Selasa, 16 Februari 2016

Electronic Flight Instrument System ( system fly by wire )

Sistem Penerbangan Instrumen Elektronik

Sistem Penerbangan Instrumen Elektronik (EFIS (Electronic flight instrument system)) adalah sebuah sistem tampilan deck instrumen penerbangan di mana teknologi layar yang digunakan adalah elektronik daripada elektromekanis. EFIS biasanya terdiri dari display penerbangan primer (PFD), multi-ungsi display (MFD) dan mesin menunjukkan dan kru sistem peringatan display (EICAS). Meskipun tabung sinar katoda (CRT) menampilkan yang digunakan pada awalnya, liquid crystal display (LCD) sekarang lebih umum .

 Airbus A380 cockpit.jpg 

Kompleks ADI

Elektromekanis kompleks Attitude Director Indicato (ADI) dan Indikator Situasi Horisontal (HSI) adalah kandidat pertama untuk penggantian oleh EFIS. Namun, sekarang ada beberapa instrumen dek penerbangan yang tidak ada layar elektronik tersedia.

Instlasi EFIS

Instalasi EFIS sangat bervariasi. Sebuah pesawat ringan mungkin dilengkapi dengan satu unit display, yang ditampilkan penerbangan dan data navigasi. Sebuah pesawat berbadan lebar cenderung memiliki enam atau lebih unit display. Menampilkan EFIS khas dan kontrol dapat dilihat di situs web informasi teknis B737 ini. Instrumen elektromekanis setara juga ditampilkan di sini.

Instalasi

Instalasi EFIS akan mengikuti urutan:
  • Displays
  • Controls
  • Data processors
Sebuah EFIS dasar mungkin memiliki semua fasilitas ini dalam satu unit.



Hasil gambar untuk control elektronik pesawat terbang       

Mode kontrol penerbangan (elektronik)

Pesawat kontrol penerbangan dengan fly-by-wire membutuhkan dikendalikan komputer mode kontrol penerbangan yang mampu menentukan modus operasional (komputasi) pesawat.
Penurunan kontrol penerbangan elektronik dapat disebabkan oleh kegagalan perangkat komputasi, seperti komputer kontrol penerbangan atau perangkat menyediakan informasi, seperti ADIRU.
Sistem kontrol penerbangan elektronik (EFCS) juga menyediakan augmentasi dalam penerbangan normal, seperti peningkatan perlindungan pesawat dari overstress atau menyediakan penerbangan lebih nyaman bagi penumpang dengan mengakui dan mengoreksi turbulensi dan menyediakan redaman yaw.
Dua produsen pesawat memproduksi pesawat penumpang komersial dengan komputer penerbangan utama yang dapat melakukan di bawah mode kontrol penerbangan yang berbeda (hukum). Yang paling terkenal adalah Normal, Alternate, Direct dan Mechanical Laws Airbus A320 - A380.
Boeing fly-by-wire system yang digunakan dalam Boeing 777, Boeing 787 Dreamliner dan Boeing 747-8.
Ini generasi baru pesawat ringan menggunakan sistem elektronik berat untuk meningkatkan keselamatan dan kinerja sambil menurunkan berat badan pesawat. Karena sistem ini juga dapat melindungi pesawat dari situasi overstress, para desainer sehingga dapat mengurangi over-engineered komponen, lebih lanjut mengurangi berat badan.



Airspeed indication system - fly by wire.png  

Sistem Kontrol Digital

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar

Sistem kontrol digital,direct digital control,kontrol digital langsung,pengendali digital,kelebihan Sistem kontrol digital,kekurangan Sistem kontrol digital,Ilustrasi Sistem Kontrol Digital,sistem digital,Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik,Sistem kendali lateral,Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat,proses kendali digital,prinsip kerja sistem kontrol digital,cara kerja sistem kontrol digital,aplikasi sistem kontrol digital 

gambar sisitem pendaratan automatik 

  

gambar sistem kendali lateral pesawat 




SISTEM PENGENDALI FLY BY WIRE PADA PESAWAT TERBANG


Dimasa sekarang ini untuk dapat terbang, pesawat menggunakan teknologi sistem kendali yang terkomputerisasi atau biasa disebut Sistem fly by wire (FBW). Istilah fly by wire atau yang bisa diartikan terbang dengan kabel ini dengan cara gerakan kontrol penerbangan dikonversi ke sinyal elektronik dikirimkan oleh kabel dan penerbangan komputer kontrol menentukan bagaimana memindahkan aktuator pada setiap permukaan kontrol untuk memberikan respon memerintahkan. Sistem fly by wire juga memungkinkan sinyal otomatis yang dikirim olehkomputer pesawat untuk melakukan fungsi masukan pilot seperti dalam sistem yang secara otomatis membantu menstabilkan pesawat.
Fly by wire sistem cukup kompleks, tapi operasi mereka dapat dijelaskan dengan sederhana. Ketika pilot bergerak kolom kontrol (atau sidestick), sinyal dikirim ke komputer (analog dengan memindahkan game controller) sinyal dikirim melalui beberapa kabel (saluran) untuk memastikan bahwa sinyal mencapai komputer. Triplex adalah ketika ada tiga saluran yang digunakan. Komputer menerima sinyal, melakukan perhitungan (menambah tegangan sinyal dan membagi dengan jumlah sinyal yang diterima untuk menemukan rata-rata rata-rata tegangan) dan menambahkan saluran lain. Sinyal Quadruplex Keempat kemudian dikirim ke permukaan kontrol aktuator , dan permukaan mulai bergerak. potensiometer di aktuator mengirim sinyal kembali ke komputer (biasanya tegangan negatif) melaporkan posisi aktuator. Ketika aktuator mencapai posisi yang diinginkan, kedua sinyal (masuk dan keluar) membatalkan satu sama lain dan aktuator berhenti bergerak. Dapat digambarkan struktur sistem fly by wire seperti gambar dibawah ini:



 sistem kontrol FBW
Gambar 1. Sistem kontrol Fly by wire


hal10
Gambar 2. Fly by wire pada pesawat


Teknologi sistem fly by wire memiliki beberapa manfaat yakni:
1. Fleksibilitas
Sistem elektronik fly by wire bisa beraksi dengan fleksibel terhadap perubahan kondisi aerodinamika. Caranya adalah dengan menyesuaikan pergerakan bidang kontrol pesawat sehingga reaksi pesawat terbang terhadap kontrol input sesuai dengan kondisi penerbangan. Selain itu, sistem elektronik membutuhkan perawatan yang lebih mudah tidak memerlukan pelumasan, penyesuaian tegangan, pemeriksaan kebocoran, dll.
2. Keamanan
Teknologi ini dinilai mampu meningkatkan keamanan penerbangan yang lebih baik. Dengan fly by wire komputer bisa sewaktu waktu mengambil alih kemudi pesawat jika tiba tiba pilot lengah sekaligus mengoreksi terhadap human error yang dilakukan pilot.
3. Stabilitas
Pesawat akan lebih ringan karena perangkat ini dapat mengurangi beberapa sistem mekanikal hidrolik. Selin itu pesawat memiliki tingkat bermanuver yang lebih baik.
4. Penghematan beban
Bobot pesawat menjadi lebih ringan karenaberat keseluruhan komponen sistem yang lebih ringan dan aerodinamika alami yang lebih stabil.



Sistem Kendali Fly by Wire

 

 

Pernah naik pesawat terbang? Rasanya memang enak bisa melihat pemandangan dari ketinggian. Tapi tahukah Anda bagaimana pesawat itu bisa terbang?. Untuk bisa terbang, pesawat terbang masa kini menggunakan sistem kendali yang terkomputerisasi atau disebut dengan sistem fly by wire.
Sistem fly by wire mempunyai program komputer untuk mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor di badan pesawat sehingga terkadang kinerja sistem fly by wire secara detil tidak sesuai dengan keinginan operator atau pilot.
Karena sistem kendali yang bisa berpikir ini, kerja pilot menjadi lebih ringan. Dengan menambahkan sebuah komputer digital antara pilot dan pesawat, maka banyak sekali keuntungan yang didapat.
Setelah membaca artikel ini, pembaca dapat memahami dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja, manfaat, dan contoh pesawat yang telah menggunakan sistem kendali fly by wire.



Mengenal Sistem Kendali Fly By Wire

Pengertian Fly By Wire
Istilah “Fly-by-Wire” (FBW) menyiratkan sebuah sistem kontrol yang hanya menggunakan sinyal listrik. Dalam sistem kendali fly-by-wire ini tidak ada lagi penghubung hidraulik maupun mekanikal secara langsung antara pilot dengan control surface pada pesawat. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunakan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional. Hal ini mengubah input-input manual milik pilot yang berhubungan dengan parameter-parameter kontrol. Sistem ini dikembangkan untuk menghasilkan efek operasional maksimum tanpa meninggalkan keselamatan.
Manfaat kontrol FBW awalnya digunakan oleh militer dan kemudian oleh pasar penerbangan komersial. Pesawat-pesawat penumpang dengan seri Airbus menggunakan FBW control dengan otoritas penuh yang diawali dengan seri A320 (walaupun beberapa fungsi FBW terbatas telah ada pada A310). Kemudian, Boeing pun mengikutinya dengan seri 777 dan desain-desain terbaru mereka.

Sejarah fly by wire
Pesawat yang pertama kali terbang dengan sistem ini adalah F-8C Crusader NASA yang telah dimodifikasi. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1972. Kemudian diikuti oleh USSR dengan Sukhoi T-4. Tak lama berselang, pesawat tempur Hawker Hunther yang telah dimodifikasi pusat penelitian Farnborough, Inggris menggunakan kontrol FBW di bangku kanan. Pada bangku kiri diperuntukkan untuk pilot penyelamat dengan kontrol konvensional dan saklar FBW. Sedangkan pesawat ulang-alik US yang memiliki kontrol fly-by-wire digital pertama kali digunakan dalam penerbangan bebas dengan uji coba pendekatan dan pendaratan pada tahun 1977. Pada tahun 1984, Airbus A320 menjadi pesawat penumpang pertama dengan kontrol fly-by-wire digital. Pada tahun 2005, Dassault Falcon 7X adalah jet bisnis pertama dengan kontrol fly-by-wire digital.
Dalam industri penerbangan Indonesia, teknologi fly by wire baru dikembangkan pada tahun 1990-an pada pesawat N-250.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cara Kerja Fly By Wire

1. Ketahanan
Perhatian utama dalam sistem fly-by-wire adalah ketahanan. Ketika sistem-sistem kontrol mekanik atau hidraulik mengalami kerusakan, maka biasanya kerusakan terjadi secara bertahap. Sedangkan jika kerusakan terjadi pada sistem komputer kontrol penerbangan, maka kerusakan dapat menyebabkan pesawat menjadi tak terkendali secara langsung. Oleh karena itu, kebanyakan sistem fly-by-wire menggabungkan beberapa sistem komputer di dalamnya (triplex, quadruplex, dan lain-lain). Penggabungan beberapa komputer ini hampir sama dengan cadangan mekanik atau hidraulik maupun kombinasi keduanya. FBW modern biasanya menghindari terjadinya gabungan sistem kontrol dengan menambah saluran-saluran FBW secara terpisah dan berdiri sendiri. Hal ini digunakan untuk mengurangi peluang kegagalan total hingga tingkat yang amat kecil yang bisa diterima sistem.
2. Pemrosesan sinyal
Sebuah sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital hampir sama dengan sistem analognya. Namun, pemrosesan sinyal dilakukan oleh komputer digital. Hal ini dapat meningkatkan fleksibilitas karena komputer digital bisa menerima input dari sensor manapun dalam pesawat terbang. Stabilitas elektronik juga akan meningkat karena sistem ini tidak begitu bergantung pada nilai-nilai komponen listrik penting dalam sebuah pengontrol analog.
Untuk memproses sinyal yang masuk, komputer akan membaca posisi dan menjalankan input dari kontrol pilot dan sensor-sensor pesawat sehingga terjadi penyelesaian persamaan differensial untuk menentukan sinyal perintah yang cocok untuk menggerakkan kontrol penerbangan yang sesuai.
3. Segel penerbangan
Pemrograman secara digital dimaksudkan untuk membuka akses terhadap perlindungan (proteksi) pada segel penerbangan. Perancangan pesawat dibuat dengan karakter pengemudian pesawat yang tepat, agar tetap berada dalam batas-batas aerodinamika dan struktur pesawat terbang. Sebagai contoh, ketika pesawat berada pada kondisi yang membahayakan seperti mesin mati mendadak atau pesawat berputar, maka komputer dalam mode perlindungan penerbangan dapat membantu pilot mengendalikan pesawat. Software yang terdapat dalam komputer dapat digunakan untuk menyaring input kontrol agar terhindar dari guncangan.
Beberapa aplikasi sistem fly by wire pada pesawat menggunakan tuas yang berada di samping atau di tengah perangkat komputer tersebut. Tuas samping dapat membuat proses pengemudian menjadi lebih ringan, lebih sederhana dan tidak menonjol. Selain itu juga dapat mengurangi beban pekerjaan pilot.


Manfaat Fly By Wire


1. Fleksibilitas
Sistem elektronik fly-by-wire bisa bereaksi dengan fleksibel terhadap perubahan kondisi aerodinamika. Caranya adalah dengan menyesuaikan pergerakan bidang kontrol pesawat sehingga reaksi pesawat terbang terhadap kontrol input sesuai dengan kondisi penerbangan. Selain itu, sistem elektronik membutuhkan perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan sistem mekanik dan hidraulik yang membutuhkan pelumasan, penyesuaian tegangan, pemeriksaan kebocoran, penggantian oli, dan lain-lain. Lebih dari itu, posisi sirkuit elektronik yang berada diantara pilot dan pesawat dapat meningkatkan keselamatan. Contohnya, sistem kontrol dapat mencegah mesin mati tiba-tiba, serta dapat mengingatkan pilot ketika menekan airframe terlalu kuat.

2. Keamanan
Teknologi fly by wire dinilai mampu memberikan jaminan keamanan penerbangan yang lebih baik. Dengan fly by wire, komputer bisa sewaktu-waktu mengambil alih kemudi pesawat jika tiba-tiba pilot lengah. Sistem ini juga sekaligus melakukan berbagai koreksi terhadap `kesalahan manusiawi` (human error) yang dilakukan pilot.

3. Stabilitas
Dengan menambahkan komputer digital pada sistem pengemudian pesawat, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Fly by wire membuat pesawat lebih ringan karena perangkat ini dapat mengeliminir beberapa sistem mekanikal hidrolik. Selain itu, pesawat juga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik karena komputer dapat melakukan penyesuaian performa pesawat ratusan kali lebih baik tiap detiknya dibandingkan dengan manusia. Hal ini membuat penumpang pesawat dapat terbang dengan lebih nyaman dan bahan bakar menjadi lebih efisien. Pada pesawat militer, fly by wire menjadikan pesawat lebih tahan terhadap kerusakan akibat pertempuran dibandingkan dengan sistem kendali konvensional.


4. Penghematan beban
Sebuah pesawat FBW mempunyai bobot yang lebih ringan daripada pesawat lain dengan desain sejenis yang menggunakan kontrol-kontrol konvensional. Hal ini disebabkan oleh berat keseluruhan komponen sistem yang lebih ringan dan aerodinamika alami lebih stabil. Faktor kestabilan aerodinamika alami ini sangat berpengaruh pada pesawat tempur untuk keperluan pada saat melakukan manuver. Penstabil aerodinamika alami terdiri dari penstabil vertikal dan horizontal (sirip dan ekor belakang pesawat) yang biasanya terdapat di bagian belakang badan pesawat. Apabila struktur-struktur ini bisa diperkecil ukurannya, maka beban airframe akan berkurang.



Beberapa Pesawat Dengan Sistem Fly By Wire

1. Boeing 777
Boeing 777 adalah pesawat pertama yang bentuk badannya dirancang secara penuh dengan menggunakan desain komputer. Pada varian yang baru, pesawat ini dilengkapi dengan "ruangan lantai atas tambahan" yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat bagi para awak pesawat. Dalam pembuatan kokpitnya, pihak Boeing mendapat masukan dari sekitar 600 orang pilot. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit.

2. Airbus A320
Airbus A320 adalah jenis kelompok pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A320 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali fly by wire. Dengan demikian, pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik yang menggunakan hendel dan sistem hidrolik. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus. Airbus merupakan maskapai penerbangan pertama yang menggunakan sistem fly by wire.

3. Eurofighter 2000
Eurofighter 2000 atau Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Pesawat ini pertama kali terbang pada tanggal 27 maret 1994. Rancangannya menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya seperti Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern, maka pesawat ini dianggap sebagai pesawat tempur yang hebat

4. Dassault Falcon 7X
Dassault Falcon merupakan pesawat komersial pertama yang menggunakan sistem kendali fly by wire. Pesawat ini mampu mengangkat penumpang sampai dengan 12 orang.


5. N250
Sistem kendali pesawat terbang berbasis elektronik ini digunakan pada pesawat N250 yang menggunakan mesin turbo-prop. Pada pesawat ini, semua sistem dikendalikan melalui mekanisme elektronik atau digital. Teknologi ini adalah yang pertama di dunia yang diadopsi pada pesawat bermesin turbo-prop seperti N250. Dengan teknologi dan struktur mesin yang mampu membuat pesawat melesat dengan kecepatan hingga di atas 300 knot, maka N250 menjadi pesawat yang cukup tangguh untuk beroperasi pada beragam kondisi cuaca. Prototipe pesawat ini dibuat pada tahun 1992 dengan kapasitas 50 penumpang dan pertama kali terbang pada tahun 1995.


Sistem kendali fly by wire kini telah banyak diaplikasikan pada beberapa pesawat terbang, baik pada pesawat penumpang komersial maupun pesawat tempur. Sistem kendali ini memudahkan pilot dalam mengemudikan pesawat dan mengurangi ’human error’. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunakan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional.
Dengan menggunakan sirkuit-sirkuit kontrol listrik yang digabungkan dengan komputer, perancangan pesawat dapat menghemat beban, memperbaiki ketahanan, dan menggunakan komputer untuk mengurangi hal-hal yang tak diinginkan. Sistem fly by wire yang modern dan semakin maju dapat digunakan untuk keperluan pengendalian pesawat tempur yang membutuhkan kestabilan yang lebih tinggi.



Elevator

 

Rudder  

 

Sistem kontrol digital yang menempatkan komputer digital di dalam jaringan pengontrolan/pengendalian untuk melakukan pemerosesan sinyal di dalam suatu pola yang diinginkan disebut direct digital control (kontrol digital langsung). Penggunaan pengendali digital pada suatu proses maupun pada suatu kendalian memiliki keuntungan sebagai berikut: Click Here Pemerosesan data pada pengendali digital dapat dilakukan secara langsung dan kalkulasi yang rumit dapat dilakukan dengan mudah. Program pengendali dapat diubah dengan mudah jika diperlukan. Pengendali digital lebih mampu dibandingkan dengan pengendali analog dilihat dari sudut pandang gangguan dari dalam seperti derau dan panas. Pengendali digital juga mempunyai kelemahan yaitu: Proses cuplik dan kuantisasi cenderung menimbulkan galat (error) yang akan mengurangi performa sistem. Perancangan untuk memperbaiki degradasi performa tersebut lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem analog untuk skala yang sama. Ilustrasi Sistem Kontrol Digital Struktur dasar daripada suatu sistem digital diperlihatkan dengan mengambil contoh dari sebuah sistem pendaratan pesawat automatik, yang dalam hal ini akan diperlihatkan aspek yang sederhana saja. Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik Sistem kontrol digital,direct digital control,kontrol digital langsung,pengendali digital,kelebihan Sistem kontrol digital,kekurangan Sistem kontrol digital,Ilustrasi Sistem Kontrol Digital,sistem digital,Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik,Sistem kendali lateral,Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat,proses kendali digital,prinsip kerja sistem kontrol digital,cara kerja sistem kontrol digital,aplikasi sistem kontrol digital Sistem perdaratan pesawat diilustrasikan seperti pada gambar diatas, sistem tersebut terdiri dari pesawat terbang, unit radar dan unit pengendali berupa komputer digital. Selama beroperasi, unit radar mengukur posisi vertikal dan lateral dari pesawat yang kemudian ditransmisikan ke unit pengendali. Dari nilai ukuran tersebut unit pengendali melakukan kalkulasi jarang ketinggian dan tepian pesawat dan memberi perintah yang cocok. Perintah ini kemudian ditransmisikan ke sistem autopilot dari pesawat, sehingga pesawat tersebut akan bereaksi dan menyesuaikan diri. Sistem kendali lateral mengendalikan posisi lateral dari pesawat, sedangkan sistem kendali vertikal mengendalikan ketinggian dari pesawat yang dilakukan secara terpisah. Selajutnya blok diagram pada gambar diatas hanya memperlihatkan sistem kendali lateral dari pesawat. Posisi lateral pesawat, y(t), adalah jarak lateral pesawat dari garis tengah dari daerah pendaratan terhadap badan pesawat. Unit pengendali berusaha membuat y(t) menuju ke nol. Unit radar mengukur y(t) sekali setiap 0,05 detik, dengan demikian y(kT) adalah nilai cuplikan (sampled) dari y(t), dengan T = 0,05 detik dan k = 0, 1, 2, 3, …… Pengendali digital melakukan proses terhadap nilai cuplikan dan menghasilkan perintah tepian Φ(kT). Data Hold yang berada di pesawat terbang mempertahankan perinta tepian Φ(t) menjadi konstan untuk nilai yang terakhir diterimanya sampai datang nilai Φ(t) yang baru. Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat Perintah tepian tersebut diperbaharui setiap T = 0,05 detik yang disebut sebagai periode pencuplikan ( sampling periode). Dengan adanya perintah ini, maka pesawat akan meresponsnya dengan mengubah y(t) Disamping itu terdapat pula masukan pengganggu yaitu dari w(t) dari angin dan noise dari radar. Persoalan rancangan yang dihadapi adalah menjaga agar y(t) sekecil mungkin walaupun adanya sinyal pengganggu di atas. Untuk memberi pengaruh yang berarti pada rancangan tersebut maka perlu diketahui hubungan matematis diantara posisi lateral y(t), masukan perintah tepian Φ(t) dan masukan angin w(t). Hubungan matematis ini merupakan model matematis atau secara sederhana disebut model dari pesawat terbang. Contoh pesawat F4 dari McDonnell Douglas Corporation, model dari sistem lateral mempunyai persamaan diferensial non linier orde sembilan. Tugas perancang sistem kendali tersebut adalah menspesifikasikan proses yang harus diwujudkan oleh pengendali digital. Pemerosesan merupakan fungsi dari model pesawat orde sembilan, masukan angin, noise radar, periode cuplikan T dan karakteristik respons yang diinginkan.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem kontrol digital yang menempatkan komputer digital di dalam jaringan pengontrolan/pengendalian untuk melakukan pemerosesan sinyal di dalam suatu pola yang diinginkan disebut direct digital control (kontrol digital langsung). Penggunaan pengendali digital pada suatu proses maupun pada suatu kendalian memiliki keuntungan sebagai berikut: Click Here Pemerosesan data pada pengendali digital dapat dilakukan secara langsung dan kalkulasi yang rumit dapat dilakukan dengan mudah. Program pengendali dapat diubah dengan mudah jika diperlukan. Pengendali digital lebih mampu dibandingkan dengan pengendali analog dilihat dari sudut pandang gangguan dari dalam seperti derau dan panas. Pengendali digital juga mempunyai kelemahan yaitu: Proses cuplik dan kuantisasi cenderung menimbulkan galat (error) yang akan mengurangi performa sistem. Perancangan untuk memperbaiki degradasi performa tersebut lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem analog untuk skala yang sama. Ilustrasi Sistem Kontrol Digital Struktur dasar daripada suatu sistem digital diperlihatkan dengan mengambil contoh dari sebuah sistem pendaratan pesawat automatik, yang dalam hal ini akan diperlihatkan aspek yang sederhana saja. Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik Sistem kontrol digital,direct digital control,kontrol digital langsung,pengendali digital,kelebihan Sistem kontrol digital,kekurangan Sistem kontrol digital,Ilustrasi Sistem Kontrol Digital,sistem digital,Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik,Sistem kendali lateral,Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat,proses kendali digital,prinsip kerja sistem kontrol digital,cara kerja sistem kontrol digital,aplikasi sistem kontrol digital Sistem perdaratan pesawat diilustrasikan seperti pada gambar diatas, sistem tersebut terdiri dari pesawat terbang, unit radar dan unit pengendali berupa komputer digital. Selama beroperasi, unit radar mengukur posisi vertikal dan lateral dari pesawat yang kemudian ditransmisikan ke unit pengendali. Dari nilai ukuran tersebut unit pengendali melakukan kalkulasi jarang ketinggian dan tepian pesawat dan memberi perintah yang cocok. Perintah ini kemudian ditransmisikan ke sistem autopilot dari pesawat, sehingga pesawat tersebut akan bereaksi dan menyesuaikan diri. Sistem kendali lateral mengendalikan posisi lateral dari pesawat, sedangkan sistem kendali vertikal mengendalikan ketinggian dari pesawat yang dilakukan secara terpisah. Selajutnya blok diagram pada gambar diatas hanya memperlihatkan sistem kendali lateral dari pesawat. Posisi lateral pesawat, y(t), adalah jarak lateral pesawat dari garis tengah dari daerah pendaratan terhadap badan pesawat. Unit pengendali berusaha membuat y(t) menuju ke nol. Unit radar mengukur y(t) sekali setiap 0,05 detik, dengan demikian y(kT) adalah nilai cuplikan (sampled) dari y(t), dengan T = 0,05 detik dan k = 0, 1, 2, 3, …… Pengendali digital melakukan proses terhadap nilai cuplikan dan menghasilkan perintah tepian Φ(kT). Data Hold yang berada di pesawat terbang mempertahankan perinta tepian Φ(t) menjadi konstan untuk nilai yang terakhir diterimanya sampai datang nilai Φ(t) yang baru. Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat Perintah tepian tersebut diperbaharui setiap T = 0,05 detik yang disebut sebagai periode pencuplikan ( sampling periode). Dengan adanya perintah ini, maka pesawat akan meresponsnya dengan mengubah y(t) Disamping itu terdapat pula masukan pengganggu yaitu dari w(t) dari angin dan noise dari radar. Persoalan rancangan yang dihadapi adalah menjaga agar y(t) sekecil mungkin walaupun adanya sinyal pengganggu di atas. Untuk memberi pengaruh yang berarti pada rancangan tersebut maka perlu diketahui hubungan matematis diantara posisi lateral y(t), masukan perintah tepian Φ(t) dan masukan angin w(t). Hubungan matematis ini merupakan model matematis atau secara sederhana disebut model dari pesawat terbang. Contoh pesawat F4 dari McDonnell Douglas Corporation, model dari sistem lateral mempunyai persamaan diferensial non linier orde sembilan. Tugas perancang sistem kendali tersebut adalah menspesifikasikan proses yang harus diwujudkan oleh pengendali digital. Pemerosesan merupakan fungsi dari model pesawat orde sembilan, masukan angin, noise radar, periode cuplikan T dan karakteristik respons yang diinginkan.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem kontrol digital yang menempatkan komputer digital di dalam jaringan pengontrolan/pengendalian untuk melakukan pemerosesan sinyal di dalam suatu pola yang diinginkan disebut direct digital control (kontrol digital langsung). Penggunaan pengendali digital pada suatu proses maupun pada suatu kendalian memiliki keuntungan sebagai berikut: Click Here Pemerosesan data pada pengendali digital dapat dilakukan secara langsung dan kalkulasi yang rumit dapat dilakukan dengan mudah. Program pengendali dapat diubah dengan mudah jika diperlukan. Pengendali digital lebih mampu dibandingkan dengan pengendali analog dilihat dari sudut pandang gangguan dari dalam seperti derau dan panas. Pengendali digital juga mempunyai kelemahan yaitu: Proses cuplik dan kuantisasi cenderung menimbulkan galat (error) yang akan mengurangi performa sistem. Perancangan untuk memperbaiki degradasi performa tersebut lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem analog untuk skala yang sama. Ilustrasi Sistem Kontrol Digital Struktur dasar daripada suatu sistem digital diperlihatkan dengan mengambil contoh dari sebuah sistem pendaratan pesawat automatik, yang dalam hal ini akan diperlihatkan aspek yang sederhana saja. Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik Sistem kontrol digital,direct digital control,kontrol digital langsung,pengendali digital,kelebihan Sistem kontrol digital,kekurangan Sistem kontrol digital,Ilustrasi Sistem Kontrol Digital,sistem digital,Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik,Sistem kendali lateral,Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat,proses kendali digital,prinsip kerja sistem kontrol digital,cara kerja sistem kontrol digital,aplikasi sistem kontrol digital Sistem perdaratan pesawat diilustrasikan seperti pada gambar diatas, sistem tersebut terdiri dari pesawat terbang, unit radar dan unit pengendali berupa komputer digital. Selama beroperasi, unit radar mengukur posisi vertikal dan lateral dari pesawat yang kemudian ditransmisikan ke unit pengendali. Dari nilai ukuran tersebut unit pengendali melakukan kalkulasi jarang ketinggian dan tepian pesawat dan memberi perintah yang cocok. Perintah ini kemudian ditransmisikan ke sistem autopilot dari pesawat, sehingga pesawat tersebut akan bereaksi dan menyesuaikan diri. Sistem kendali lateral mengendalikan posisi lateral dari pesawat, sedangkan sistem kendali vertikal mengendalikan ketinggian dari pesawat yang dilakukan secara terpisah. Selajutnya blok diagram pada gambar diatas hanya memperlihatkan sistem kendali lateral dari pesawat. Posisi lateral pesawat, y(t), adalah jarak lateral pesawat dari garis tengah dari daerah pendaratan terhadap badan pesawat. Unit pengendali berusaha membuat y(t) menuju ke nol. Unit radar mengukur y(t) sekali setiap 0,05 detik, dengan demikian y(kT) adalah nilai cuplikan (sampled) dari y(t), dengan T = 0,05 detik dan k = 0, 1, 2, 3, …… Pengendali digital melakukan proses terhadap nilai cuplikan dan menghasilkan perintah tepian Φ(kT). Data Hold yang berada di pesawat terbang mempertahankan perinta tepian Φ(t) menjadi konstan untuk nilai yang terakhir diterimanya sampai datang nilai Φ(t) yang baru. Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat Perintah tepian tersebut diperbaharui setiap T = 0,05 detik yang disebut sebagai periode pencuplikan ( sampling periode). Dengan adanya perintah ini, maka pesawat akan meresponsnya dengan mengubah y(t) Disamping itu terdapat pula masukan pengganggu yaitu dari w(t) dari angin dan noise dari radar. Persoalan rancangan yang dihadapi adalah menjaga agar y(t) sekecil mungkin walaupun adanya sinyal pengganggu di atas. Untuk memberi pengaruh yang berarti pada rancangan tersebut maka perlu diketahui hubungan matematis diantara posisi lateral y(t), masukan perintah tepian Φ(t) dan masukan angin w(t). Hubungan matematis ini merupakan model matematis atau secara sederhana disebut model dari pesawat terbang. Contoh pesawat F4 dari McDonnell Douglas Corporation, model dari sistem lateral mempunyai persamaan diferensial non linier orde sembilan. Tugas perancang sistem kendali tersebut adalah menspesifikasikan proses yang harus diwujudkan oleh pengendali digital. Pemerosesan merupakan fungsi dari model pesawat orde sembilan, masukan angin, noise radar, periode cuplikan T dan karakteristik respons yang diinginkan.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem kontrol digital yang menempatkan komputer digital di dalam jaringan pengontrolan/pengendalian untuk melakukan pemerosesan sinyal di dalam suatu pola yang diinginkan disebut direct digital control (kontrol digital langsung). Penggunaan pengendali digital pada suatu proses maupun pada suatu kendalian memiliki keuntungan sebagai berikut: Click Here Pemerosesan data pada pengendali digital dapat dilakukan secara langsung dan kalkulasi yang rumit dapat dilakukan dengan mudah. Program pengendali dapat diubah dengan mudah jika diperlukan. Pengendali digital lebih mampu dibandingkan dengan pengendali analog dilihat dari sudut pandang gangguan dari dalam seperti derau dan panas. Pengendali digital juga mempunyai kelemahan yaitu: Proses cuplik dan kuantisasi cenderung menimbulkan galat (error) yang akan mengurangi performa sistem. Perancangan untuk memperbaiki degradasi performa tersebut lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem analog untuk skala yang sama. Ilustrasi Sistem Kontrol Digital Struktur dasar daripada suatu sistem digital diperlihatkan dengan mengambil contoh dari sebuah sistem pendaratan pesawat automatik, yang dalam hal ini akan diperlihatkan aspek yang sederhana saja. Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik Sistem kontrol digital,direct digital control,kontrol digital langsung,pengendali digital,kelebihan Sistem kontrol digital,kekurangan Sistem kontrol digital,Ilustrasi Sistem Kontrol Digital,sistem digital,Gambar Sistem Pendaratan Pesawat Automatik,Sistem kendali lateral,Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat,proses kendali digital,prinsip kerja sistem kontrol digital,cara kerja sistem kontrol digital,aplikasi sistem kontrol digital Sistem perdaratan pesawat diilustrasikan seperti pada gambar diatas, sistem tersebut terdiri dari pesawat terbang, unit radar dan unit pengendali berupa komputer digital. Selama beroperasi, unit radar mengukur posisi vertikal dan lateral dari pesawat yang kemudian ditransmisikan ke unit pengendali. Dari nilai ukuran tersebut unit pengendali melakukan kalkulasi jarang ketinggian dan tepian pesawat dan memberi perintah yang cocok. Perintah ini kemudian ditransmisikan ke sistem autopilot dari pesawat, sehingga pesawat tersebut akan bereaksi dan menyesuaikan diri. Sistem kendali lateral mengendalikan posisi lateral dari pesawat, sedangkan sistem kendali vertikal mengendalikan ketinggian dari pesawat yang dilakukan secara terpisah. Selajutnya blok diagram pada gambar diatas hanya memperlihatkan sistem kendali lateral dari pesawat. Posisi lateral pesawat, y(t), adalah jarak lateral pesawat dari garis tengah dari daerah pendaratan terhadap badan pesawat. Unit pengendali berusaha membuat y(t) menuju ke nol. Unit radar mengukur y(t) sekali setiap 0,05 detik, dengan demikian y(kT) adalah nilai cuplikan (sampled) dari y(t), dengan T = 0,05 detik dan k = 0, 1, 2, 3, …… Pengendali digital melakukan proses terhadap nilai cuplikan dan menghasilkan perintah tepian Φ(kT). Data Hold yang berada di pesawat terbang mempertahankan perinta tepian Φ(t) menjadi konstan untuk nilai yang terakhir diterimanya sampai datang nilai Φ(t) yang baru. Gambar Sistem Kendali Posisi Lateral Pesawat Perintah tepian tersebut diperbaharui setiap T = 0,05 detik yang disebut sebagai periode pencuplikan ( sampling periode). Dengan adanya perintah ini, maka pesawat akan meresponsnya dengan mengubah y(t) Disamping itu terdapat pula masukan pengganggu yaitu dari w(t) dari angin dan noise dari radar. Persoalan rancangan yang dihadapi adalah menjaga agar y(t) sekecil mungkin walaupun adanya sinyal pengganggu di atas. Untuk memberi pengaruh yang berarti pada rancangan tersebut maka perlu diketahui hubungan matematis diantara posisi lateral y(t), masukan perintah tepian Φ(t) dan masukan angin w(t). Hubungan matematis ini merupakan model matematis atau secara sederhana disebut model dari pesawat terbang. Contoh pesawat F4 dari McDonnell Douglas Corporation, model dari sistem lateral mempunyai persamaan diferensial non linier orde sembilan. Tugas perancang sistem kendali tersebut adalah menspesifikasikan proses yang harus diwujudkan oleh pengendali digital. Pemerosesan merupakan fungsi dari model pesawat orde sembilan, masukan angin, noise radar, periode cuplikan T dan karakteristik respons yang diinginkan.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem Kontrol Digital

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem Kontrol Digital

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar
Sistem Kontrol Digital

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/sistem-kontrol-digital/
Copyright © Elektronika Dasar

 

  1. Nose Section, Merupakan bagian pesawat paling depan, dalam bagian ini terdapat ruang control yang sering disebut dengan cockpit. Ruang Cockpit merupakan ruang dengan panel kontrol pesawat.
  2. Body Section, Merupakan bagian pesawat yang bagian tengah pesawat. body section merupaka bagian terbesar dalam pesawat, bagian ini merupakan tempat sayap pesawat diletakan dan pada bagian ini juga terdapat landing gear.
  3. Tail Section, Pantal pesawat. Merupakan bagian pesawat paling belakang yang terdapat APU. Bagian ini pula terdapat beberapa bagian flight control.
  4. Wing Section, Bagian sayap pesawat. Di wing ini nempel lah yang namanya mesin pesawat yaitu Engine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar