipe pompa sentrifugal ini memiliki prinsip kerja mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar salam casing. Singkatnya, prinsip kerja pompa submersible mendorong air ke permukaan.
Pompa jenis ini memiliki tinggi minimal air yang bisa dipompa dan harus dipenuhi saat alat bekerja supaya pompa tahan lebih lama. Pompa dengan tipe pompa sentrifugal ini memiliki prinsip kerja mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar salam casing. Singkatnya, prinsip kerja pompa submersible mendorong air ke permukaan.
Ada beberapa kelebihan dari pompa submersible, antara lain:
1. Tidak menimbulkan suara bising kerana letaknya di dalam sumur
2. Biaya perawatannya rendah
3. Memiliki pendingin alami karena pompa terendam dalam air
4. Pompa ini tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing seperti halnya pompa permukaan (Jet Pump). Sehingga pompa ini tidak akan mengalami masalah seperti keausan bearing atau shaft.
1. Tidak menimbulkan suara bising kerana letaknya di dalam sumur
2. Biaya perawatannya rendah
3. Memiliki pendingin alami karena pompa terendam dalam air
4. Pompa ini tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing seperti halnya pompa permukaan (Jet Pump). Sehingga pompa ini tidak akan mengalami masalah seperti keausan bearing atau shaft.
Meski memiliki banyak kelebihan namun perlu diperhatikan pula hal-hal dalam pengoperasian pompa, seperti berikut ini:
1. Perhatikan putaran pompa jangan sampai terbalik
2. Hindari pemompaan air yang berlumpur
3. Pompa harus diganjal atau digantung
4. Setelah dipakai, pompa harus dicuci dengan air bersih
2. Hindari pemompaan air yang berlumpur
3. Pompa harus diganjal atau digantung
4. Setelah dipakai, pompa harus dicuci dengan air bersih
Perhatikan pula penempatan pompa sesuai
dengan fungsinya. Misalkan pompa untuk air bersih maka digunakan untuk
instalasi air bersih. Jika untuk lumpur maka digunakan pompa lumpur.
Bila pompa menggunakan pipa hisapan maka pipa hisap sebaiknya lebih
besar dari pipa buangan (pompa sentrifungal agar tidak terjadi kavitasi
pada pompa. Selain itu, bentangkan kabel hingga tak ada lekukan yang
tajam atau yang terjepit.
Air sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia dan industri. Karena itu, konsumsilah air tanah dengan
bijak, miliki lahan hijau, dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik
sehingga bisa menjamin ketersediaan air dalam jangka waktu yang lebih
lama.
Impeller Dalam Pompa Sentrifugal
Pompa telah
merambah ke berbagai bidang kebutuhan manusia. Dalam kebutuhan rumah
tangga saja misalnya, kita sudah sangat bergantung dengan adanya pompa
air yang mampu menyediakan air bersih bagi kita sewaktu-waktu. Dengan
menggunakan pompa, air dapat jauh lebih mudah didapatkan, lebih cepat,
lebih praktis, dan dengan volume yang lebih besar jika dibandingkan
dengan cara pengambilan air dari sumber air pada jaman dahulu. Dunia
industri juga ikut mendayagunakan penggunaan pompa dalam keseharian
operasionalnya. Jenis pompa yang cukup umum digunakan dalam dunia
industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal termasuk dalam
peralatan yang paling sederhana dalam proses operasional industri. Pompa
sentrifugal, yang termasuk di dalam keluarga pompa kerja dinamis, atau
juga disebut sebagai non positive displacement pump ini memiliki cara
kerja dimana pompa dapat mengubah energy kinetic dari sebuah cairan
menjadi energy yang potensial (dinamis) melalui impeller yang terdapat
pada bagian dalam casing dari pompa sentrifugal.
Bagi orang yang sudah terbiasa dengan
istilah perpompaan atau dunia mesin, maka akan dapat segera mengerti
prinsip kerja dari pompa sentrifugal ini, namun bagaimana dengan orang
awam? Istilah yang tidak mudah dimengerti mungkin adalah impeller.
Apakah sebenarnya Impeller itu?
Impeller dapat dikenal dari bentuknya
yang seperti cakram yang bulat dari logam. Di dalam impeller ini, telah
ada lintasan yang diperuntukkan bagi aliran fluida. Bahan logam yang
digunakan untuk membentuk impeller adalah perungggu, besi tulang,
stainless steel, polikarbonat dan beberapa logam lainnya. Impeller dapat
mempengaruhi kinerja dari pompa sentrifugal. Jumlah dari impeller dapat
menentukan tahapan dan kapasitas kerja dari pompa. Sebagai contoh, Jika
sebuah pompa hanya memiliki satu impeller, maka pompa ini memiliki satu
tahapan dan cocok untuk layanan head (tekanan) yang rendah. Pompa
dengan dua impeller yang terpasang secara seri disebut pompa dua tahapan
dan baik untuk layanan head sedang, untuk pompa tiga tahapan, impeller
yang dipakai berjumlah tiga dan dapat dipakai untuk head yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar