Senin, 22 Februari 2016

combustion engine as aircraft and rocket booster

we know how the engine you can live? If you do not follow the discussion that follows.




Hasil gambar untuk gaya dorong roketTheoretically combustion occurs due to three main conditions, namely fuel, air and heat. Further explained, the fuel known as petrol. Air is the weather or wind. Medium heat is the fire of the ignition system. Motor fuel change these elements into kinetic energy or motion. Why is not enough fuel to burn? In order to burn, the fuel must be mixed with the air while the fire was of course required to ignite the mixture.


The analogy can be seen from the working system of gas stoves. In the cooking device there are several key elements, namely the gas tube, hose, faucet regulating the supply of gas, air and cigarette lighter. As we all know, gas stoves will only illuminate when the tap is opened. Gas flows through a tube or channel, then mixed with air and lit fire fell after being sprinkled sparks from the cigarette lighter.
With complete, pembakaran pun process went as follows, the fuel contained in the tank is pumped into the carburetor according to the number required. This is where the liquid is mixed with air, which in turn dikarburasi (atomized) to enable the mix proportion. Subsequently, the mixture went into the cylinder to be compressed.
According to the laws of chemistry, the volume will shrink when compressed. Although there is no flame, the gas will be compressed will increase pressure and temperature. The nature of this natural phenomenon makes it more easily burned spark plugs dar. Keep in mind, kuncci of all is the compression pressure where kompresilah pumping air and fuel vapor into heat. While the spark plug, only help resolve heat uncontrollably. But without the fire could have been the engine like a diesel engine. These machines do not have a spark plug for gas burners burning because of the compression and the pressure is very high so that heat is also high up on fire himself.
After the burning, will be followed by devastating gas explosion that will expand and trying to push the piston to the bottom dead point (TMB). This process is called income-generating step movement (power press) which are further processed by the crankshaft into motor power in the form of a round.
So that the process can be constantly required to balance out blow blast burst (Counter Balance Weight) which is the task of the crankshaft is equipped with pendulum. The pendulum is two full plates bump on crutches flanking the piston. Bumps on each side of the circular plate is not as dire. It merely feeds continuous burst. The result of this is often called a burst of torque or torque





tahukah kita bagaimana mesin motor anda bisa hidup ? Kalau belum ikuti saja pembahasan berikut ini.

Secara teori pembakaran terjadi lantaran 3 syarat utama, yaitu bahan bakar, udara dan panas. Lebih jauh dijelaskan, bahan bakar dikenal sebagai bensin. Udara adalah hawa atau angin. Sedang panas ialah api dari sistem pengapian. Motor bakar mengubah unsur-unsur ini menjadi energi kinetik atau gerak. Mengapa bahan bakar tak cukup untuk melakukan pembakaran ? Agar bisa terbakar, bahan bakar harus dicampur udara sedangkan api tentu saja dibutuhkan untuk menyalakan campuran tadi.



Analoginya bisa dilihat dari sistem kerja kompor gas. Pada peranti masak itu terdapat beberapa elemen pokok, yaitu tabung gas, selang, keran pengatur suplai gas, udara dan pematik. Seperti kita ketahui, kompor gas hanya akan menyala jika keran dibuka. Gas mengalir lewat selang atau saluran, lalu bercampur udara dan apipun menyala setelah dipercikkan bunga api dari pematik.

Dengan lengkap, proses pembakaranpun berlangsung sebagai berikut, bahan bakar yang terdapatdi dalam tangki dipompa ke karburator sesuai jumlah yang dibutuhkan. Di sinilah cairan tersebut dicampur dengan udara, yang selanjutnya dikarburasi (dikabutkan) agar terjadi campuran yang proporsional. Selanjutnya, campuran tersebut masuk ke silinder untuk dikompresi.

Sesuai hukum kimia, volume akan mengecil ketika dikompresi. Meski belum ada api, gas yang akan dikompresi akan naik tekanan dan suhunya. Sifat gejala alam ini membuatnya makin mudah dibakar percikan api dar busi. Perlu diketahui, kuncci dari semua adalah tekanan kompresi tersebut dimana kompresilah yang memompa uap udara dan bahan bakar menjadi panas. Sedangkan busi, hanya membantu menuntaskan panas sejadi-jadinya. Tetapi tanpa api bisa saja mesin hidup seperti mesin diesel. Mesin ini tak punya busi pembakar karena gasnya terbakar lantaran kompresi dan tekanan sangat tinggi sehingga panasnya juga tinggi sampai terbakar sendiri.

Setelah terjadi pembakaran, akan disusul ledakan gas dahsyat yang akan mengembang dan berusaha mendorong piston ke titik mati bawah (TMB). Proses itu disebut langkah usaha yang menghasilkan gerakan (tenaga tekan) yang selanjutnya diolah oleh kruk as menjadi tenaga motor berupa putaran.

Supaya proses itu bisa terus-menerus dibutuhkan lontaran menyeimbangi pukulan ledakan (Counter Balance Weight) yang merupakan tugas dari kruk as yang dilengkapi bandul. Bandul adalah dua lempengan lengkap benjolan pada kruk as yang mengapit setang piston. Benjolan pada setiap lingkaran sisi lempengan tidak sama beratnya. Ini semata-mata mengumpan lontaran berkelanjutan. Hasil lontaran ini sering disebut torque atau torsi


Bagaimana Cara Kerja Roket Di Luar Angkasa?

http://astronesia.blogspot.com/ 

Ilustrasi peluncuran roket 

Kata roket bisa berarti banyak hal. wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket.

Bagaimana Cara Roket Bekerja?

Seperti kebanyakan mesin, roket membakar bahan bakar. Kebanyakan mesin roket mengubah bahan bakar menjadi gas panas yang keluar dari punggungnya. Gas inilah yang membuat roket dapat terdorong ke depan.

Roket berbeda dengan mesin jet. Mesin jet membutuhkan udara untuk bekerja sementara roket tidak membutuhkan udara soalnya roket sudah membawa semua hal yang dibutuhkannya termasuk oksigen. Makanya roket dapat bekerja diluar angkasa di mana tidak adanya udara.

Ada dua jenis utama mesin roket. Beberapa roket menggunakan bahan bakar cair. Mesin utama pada wahana pengorbit menggunakan bahan bakar cair. Wahana Soyuz milik Rusia juga menggunakan bahan bakar cair.

Roket lainnya menggunakan bahan bakar padat. Di sisi pesawat ulang alik adalah dua roket pendorong warna putih. Itu adalah roket yang menggunakan bahan bakar padat. Kembang api dan Model roket juga terbang menggunakan bahan bakar padat.

Bagaimana Cara Roket Bekerja? 

Di luar angkasa, mesin roket tidak dapat mendorong balik/daya tolak dorong. Jadi bagaimana roket bergerak diluar angkasa? Roket bekerja dengan aturan ilmiah yang disebut hukum ketiga Newton tentang gerak. Ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton mencatat tiga Hukum Gerak. Dia melakukan ini lebih dari 300 tahun yang lalu. Hukum yang ketiga mengatakan bahwa untuk setiap tindakan, ada reaksi sama dan berlawanan. Hukum aksi reaksi. Kekuatan besar (aksi) yang dihasilkan oleh gas panas yang menembak ke belakang dari mesin roket menghasilkan gaya yang sama (reaksi) yang mendorong roket ke depan melalui ruang angkasa.

Aturan ini dapat dilihat di Bumi. Bayangkan seseorang yang berdiri di atas skateboard sambil melempar bola bowling. Bola akan bergerak maju. Orang di skateboard akan bergerak juga tapi bergerak mundur. Karena orang itu lebih berat, bola bowling akan bergerak lebih jauh.

Sebagian besar bahan bakar yang dibawa roket digunakan dalam beberapa menit pertama dari misi untuk mencapai kecepatan melarikan diri dari gravitasi Bumi minimal 25.000 mph (7 mil per detik atau 40.000 km / jam).

Apa itu Electronic Fuel Injection ( EFI ) 

Electronic Fuel Injection

Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll. Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem karburasi digital. Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator (karburasi manual).
Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah:
14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.
Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).

Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.

Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:


Karburator

  • - BBM dihisap oleh mesin
  • - Pengapian Terpisah

EFI

  • BBMdiinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
  • Sistem Pengapian menyatu

Komponen-komponen dasar EFI

Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.

  • ECU – Electrical Control Unit
    Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
  • Fuel Pump
    Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
  • Pressure Regulator
    Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
  • Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Inlet Air Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Inlet Air Pressure Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Crankshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
  • Camshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
  • Throttle Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
  • Fuel Injector / Injector
    Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
  • Speed Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
  •  Vehicle-down Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.


Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.

ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.
Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).

Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.

Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.

Sistem Transmisi dan Kopling

Sisitem transmisi berfungsi untuk mengubah putaran dari roda gila menjadi lebih besar ( untuk kecepatan ) atau lebih kecil ( Untuk keperluan tenaga ).Pada sebuah kendaraan, kendaraan pasti tidak hanya melewati jalan yang rata, kendaraan juga akan melewati jalan yang terjal, menanjak, atau turunan. Dalam setiap kondisi jalan tersebut, kendaraan memerlukan tenaga, kecepatan, dan torsi yang berbeda-beda. Pada jalan yang menanjak atau terjal dibutuhkan tenaga bukan kecepatan, sedangkan pada jalan yang rata, kendaraan memerlukan kecepatan bukan tenaga.
Selain itu, kendaraan juga memerlukan tenaga saat kendaraan memulai start untuk berjalan. Transmisi terhubung langsung dengan kopling dan poros roda. Transmisi memiliki jumlah gigi percepatan sesuai dengan kapasitas mesin itu sendiri, gigi percepatan ada yang tiga ( 3 ) percepatan sampai enam ( 6 ) percepatan ( biasanya digunakan pada kendaraan yang mengutamakan kecepatan/ sport ).


susunan kopling
Sebelum lanjut ke transmisi, saya akan membahas kopling terlebih dahulu. Kopling pada mobil berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga dan atau putaran dari mesin ke transmisi. Kopling digunakan saat pengendara akan melakukan perpindahan percepatan, kualitas kopling sangat berpengaruh terhadap tenaga dan kecepatan suatu kendaraan, jika kopling sudah aus maka tenaga mesin akan berkurang dan  tarikan mobil berkurang. Kopling tidak membutuhkan perawatan akan tetapi apabila sudah aus maka harus diganti dengan yang baru. Demikian sekilas tentang kopling. LANJUT




Transmisi terbagi menjadi 3 ( tiga ) :
    Bagian-bagian transmisi
  1. Transmisi Manual
  2. Transmisi Semi Otomatis
  3. Transmisi Otomatis

Transmisi Manual
Dalam pengoperasian transmisi manual, pengendara harus menggunakan kaki dan tangan secara sinergi agar tidak terjadi slip. Transmisi manual memang sedikit merepotkan jika dibandingkan dengan transmisi otomatis.
Transmisi manual sudah jarang digunakan saat ini karena kebanyakan mobil sudah menggunakan transmisi otomatis atau semi otomatis yang lebih mudah dalam pengoperasiannya.

Transmisi Semi Otomatis
Pada transmisi semi otomatis pengendara tidak perlu menggunakan pedal kopling, pengendara hanya harus memindahkan tuas giginya saja sesuai kebutuhan kendaraan.

Transmisi otomatis
Sepertinya Transmisi otomatis adalah tipe transmisi yang paling mudah untuk digunakan, karena pengemudi hanya perlu memindahkan tuas untuk maju atau untuk mundur, setelah itu hanya perlu untuk mengginjak gas atau rem saja. Kekurangan dari tipe ini adalah lebih boros bahan bakar.

  Membawa Masa Depan ke Masa Kini 

Accu Mobil

Aki / accu / baterai mobil, digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan pada mobil, dan juga diguanakan sebagai penyimpan energi listrik saat terjadi proses pengisian. Peran baterai pada mobil sangatlah penting, baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, bayangkan apabila baterai / aki rusak atau tidak punya daya yang cukup untuk pengoperasian sistem starter, apakah kita harus mengengkolnya ?? mana ada tuas engkolnya di mobil, kalau motor masih mending, atau harus mendorong mobil sampai hidup, itu kalau ada orang lain yang bantu, kalau sendiri??. Maka dari itu perawatan sangat penting untuk dilakukan pada baterai mobil, perawatannya sebenarnya cukup mudah, kalau mobil akan lama tidak akan digunakan lepaslah terminal positif atau negatif agar tidak ada konsleting dan memperpanjang umur dari baterai. Penggantian baterai secara berkala juga perlu dilakukan.



Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.

di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.

Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4.
 

HUKUM MOMENTUM PADA ROKET 

 

Keberadaan roket tidak terlepas dari peranan hukum Newton saja, namun juga merupakan hasil dari penerapan hukum momentum. Momentum sendiri adalah hasil kali antara massa dan kecepatan serta merupakan besaran vektor. Momentum juga bisa dikaitkan jumlah gerakan dari dari suatu benda yang bergerak. 

Peluncuran roket pun dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan hitungan dari hukum momentum. 
Asumsikan ketika t=0, roket diam sehingga massa roket ditambah massa bahan bakar adalah m, setelah ∆t, roket telah membakar sebesar ∆m bahan bakar sehingga kecepatan roket bertambah sebesar ∆v dan ∆v akan terus bertambah besar terhadap t dan gas hasil pembakaran memiliki kecepatan keluar sebesar -u konstan.

sehingga untuk roket (momentum roket)
P1=0
P2= (m-∆m)∆v
maka
F-(m-∆m)g=(m-∆m)∆v/∆t........(1)

untuk gas yang keluar dari roket dengan massa ∆m (momentum gas)
P1=0
P2=-(∆m)u
maka
-(F+(∆m)g)=-(∆m)u/∆t
F=((∆m)u/∆t)-((∆m)g)
untuk lim ∆t →0, maka ∆m→0 juga, maka suku (∆m)g bisa kita abaikan terhadap suku lainnya, sehingga persamaan diatas menjadi
F=(u)(dm/dt)........(2)
dengan dm/dt adalah laju pembakaran bahan bakar dan persamaan diatas merupakan persamaan gaya dorong roket

sekarang lihat persamaan 1
F-(m-∆m)g=(m-∆m)∆v/∆t
F-(m-∆m)g=(m∆v/∆t)-(∆m∆v/∆t)
untuk lim ∆t →0, maka ∆m→0 juga dan ∆v→0 juga, maka suku (∆m∆v/∆t) dan (∆m)g bisa kita abaikan terhadap suku lainnya, sehingga persamaan diatas menjadi
F-mg=(m.dv/dt)
(u)(dm/dt)-mg=(m.dv/dt)
(u)(dm/dt(m))-g=(dv/dt)
sehingga untuk mendapatkan kecepatan roket ketika t maka kita integralkan persamaan diatas dari t=o sampai t dan dari m sampai m saat t
∫(u)(dm/(m))-∫g.dt= ∫ (dv)
(u)ln(mawal/makhir)-gt=vt.....(3)
Persamaan 3 merupakan persamaan untuk kecepatan roket ketika waktu t dengan syarat V0=0 dan tawal=0
Jika kita mengasumsikan V0≠0 dan tawal≠0, maka persamaan 3 akan menjadi
(u)ln(mawal/makhir)-(gt2-gt1)=vt-v0.....(4)
Inilah persamaan umum untuk kecepatan roket dengan syarat u haruslah harga mutlak, karena saat awal kita sudah memasukkan u negatif, maka pada rumus umum, u harus harga mutlak.  

 

Hasil gambar untuk gaya dorong roket     

Bagian-Bagian Roket

Kita tentu sering mendengar kiprah tentang penluncuran roket untuk berbagai kepentingan. Baik untuk meluncurkan satelit untuk tujuan damai maupun untuk tujuan perang.
Sekarang ini kita akan mempelajari bagian-bagian roket yang mampu menghantarkan satelit ke ruang angkasa ini.
Komponen utama roket terdiri dari empat bagian yaitu; rangka (structure sistem), Beban (payload system), sistem pemandu (guidance system) dan sistem propulsi (propultion system).
1. Rangka
Rangka atau badan roket (rocket frame) terbuat dari bahan yang ringan dan kuat seperti titanium dan aluanium, karena rangka berfungsi sebagai pelindung . Badan roket ini juga dilapisi dengan lapisan kusus untuk melindungi nya dari panas yang berlebihan saat menembus atmosfir bumi dan juga untuk melindungi dari dingin yang berlebihan. Sirip di pasang pada bagian bawah roket untuk menjaga stabilitas selama peluncuran.
2. Sistem Beban
Sistem beban merupakan tempat untuk membawa wahana. Jadi sistem ini tergantung pada misi yang di emban roket. Jika untuk mengorbitkan satelit, maka rancangannya pun harus disesuaikan. Gambar di atas merupakan sistem beban V2 Jerman yang berisi bahan peledak.
3. Sistem Pemandu
Sistem pemandu (guidance system) merupakan alat yang akan menuntun roket ke orbit yang di tuju. Sistem pemandu roket ini dilengkapi dengan sensor, komputer, radar, dan alat komonikasi.
4. Sistem Populasi
Sistem propulsi (propultion system) adalah mesin yang digunakan sebagai tenaga pendorong rodet. Sistem propulsi roket secara garis besar menggunakan roket berbahan bakar padat dan roket berbahan bakar cair. sistem propulsi roket V2 terdiri dari tangki oksidasi, pompa, bilik pembakaran dan nozel.
 
Cara Kerja Roket

Dorongan roket dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hodrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket. Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu. Berdasarkan hukum II Newton, perubahan momentum selama suatu selang waktu tertentu = gaya total. Jadi bisa dikatakan bahwa terdapat gaya total pada gas yang disemburkan roket ke belakang. Gaya total tersebut merupakan gaya aksi yang diberikan oleh roket kepada gas, di mana arahnya ke bawah. Sebagai tanggapan, gas memberikan gaya reaksi kepada roket, di mana besar gaya reaksi = gaya aksi, hanya arahnya berlawanan. Gaya reaksi yang diberikan oleh gas tersebut yang mendorong roket ke atas.
Roket bergerak bukan karena tekanan semburan gasnya mendorong udara, karena di luar angkasa tidak ada udara. Prinsip yang digunakan hukum kekekalan momentum. Dengan massa gas yang disemburkan dengan kecepatan tertentu, menyebabkan roket mendapatkan gerak majunya. Percobaan sederhananya dilakukan dengan oleh astronot dengan sarung tangan karet (bersfungsi sama dengan balon) yang dipasangi sedotan minuman berperang seperti roket. Tekanan udara yang keluar dari sarung tangan karet yang semula ditiup memberi efek dorongan. Roket bergerak karena adanya semburan propelan. Pada roket air, semburan propelan digantikan dengan campuran air dan udara bertekanan tertentu.
IV. Prinsip Dorongan Roket
Suatu penerapan hukum fisika yang begitu hebat, adalah roket, yang didasari atas hukum ketiga Newton, dan penerapan impuls dan momentum. Dengan semua hal diatas roket dapat bergerak melawan gravitasi bumi.
Dari hukum ketiga Newton, bahwa ketika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang dikerjakan gaya akan mengerjakan gaya pada benda yang mengerjakan gaya padanya, gaya ini disebut gaya aksi-reaksi yang besarnya sama, namun arahnya berkebalikan, dan juga impuls dan momentum, dikatakan bahwa gaya eksterna yang bekerja pada suatu benda atau sistem akan mengakibatkan laju perubahan momentum benda tersebut. Dari hal tersebut kita akan menurunkan persamaan untuk gaya dorong yang mengakibatkan roket dapat melawan gravitasi.
Asumsikan ketika t=0, roket diam sehingga massa roket ditambah massa bahan bakar adalah m, setelah ∆t, roket telah membakar sebesar ∆m bahan bakar sehingga kecepatan roket bertambah sebesar ∆v dan ∆v akan terus bertambah besar terhadap t dan gas hasil pembakaran memiliki kecepatan keluar sebesar -u konstan.
sehingga untuk roket (momentum roket) . 


 

 

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar