PLASMA MONITOR
1. Pengertian Plasma Monitor
Plasma
Monitor adalah teknologi yang menggunakan gas neon/xenon yang diapit
dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan kelapisan gas, yang
langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar (disebut sebagai
piksel). Proses penciptaan gambar dilakukan langsung, tanpa diurai
pakai proses lain seperti CRT atau RPTV. Tentu ini membuat kualitas
gambar juga jadi lebih bagus.
2. Cara Kerja Plasma Monitor
Cara
kerja Plasma Monitor dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan dari
pelepasan Plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut di lakukan penyekatan
dari sebuah pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa
elektroda pada interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B
pada permukaan plat tadi ketika voltase listrik dilewatkan diantara
elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang merangsang fosfor
untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Ø Kelebihan monitor plasma:
- Plasma menampilkan sangat tipis. Mereka dapat dipasang di tempat-tempat tradisional CRT monitor dan televisi tidak bisa.
- Reproduksi warna yang sangat baik.
- Kontras yang baik, meskipun tidak besar.
- Plasmas kini diproduksi dengan ukuran layar yang besar sebagai 70 "diagonal
- Meningkatkan resolusi layar harga saingan harga dari belakang proyeksi televisi ukuran yang sama
- Resolusi definisi tinggi (HDTV) menampilkan jauh lebih murah daripada panel LCD rata ukuran yang sama.
Ø Kekurangan Monitor Plasma:
- Teknologi rapuh, kapal tidak baik.
- Hitam dan gelap rinci dalam adegan tidak sebaik CRT atau DLP belakang proyeksi televisi powered.
- Dead pixel bisa menjadi masalah, meski telah meningkatkan kualitas sebagai teknologi yang telah matang.
- Mereka adalah fosfor berbasis teknologi, yang berarti membakar-in foto dapat terjadi, dan bahwa kualitas tampilan gambar akan dikecilkan dengan waktu.
- Murah ditingkatkan definisi (EDTV) plasma menampilkan ada cukup banyak struktur piksel.
- Plasma menampilkan sangat berat dan biasanya memerlukan untuk memperkuat dinding-dinding mounting
Ø Perbedaan Plasma Dengan LCD
- Ukuran: Kedua LCD TV dan plasma TV yang tipis seperti yang Anda bisa berharap untuk. Dalam plasmas ukuran layar yang lebih besar biasanya berjalan walaupun tidak biasanya datang dalam ukuran kecil, yang kadang-kadang diperlukan.
- Melihat Angle: Plasma telah melihat sudut yang lebih luas.
- Life Span: Keduanya memiliki jangka hidup.
- Isu: Plasma kadang menderita dari "pembakaran dalam" efek. LCD TV kadang-kadang rentan terhadap keterlambatan yang menyebabkan garis besar dari tokoh-tokoh atau benda-benda itu muncul bergerigi.
- Color: TV LCD terkenal gambar yang tajam dan warna bersemangat. Plasma TV dikenal untuk berbagai macam warna dan reproduksi warna yang akurat.
- Brightness: LCD TV yang mengatakan untuk melakukan sedikit lebih baik dalam kondisi terang-terang.
- Hitam Levels: TV Plasma umumnya menghasilkan sangat hitam black sedangkan yang akan memproduksi TV LCD yang sangat gelap abu-abu arang.
- Tingkat kontras: TV Plasma, secara teknis yang dikatakan memiliki tingkat kontras yang lebih besar.
- Biaya: Harga untuk kedua jenis TV yang menurun dengan cepat.
SEJARAH DAN CARA KERJA MONITOR
Monitor adalah media output untuk menampilkan informasi sehingga dapat dibaca dan diketahui oleh manusia. Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini.
Tahap perkembangan monitor computer
yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada
tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan
dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung.
Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer,
meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal
cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk
merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena
kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate
pun belum terpikirkan.
Monitor khusus untuk komputer
dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25
dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu
menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil. Pada
generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki
720×350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA
dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640×200 dan kemampuan warna
antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih
bagus yaitu 640×350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya
munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video – TTL signals
dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas
cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64
warna tergantung standard grafik yang dimiliki.Selanjutnya
dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari
sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang
berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard
analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan
continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip
analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang
tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
a. CRT (Cathode Ray Tube)
Teknologi Tabung Brown (CRT
Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru
diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah
penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas
gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu
kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin
besar pula tabung yang digunakan.
Cara Kerja:
Pada monitor CRT, layar penampil
yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan
tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu
titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi
terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
b. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor LCD tidak lagi menggunakan
tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat
berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama
Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih,
maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan
banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Cara Kerja:
Liquid Crystal Display menggunakan
kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul
organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur
spasial seperti kristal (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer)
tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas
sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat
membentuk panel-panel datar. Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi
untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid
digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
LCD bekerja dengan cara membuka dan
menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat.
Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah
waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup
rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka
lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time
maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat
gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang
bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar
seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
c. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan
teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu
membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang
dapat selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya
pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa
adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi
yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan
pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita
jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau
pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat
layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu.
Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Cara Kerja:
Cara kerja Plasma Monitor dengan
menggunakan cahaya yang dipancarkan dari pelepasan Plasma. Untuk
menghasilkan hal tersebut di lakukan penyekatan dari sebuah pencampuran
gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada interiornya.
Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada permukaan plat tadi
ketika voltase listrik dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan
sinar ultraviolet yang merangsang fosfor untuk memancarkan cahaya dan
menciptakan gambar di layar.
Masalah yang muncul di
layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya.
Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja
pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk
foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami
penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan
untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim,
penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama
60.000 jam (15 tahun penggunaan normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksid
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Masalah yang muncul di
layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya.
Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja
pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk
foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami
penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan
untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim,
penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama
60.000 jam (15 tahun penggunaan normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Plasma adalah salah
satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi
plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda
dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang
berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi
mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray
tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran
sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon
dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk
pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan
menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat.
Susunan Layar Plasma televisi (TV)
layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan
plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan
layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma
Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang
mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya
waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan
saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio
kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu
penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang),
beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan
terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan
normal).
Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang
diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga
disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel
tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang
kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan
ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV)
Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma
tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar
plasma,struktur layar plasma
Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun
secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang
dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom
vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk
sebuah grid dasar.
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV)
Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar
plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna
layar plasma,warna dasar layar plasma
Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma
akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang
saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam
waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika
elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda
tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui
gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah
aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom
gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini
berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel.
Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika
terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel,
sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi
dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka
akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar