Minggu, 06 Maret 2016

derivatives and derivative dimensions


Contoh Besaran Turunan dan Satuannya 

    

besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan atau dijabarkan dari besaran pokok. :

1. luas (L) = m2
2. volume (V) = m3
3. kecepatan (v) = m/s
4. kelajuan (v) = m/s
5. percepatan (a) = m/s2
6. massa jenis (ρ) = kg/m3
7. gaya (F) = N = kgm/s2
8. Energi potensial (Ep) = J = kgm2/s2
9. energi kinetik (Ek) = J = kgm2/s2
10 gaya berat (w) = N = kgm/s2
11. gaya coulomb (Fc) = N = kgm/s2
12. impuls (I) = Ns
13. ggl baterai (ε) = Volt
14. momentum (p) = Kgm/s
15. usaha (W) = Nm = kgm2/s2
16. daya (P) = watt = J/s = kgm2/s3
17. tekanan (P) = Pa = N/m2
18. tekanan hidrostatis (Phid) = Pa = N/m2
19. frekuensi (f) = 1/s = Hz
20. muatan listrik (Q) = C
21. hambatan listrik (R) = Ω
22. tegangan listrik (V) = volt
23. kalor laten (L) = J/kg
24. momen kopel (M) = Nm
25. momentum sudut (L) = kg.m2/s
26. kuat medan listrik (E) = N/C
27. kekuatan lensa (P) = 1/m = dioptri
28. kalor (Q) = J = kgm2/s2
29. kapasitas kalor (C) = (J/K
30. kalor jenis (c) = J/kgK
31. hambatan jenis kawat penghantar (ρ) = Ω.m
32. cepat rambat cahaya (c) = m/s
33. gaya sentripetal (Fs) = N
34. kecepatan sudut (ω) = rad/s
35. percepatan sudut (α) = rad/s2
36. percepatan gravitasi (g) = m/s2
37. tegangan atau stres (σ) = N/m2
38. Modulus elastis (E) = N/m2
39. modulus Young (Y) = N/m2
40. konstanta pegas (k) = N/m
41. tetapan Gravitasi bumi (G) = N.m2/kg2
42. momen gaya (τ) = N.m
43. momen inersia (I) = Kg.m2
44. debit aliran (Q) = m3/s
45. koefisisen viskositas (η) = N.s/m2
46. induktansi diri (L) = Hendry = H
47. intensitas bunyi (I) = watt/m2
48. Medan listrik (E) = (N/C)
49. Fluks medan listrik (ΦE) = Nm2/C = Weber (Wb)
50. kapasitas kapasitor (C) = farad = C/V
51. Kuat Medan magnet (B) = tesla = Wb/m2
52. konduktivitas listrik bahan penghantar (σ) = Ω/m
53. resistivitas listrik bahan penghantar (ρ) = Ω.m
54. koefisien konveksi (h) = W/m2K
55. laju kalor konveksi (I) = watt = J/s
56. koefisien konduktivitas termal (k) = W/m.K  

Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol besaran pokok atau bisa dikatak dimensi adalah suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan besaran yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam M, dan besaran waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ].
Untuk menentukan dimensi besaran turunan maka kita harus mengetahui dimensi besaran pokok.
No
Besaran
Dimensi
1 Panjang [L]
2 Massa [M]
3 Waktu [T]
4 Suhu image
5 Kuat Arus [I]
6 Intensitas cahaya [J]
7 Jumlah zat [N]
Langkah-langkah menentukan dimensi suatu besaran turunan adalah:
1. Menuliskan rumus besaran turunan
2. Menuliskan satuan besaran
3. Menentukan satuan besaran  

Ingat, jika suatu bearan memiliki satuan yang sama pasti dimensinya juga sama. Jadi dimensi, usaha, kerja, energi, energi kinetik, energi potensial, energi mekanik ataupun energi yang lain juga sama. Juga, misalnya tekanan dengan tekanan hidrostatis, gaya dengan gaya berat ataupun gaya archimedes. 

Turunan Lengkap  

  Matematika merupakan ilmu yang sangat luas juga menyenangkan, sebelumnya telah kita bahas mengenai frekuensi harapan dan peluang komplemen suatu kejadian yang merupakan sub bahasan dari topik peluang. Dan kali ini topik yang akan kita pelajari mengenai turunan? anda pasti telah mengenal apa itu turunan bukan?

01
Turunan adalah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan turunan  disebut diferensiasi.
  • 02
  • 03
  • 04
  • 05
  • 06 adalah simbol untuk turunan pertama.
  • 06 adalah simbol untuk turunan kedua.
  • 06 adalah simbol untuk turunan ketiga.
simbol lainnya selain 06 dan 06 adalah 07 dan 08   
03309     


Dengan menngunakan definisi turunan diatas dapat diturunkan beberapa rumus-rumus turunan, yaitu :
1. Jika diketahui 010dimana C dan n konstanta real, maka 011
Perhatikan contoh berikut :
012
2. Jika diketahui  y=C dan  013
Perhatikan contoh berikut :
014
3. Untuk y=f(x)+g(x) maka 015
Perhatikan contoh berikut :
016
4. Untuk y=f(x).g(x) maka
017
atau dapat juga kita misalkan f(x)=u dan g(x)=v sehingga rumus turunan u.v=u’v+uv’
contoh :
018
5. 020
021
6. Untuk turunan lain tersaji dalam penjelasan dibawah ini.
001
TURUNAN KEDUA
Turunan kedua dari y=f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut
023
Turunan kedua merupakan turunan yang diperoleh dengan menurunkan kembali turunan pertama. Perhatikan contoh berikut :
002
Penggunakan untuk turunan kedua ini antara lain untuk :
a. Menentukan gradien garis singgung kurva
Jika diketahui garis g menyinggung kurva y=f(x) pada titik (a,f(a)) sehingga gradien untuk g adalah
024
Sebagai contoh tentukanlah gradien garis singgung dari kurva y=x²+3x dititik (1,-4) !
Penyelesaian :
025
Sehingga gradien garis singgung kurva y=x²+3x dititik (1,-4) adalah m=y(1)=2.1+3=5
b. Menentukan apakah interval tersebut naik atau turun
kurva y =f(x) naik jika f ‘ (x) >0  dan  kurva y=f(x) turun jika f ‘ (x) <0. Lalu bagaimana cara menentukan  f ‘ (x) > 0  atau  f ‘ (x) <0 ? kita gunakan garis bilangan dari f ‘ (x). Perhatikan contoh berikut :
Tentukanlah interval naik dan interval turun dari fungsi y=x³+3x²-24x !
Jawab :
y=f(x)=x³+3x²-24x →f ‘ (x)=3x²+6×-24=3(x²+2×-8)=3(x+4)(x-2)
026
Berdasarkan garis bilangan yang diperoleh diatas :
f ‘ (x) >0 untuk x<-4 dan x>2 yang merupakan interval untuk fungsi naik.
F ‘ (x) <0 untuk -4 < x < 2 yang merupakan interval untuk fungsi turun.
c. Menentukan nilai maksimum dan nilai minimum
Nilai maksimum dan nilai minimum fungsi ini sering disebut juga dengan nilai ekstrim atau nilai stasioner fungsi, yang dapat diperoleh pada f ‘ (x)=0 untuk fungsi y=f(x). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Tentukan nilai ekstrim dari fungsi y=x³-3x²-24×-7 !
Jawab :
y’=3x²-6×-24
nilai ekstrim diperoleh dari y’=o maka
3x²-6×-24 = 0
(x²-2×-8)=0
(x-4)(x+2)=0
x1=4 ; x2=-2
027
Berdasarkan garis bilangan diatas :
Fungsi maksimum pada x=-2 sehingga nilai balik maksimumnya yaitu :
f(-2)=(-2)³-3(-2)²-24(-2)-7
f(-2)=21
Fungsi minimum pada x=4 sehingga nilai balik minimumnya yaitu :
f(4)=(4)³-3(4)²-24(4)-7
f(4)=-87
 032   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar