Kamis, 03 Maret 2016

Basic Electronics Plasma Screen Televisions and monitor

layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma 

Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar plasma,struktur layar plasma 

Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna layar plasma,warna dasar layar plasma     

PLASMA MONITOR

1. Pengertian Plasma Monitor
Plasma Monitor adalah teknologi yang menggunakan gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan kelapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar (disebut sebagai piksel). Proses penciptaan gambar dilakukan langsung, tanpa diurai pakai proses lain seperti CRT atau RPTV. Tentu ini membuat kualitas gambar juga jadi lebih bagus.
2. Cara Kerja Plasma Monitor
Cara kerja Plasma Monitor dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan dari pelepasan Plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut di lakukan penyekatan dari sebuah pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada permukaan plat tadi ketika voltase listrik dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang merangsang fosfor untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Ø Kelebihan monitor plasma:
  1. Plasma menampilkan sangat tipis. Mereka dapat dipasang di tempat-tempat tradisional CRT monitor dan televisi tidak bisa.
  2. Reproduksi warna yang sangat baik.
  3. Kontras yang baik, meskipun tidak besar.
  4. Plasmas kini diproduksi dengan ukuran layar yang besar sebagai 70 "diagonal
  5. Meningkatkan resolusi layar harga saingan harga dari belakang proyeksi televisi ukuran yang sama
  6. Resolusi definisi tinggi (HDTV) menampilkan jauh lebih murah daripada panel LCD rata ukuran yang sama.
Ø Kekurangan Monitor Plasma:
  1. Teknologi rapuh, kapal tidak baik.
  2. Hitam dan gelap rinci dalam adegan tidak sebaik CRT atau DLP belakang proyeksi televisi powered.
  3. Dead pixel bisa menjadi masalah, meski telah meningkatkan kualitas sebagai teknologi yang telah matang.
  4. Mereka adalah fosfor berbasis teknologi, yang berarti membakar-in foto dapat terjadi, dan bahwa kualitas tampilan gambar akan dikecilkan dengan waktu.
  5. Murah ditingkatkan definisi (EDTV) plasma menampilkan ada cukup banyak struktur piksel.
  6. Plasma menampilkan sangat berat dan biasanya memerlukan untuk memperkuat dinding-dinding mounting
Ø Perbedaan Plasma Dengan LCD
  • Ukuran: Kedua LCD TV dan plasma TV yang tipis seperti yang Anda bisa berharap untuk. Dalam plasmas ukuran layar yang lebih besar biasanya berjalan walaupun tidak biasanya datang dalam ukuran kecil, yang kadang-kadang diperlukan.
  • Melihat Angle: Plasma telah melihat sudut yang lebih luas.
  • Life Span: Keduanya memiliki jangka hidup.
  • Isu: Plasma kadang menderita dari "pembakaran dalam" efek. LCD TV kadang-kadang rentan terhadap keterlambatan yang menyebabkan garis besar dari tokoh-tokoh atau benda-benda itu muncul bergerigi.
  • Color: TV LCD terkenal gambar yang tajam dan warna bersemangat. Plasma TV dikenal untuk berbagai macam warna dan reproduksi warna yang akurat.
  • Brightness: LCD TV yang mengatakan untuk melakukan sedikit lebih baik dalam kondisi terang-terang.
  • Hitam Levels: TV Plasma umumnya menghasilkan sangat hitam black sedangkan yang akan memproduksi TV LCD yang sangat gelap abu-abu arang.
  • Tingkat kontras: TV Plasma, secara teknis yang dikatakan memiliki tingkat kontras yang lebih besar.
  • Biaya: Harga untuk kedua jenis TV yang menurun dengan cepat.


SEJARAH DAN CARA KERJA MONITOR

Monitor adalah media output untuk menampilkan informasi sehingga dapat dibaca dan diketahui oleh manusia. Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini.
 
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
 
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil. Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720×350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640×200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640×350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows. Semua jenis monitor ini menggunakan digital video – TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
 
JENIS-JENIS MONITOR
a. CRT (Cathode Ray Tube)
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan.
Cara Kerja:
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
b. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Cara Kerja:
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar. Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
 
LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
c. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Cara Kerja:
Cara kerja Plasma Monitor dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan dari pelepasan Plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut di lakukan penyekatan dari sebuah pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada permukaan plat tadi ketika voltase listrik dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang merangsang fosfor untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.

Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksid

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Plasma adalah salah satu alternatif teknologi untuk menampilkan gambar warna, teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat. Susunan Layar Plasma televisi (TV) layar plasma,Susunan Layar Plasma televisi (TV),plasma televisi,susunan plasma tv,teori plasma tv,materi layar plasma tv,display plasma,susunan layar plasma tv,teknologi plasma,sejarah layar plasma Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida. Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV) Konstruksi Lapisan Layar Plasma televisi (TV),konstruksi plasma tv,mebetulkan plasma tv,service tv plasma,layar plasma tv,bagian layar plasma,struktur layar plasma Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom vertikal. Gambar berikut menggambarkan susunan kedua elektroda membentuk sebuah grid dasar. Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV) Grid Yang Terbentuk Pada Layar Plasma televisi (TV),tampilan layar plasma,efek layar plasma,gambar pada layar plasma,trace warna,warna layar plasma,warna dasar layar plasma Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel. Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel, sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/layar-plasma-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar

Selasa, 01 Maret 2016

in nanotechnology and molecular biology as well as the introduction of new energy

Pengenalan nano teknologi


 

Hasil gambar untuk photo nano teknologiPengenalan dan pemahaman akan ilmu dan teknologi nano sangat terkait dengan definisi nano, bahan berstruktur nano, ilmu nano dan teknologi nano. Nano adalah satuan panjang sebesar sepertriliun meter (1 nm=10-9m). Ukuran tersebut 1000x lebih kecil dari diameter rambut manusia (80 μm). Diameter sel darah merah dan virus hanya sebesar masing-masing 7 μm dan 150 nm. Bahan berstruktur nano merupakan bahan yang memiliki paling tidak salah satu dimensinya (panjang, lebar, atau tinggi) berukuran 1-100 nm. Bahan nano merupakan jembatan antara atom/molekul dan bahan berukuran mikrometer (transistor pada chip computer). Gen atau DNA merupakan bahan nano alami dengan lebar pita gen sebesar 2 nm. Fullerene dan carbon nanotube termasuk bahan nano sintetis karena ukuran diameternya berukuran nano. Partikel-partikel pasir silika dan baja dapat dibuat juga menjadi bahan nano silika dan nano baja. Studi segala fenomena fisika, kimia, dan biologi pada dimensi 1-100 nm disebut ilmu nano (nanoscience). Sedangkan teknologi nano mencakup dua hal. Pertama, seluruh produk-produk dengan ukuran geometri terkontrol (ketelitian satuan pengukuran) yang tersusun oleh paling tidak satu komponen produk dengan satu atau lebih dimensi komponen produk dibawah 100nm yang menghasilkan efek fisika,kimia, atau biologi berbeda dengan komponen produk konvensional berukuran di atas 100 nm tanpa kehilangan daya guna produk nano tersebut. Kedua, peralatan-peralatan untuk tujuan pengujian atau manipulasi yang menyediakan kemampuan untuk fabrikasi dan pergerakan terkontrol atau ketelitian pengukuran dibawah 100nm. Contoh peralatan tersebut yaitu STM dan AFM. Salah satu produk nano yang diperkirakan segera hadir adalah mobil yang dirakit dengan cat mengandung serbuk nano, kerangka mobil terbuat dari komposit carbon nanotube, atau polimer nanokomposit sebagai bahan pengganti lembaran baja.

nano teknologi dalam bidang biologi molekuler  


Meningkatnya kinerja dapat meningkatkan deteksi awal kanker, penyakit Alzheimer, dan gangguan lainnya dengan memungkinkan dokter mendeteksi konsentrasi penanda yang jauh lebih kecil daripada yang sebelumnya bisa dideteksi.
Terobosan ini melibatkan uji biologi biasa yang disebut imonoasay, yang meniru tindakan sistem kekebalan mendeteksi keberadaan penanda biologis – kimiawi yang berasosiasi dengan penyakit. Ketika penanda biologis ini ada dalam sampel, seperti yang diambil dari manusia, uji imunoasay menghasilkan pendaran cahaya yang dapat diukur di lab. Semakin terang, semakin banyak penanda biologis yang ada. Walau begitu, jika jumlah penanda biologis terlalu sedikit, cahaya pendar terlalu kabur untuk dideteksi, memberikan batas bagi deteksi. Tujuan utama dari penelitian imunoasay adalah meningkatkan batas deteksi ini.
Para peneliti Princeton mengatasi batasan ini memakai teknologi nano untuk memperkuat pendaran kabur dari sebuah sampel. Dengan menyusun kaca dan struktur emas sedemikian kecil mereka hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang kuat, para ilmuan dapat meningkatkan sinyal pendar dibandingkan imunoasay konvensional, membawa pada peningkatan 3 juta kali lipat dalam batas deteksi. Dengan kata lain, imunoasay yang diperkuat ini membutuhkan 3 juta kali penanda biologis lebih sedikit untuk ada dibandingkan imunoasay konvensional. Dalam istilah teknis, para peneliti mengukur peningkatan deteksi dari 0,9 nanomolar menjadi 300 attomolar.
Para peneliti menerbitkan hasil mereka dalam dua artikel jurnal. Satu diterbitkan tanggal 10 Mei dalam Nanotechnology, menjelaskan fisika dan teknik bahan peningkat pendar 
Kunci pada terobosan ini berada dalam bahan nano buatan baru yang disebut D2PA, yang telah dikembangkan dalam lab Chou selama beberapa tahun. D2PA adalah sebuah nanostruktur emas lapisan tipis yang mengelilingi tiang-tiang kaca berdiameter hanya 60 nano. Satu nano adalah satu persemiliar meter; yang berarti sekitar 1000 tiang menyamping hanya akan selebar rambut manusia. Tiang ini berjarak 200 nano satu sama lain dan ditudungi oleh cakram emas di tiap tiang. Sisi tiap tiang ditaburi titik-titik emas yang lebih kecil sekitar 10-15 nano diameternya. Dalam penelitian sebelumnya, Chou menunjukkan kalau struktur unik ini mendorong pengumpulan dan transmisi cahaya dalam cara yang aneh – khususnya, satu miliar kali lipat dalam efek yang disebut penghamburan Raman. Penelitian sekarang menunjukkan sebuah peningkatan sinyal yang besar dengan pemendaran.
 Dalam imunoasay biasa, sebuah sampel seperti darah, liur, atau air seni diambil dari pasien dan ditambahkan ke sebuah tabung kaca kecil mengandung antibodi yang dirancang untuk menangkap atau mengikat penanda biologis dalam sampel. Perangkat antibodi lain yang dilabel dengan molekul pendar kemudian ditambahkan pada campuran. Jika penanda biologis tidak ada dalam gelas, antibodi pendeteksi pendar tidak akan menempel pada apapun dan tersiram. Teknologi baru yang dikembangkan di Princeton memungkinkan pendaran terlihat ketika hanya ada beberapa antibodi yang menemukan penandanya.
 Selain manfaat diagnostik, imunoasay umum dipakai untuk menemukan obat dan penelitian biologis lainnya. Lebih umum, pendaran berperan penting dalam bidang kimia dan teknik, dari display pemancar cahaya hingga pemanenan energi surya, dan bahan D2PA dapat digunakan dalam bidang tersebut juga . 

nano teknologi dalam bidang energi 

Hasil gambar untuk photo nano teknologi  

Kelebihan karbon dioksida di atmosfer bumi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil secara meluas merupakan pendorong utama terjadinya perubahan iklim global, dan di balik masalah besar ini, para peneliti di seluruh dunia tengah berupaya mencari cara-cara baru untuk menjadikannya sebagai sumber tenaga yang berguna.
Kini, para Peneliti dari University of Georgia telah berhasil menemukan cara untuk mengubah karbon dioksida yang terperangkap dalam atmosfer menjadi produk industri yang berguna. Temuan mereka segera dapat mengarah pada penciptaan biofuel yang dibuat langsung dari karbon dioksida di udara, yang selama ini bertanggung jawab atas meningkatnya suhu global.
“Pada dasarnya, apa yang kami lakukan adalah membuat mikroorganisme yang menyerap karbon dioksida seperti apa yang dilakukan tanaman, sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna,” jelas Michael Adams, anggota Institut Riset Bioenergi, profesor bioteknologi Georgia Power serta profesor biokimia dan biologi molekuler Distinguished Research di Franklin College of Arts and Sciences.
Selama proses fotosintesis, tanaman menggunakan sinar matahari untuk mengubah udara dan karbon dioksida menjadi gula.  Seperti halnya manusia yang membakar kalori dari makanan, tanaman menggunakan gula ini sebagai sumber energinya
Gula ini dapat difermentasi menjadi bahan bakar seperti etanol. Namun, sangat sulit untuk secara efisien mengekstrak gula yang terkurung dalam dinding sel tanaman yang kompleks. 
“Apa yang menjadi inti dari temuan ini adalah, kita dapat menggantikan tanaman yang selama ini berlaku sebagai perantara,” ungkap Adams, “Kita bisa mengambil karbon dioksida secara langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk-produk yang berguna seperti bahan bakar dan bahan kimia, tanpa harus melalui proses yang tidak efisien, yaitu pertumbuhan tanaman dan pengekstrakan dari biomassa.”
Proses ini dimungkinkan oleh mikroorganisme unik yang disebut Pyrococcus furiosus, yang justru bertumbuh subur dengan mencari makanan dalam karbohidrat di perairan laut super-panas dekat ventilasi panas bumi. Dengan memanipulasi materi genetik organisme ini, Adams beserta rekan-rekannya menciptakan jenis P. furiosus yang mampu mencari makan pada temperatur yang lebih rendah dalam karbon dioksida.
Tim peneliti kemudian menggunakan gas hidrogen untuk menciptakan reaksi kimia pada mikroorganisme, suatu reaksi yang menggabungkan karbon dioksida ke dalam 3-hydroxypropionic acid, jenis bahan kimia industri yang umumnya digunakan untuk membuat akrilik dan berbagai produk lainnya.
Dengan berbagai manipulasi genetik lain dari strain baru P. furiosus, para peneliti mampu membuat suatu versi yang menghasilkan sejumlah produk industri berguna lainnya, termasuk bahan bakar, dari karbon dioksida.
Saat dibakar, bahan bakar yang tercipta melalui proses P. furiosus ini melepaskan karbon dioksida dalam jumlah yang sama dengan karbon dioksida yang digunakan untuk menciptakannya, secara efektif menjadikannya karbon netral, dan menjadi bahan bakar alternatif yang jauh lebih bersih sebagai pengganti bensin, batubara dan minyak.
“Ini merupakan langkah penting pertama yang memberi janji besar sebagai metode produksi bahan bakar yang efisien dan hemat biaya,” kata Adams, “Di masa mendatang kami akan memperbaiki prosesnya dan mulai menguji pada skala yang lebih besar.”  


The force is a Blessing and a blessing of the friction force in slices





THANKS TO YOU IN THE WAY OF FRICTION
There are fundamental laws that can not be changed in the universe, which affects all the creatures that animate or the non-animate. The laws are evidence that describes the perfection in the creation of the universe as being a perfect life, who live in it. At present, the user is faced to us as laws of physics so much discovered by physicists. Law that formally accepted as "laws of physics" is nothing but a proof of perfection and greatness of Prince Jesus in the shade of the Father and the Holy Spirit's fire ring scope. Let us look at some examples of the perfection of design in the universe.


A style that is a blessing

What happens when gravity (force of gravity) is greater than now? Running and walking becomes impossible. Humans and animals will expend much more energy to move. This means it will consume much more energy resources of the earth. What if the gravitational force is less powerful? Light object would not be able to maintain their balance. For example, bits of dust carried by wind gusts will be floating in the air for a long time. Speed ​​drops of rain will decrease, and the droplets that might evaporate before reaching the ground. Rivers will flow more slowly so that the electric current will not be obtained with the same output rate.
Everything is rooted in the nature of the pull of the object by the force of gravity. Newton's law of gravity states that the gravitational attraction between objects depends on the mass and the distance between these objects. Therefore, if the distance between two stars is increased three times, then the force of gravity will decrease by nine times, or if the distance is decreased by half, the gravitational force will grow four-fold.
This law helps explain where the earth, moon and planets at this time. If the law of gravity is different, for example, if the gravitational force increases as distance away, then the orbits of the planets would not be oval and the planets will fall into the sun. If gravity weakens, the earth will be in a fixed position away to the sun. So, if the gravitational force does not have the right value, then the Earth will collide with the sun or even lost in the vast space.

Thanks to the Planck constant
We encounter different forms of energy all the time. For example, the heat we feel in front of the fire had been created with intricate balance.
In physics, energy is not considered radiate in waves, but in a certain number of so-called "quantum." In considering the radiated energy, a certain unchanging value called Planck constant is used here. This figure is generally small enough to be ignored. This figure is one of the basic numbers and unchanging in nature, which on average is expressed as 6,626x10-34. In any situation involving radiant energy (radiation), if the energy of a photon is divided by the frequency, the result is always the same with these constants. All forms of electromagnetic energy (electric magnetic), ie, heat, light, and others, determined by the Planck constant.
If a very small number of different sizes, then the heat we feel in front of the fire can be much hotter or otherwise become colder. For example, if the constant is of greater value, the smallest fire could contain enough energy to burn us. Instead, a giant fireball the size of the sun even once can not be enough to warm the earth if the value of this constant is much smaller than the current value.


Thanks to the World with Friction
Frictional forces are generally considered harmful, because this style happens when we move things in our daily lives. However, how would the world be if the frictional forces absolutely nothing? Pen and paper will slide out of our hands and fell to the table on to the floor, the table will slip into the corner of the room, in short, the whole thing will fall and roll until everything finally stopped in the lowest place. In a world without friction, all ties will be open, screws and nails will be detached (no ties and no objects that could be expected to bind to each other all moving freely or collide), no car could ever braked, while the single voice will not stand still, but continue to reverberate endlessly.
The whole law of physics this is clear evidence that the universe, as well as all the creatures in it, is the result of a divine design. And indeed, the laws of physics are nothing but descriptions and depictions of the human will that God created the work order. God has created the unchanging rule of law in the universe and created it for the sake of man so that man can ponder and understand the greatness and the greatness of God also give thanks for the blessings of life given to us.
We can continue to provide countless examples to illustrate the order of God's creation of Prince of Jesus in the shade of the Father and the Holy Spirit's fire ring scope. Each created since the formation of the universe of thousands and millions of years ago has been made with all the greatness and the greatness of the Lord Jesus the Prince. He is the creator of the Perfect and in whom we should be grateful and work and pray.



 
BERKAT KASIH DALAM GAYA GESEK

Terdapat hukum-hukum dasar yang tidak dapat berubah di alam semesta, yang mempengaruhi seluruh makhluk yang bernyawa ataupun yang tak-bernyawa. Hukum-hukum tersebut merupakan bukti yang menggambarkan kesempurnaan dalam penciptaan alam semesta sebagaimana makhluk hidup yang sempurna, yang hidup di dalamnya. Saat ini, petunjuk tersebut dihadapkan kepada kita sebagai hukum-hukum fisika yang begitu banyak ditemukan oleh para fisikawan. Hukum yang secara resmi diterima sebagai "hukum fisika" tak lain merupakan bukti kesempurnaan dan kehebatan Tuhan Pangeran Yesus di dalam naungan Bapa dan lingkup cincin Api Roh kudus . Mari kita lihat beberapa contoh kesempurnaan rancangan di alam semesta.

Gaya yang adalah berkat

Apa yang terjadi jika gravitasi (gaya tarik bumi) lebih besar dari sekarang? Berlari dan berjalan menjadi mustahil. Manusia dan hewan akan mengeluarkan jauh lebih banyak tenaga untuk bergerak. Ini berarti akan menguras lebih banyak sumber daya tenaga bumi. Bagaimana jika gaya tarik bumi kurang kuat? Benda ringan pun tidak akan mampu mempertahankan keseimbangan mereka. Misalnya, serpihan debu yang dibawa oleh hembusan angin akan mengambang di udara dalam waktu lama. Kecepatan tetesan hujan akan menurun, dan tetesan itu mungkin akan menguap sebelum mencapai tanah. Sungai-sungai akan mengalir lebih lambat sehingga arus listrik tidak akan diperoleh dengan laju keluaran yang sama.
Semuanya berakar pada sifat tarikan terhadap benda oleh gaya tarik bumi. Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya tarik gravitasi antara benda-benda tergantung pada massa dan jarak antar-benda tersebut. Karena itu, jika jarak antara dua bintang meningkat tiga kali, maka gaya gravitasi akan menurun sebesar sembilan kali, atau jika jaraknya menurun setengahnya, gaya gravitasi akan membesar 4 kali lipat.
Hukum ini membantu menjelaskan letak bumi, bulan dan planet saat ini. Jika hukum gravitasi berbeda, misalnya, jika gaya gravitasi meningkat ketika jaraknya menjauh, maka garis edar planet tidak akan berbentuk bulat lonjong dan planet-planet itu akan jatuh ke matahari. Jika gravitasi melemah, bumi akan berada pada kedudukan yang tetap jauh terhadap matahari. Jadi, jika gaya gravitasi tidak memiliki nilai yang tepat, maka bumi akan bertabrakan dengan matahari atau bahkan hilang di angkasa yang luas.


Berkat Konstanta Planck
Kita menjumpai bentuk energi yang berbeda sepanjang waktu. Misalnya, panas yang kita rasakan di depan api pun telah diciptakan dengan keseimbangannya yang rumit.
Dalam fisika, energi dianggap memancar tidak dalam bentuk gelombang, melainkan dalam jumlah tertentu yang disebut "kuantum." Dalam memperhitungkan energi yang terpancar, nilai tertentu yang tak berubah yang disebut Konstanta Planck digunakan di sini. Angka ini secara umum cukup kecil sehingga dapat diabaikan. Angka ini adalah salah satu bilangan dasar dan tak berubah di alam, yang rata-rata dinyatakan sebagai 6,626x10-34. Dalam setiap keadaan yang menyangkut pancaran energi (radiasi), jika energi suatu foton dibagi dengan frekuensinya, hasilnya akan selalu sama dengan konstanta ini. Seluruh bentuk energi elektromagnetik (magnet listrik), yakni panas, cahaya, dan lain-lain, ditentukan oleh Konstanta Planck.
Jika bilangan yang sangat kecil ini berbeda ukurannya, maka panas yang kita rasakan di depan api dapat menjadi jauh lebih panas atau sebaliknya menjadi lebih dingin. Misalnya, jika konstanta ini lebih besar nilainya, api yang terkecil bisa mengandung energi yang cukup untuk membakar kita. Sebaliknya, bola api raksasa seukuran matahari sekali pun bisa takkan cukup untuk menghangatkan bumi jika nilai konstanta ini jauh lebih kecil nilainya dari yang sekarang.

Berkat Dunia dengan Gesekan
Gaya gesek pada umumnya dianggap merugikan, karena gaya ini terjadi ketika kita menggerakkan sesuatu dalam keseharian kita. Namun, bagaimana jadinya dunia ini jika gaya gesek benar-benar tidak ada? Pena dan kertas akan meluncur dari tangan kita dan jatuh ke meja terus ke lantai, meja akan terpeleset ke pojok ruangan, singkatnya, seluruh benda akan terjatuh dan berguling hingga segalanya pada akhirnya berhenti di tempat terendah. Dalam dunia tanpa gesekan, seluruh ikatan akan terbuka, mur dan paku akan terlepas ( tidak ada ikatan dan tak ada benda yang bisa di harapkan untuk mengikat satu sama lain semuanya bergerak bebas atau bertumbukan ) , tak ada mobil yang pernah bisa direm, sementara suara pun tidak akan pernah diam, melainkan terus menggema tak henti.
Seluruh hukum fisika ini merupakan bukti nyata bahwa alam semesta, sebagaimana halnya semua makhluk di dalamnya, merupakan hasil suatu rancangan ilahi. Dan memang, hukum fisika tidak lain hanyalah penjelasan dan penggambaran manusia akan keteraturan kerja yang Tuhan ciptakan. Tuhan telah menciptakan hukum aturan yang tak berubah di alam semesta dan menciptakannya untuk kepentingan manusia sehingga manusia dapat merenungkannya serta memahami kebesaran dan kehebatan Tuhan juga bersyukur atas berkat berkat kehidupan yang diberikan kepada kita.
Kita dapat terus memberikan contoh yang tak terhingga untuk menggambarkan keteraturan ciptaan Tuhan Pangeran Yesus di dalam naungan Bapa dan lingkup cincin Api Roh Kudus . Setiap yang diciptakan sejak terbentuknya alam semesta ribuan dan jutaan tahun yang lampau telah dijadikan dengan seluruh kehebatan dan Kebesaran Tuhan Pangeran Yesus . Dialah Pencipta Maha Sempurna dan kepadaNyalah hendaknya kita bersyukur dan bekerja dan berdoa .

Senin, 29 Februari 2016

traditional pork dish ( saksang ) & Arsik & gotaan

Resep Sangsang atau Saksang Babi khas Batak - traditional pork dish 

   

Bahan :

1. 1 kg daging babi
2. Cabe merah kriting 10 biji
3. Bawang merah 5 siung & bawang putih 3 siung
4. Merica + ketumbar @ 3 butir
5. Lengkuas sebesar 2 ibu jari (1/2 kg berarti sebesar kira2 1 ibu jari ya)
6. Sereh 4 tangkai & diketok bonggolnya (1/2 kg berarti 2 tangkai aja)
7. Daun jeruk 5 lembar
8. Andaliman utuh 2 sendok makan ( 1/2 kg berarti 1 sdm aja)
9. Garam secukupnya (disesuaikan dengan selera)
10. Darah babi utk 1 kg daging + jeruk nipis 1 (jeruknya diperas campur darahnya)


Cara membuat bumbu:

1. Haluskan bahan2 no. 2 s/d no. 5 (tumbuk campur)
2. Haluskan andaliman (khusus andaliman aja jangan dicampur dgn bumbu lain)

saksang batak


Cara Memasak :

1. Panaskan minyak secukupnya (jangan sampe bumbu tenggelam) dan tumis bumbu no. 1
2. Setelah itu langsung masukin sereh yg sudah di ditumbuk + daun jeruk (aduk & tunggu matang atau harum)
3. Sesudah harum masukan daging & aduk hingga matang (dapat dilihat dagingnya kira-kira apakah sudah matang)
4. Sesudah matang, masukan andaliman yg udah halus + darah babi yg sudah dicampur jeruk nipis
5. Aduk 1 sampe 2 menit (aduk terus jangan di tinggal)
6. Coba rasakan sedikit bila ada bumbu yg dirasa kurang silahkan ditambahkan sesuai selera. 


Resep Membuat Arsik Ikan Mas Khas Batak 

 – Ikan mas yang dimasak dengan bumbu arsik merupakan makanan yang khas dari Sumatra Utara. banyak diantara anda yang mungkin belum pernah mencicipi makanan yang satu ini atau bahkan baru mendengar namanya. Makanan ini memiliki ciri khas rasa asam manis pedas gurih yang sangat cocok disajikan sebagai menu makanan sehari-hari. Selain itu, ikan bumbu arsik ini juga dapat anda hidangkan ketika anda mempunyai acara yang meriah sehingga anda dapat menyenangkan bagi para tamu yang datang. Yang menjadi ciri khas lain dalam maskan ikan bumbu arsik ini adalah sisik ikan yang masih menembpel utuh pada tubuh ikan yang akan dibuat menjadi ikan arsik. Memang sangat unik, tetapi anda juga tidak perlu khawatir akan kualitas rasa yang dimilikinya. Selain rasanya yang enak dan nikmat, proses membuatnya pun sangat mudah dilakukan oleh siapapun hanya dengan cara yang sederhana. Ikan yang dimasak dengan bumbu arsik ini biasanya menggunakan ikan mas, akan tetapi anda juga bisa menggantinya dengan ikan lain yang sesuai dengan selera anda karena anda dapat berkreasi dalam membuat makanan yang satu ini.

Resep Membuat Arsik Ikan Mas Kas Batak
Bahan :
  • 3 ekor ikan mas segar ( setara dengan 1 kg )
  • 5 batang serai ( memarkan )
  • daun mangkokan 5 lembar
  • daun kemangi 1 genggam
  • jeruk nipis 3 buah ( peras airnya )
  • air bersih secukupnya
Bumbu halus :
  1. kemiri 5 butir
  2. bawang merah 8 butir
  3. bawang putih 4 siung
  4. kunyit 5 cm
  5. jahe 2 cm
  6. asam kandis 2 potong
  7. 3 cm lengkuas
  8. garam 1 sendok teh
  9. penyedap rasa 1/2 sendok teh
  10. gula pasir 1 sendok teh
Cara Membuat Arsik Ikan Mas :
  1. Bersihkan ikan dengan cara dicuci dengan air lalu dilumuri dengan air jeruk nipis
  2. Diamkan ikan kira-kira selama 5-10 menit
  3. Lumuri lagi ikan dengan bumbu yang dihaluskan hingga merata
  4. Ambil wajan lalu dialasi dengan batang serai, daun mangkokan daun kemangi dan asam potong
  5. Letakkan ikan diatas dedaunan yang sudah menjadi alas wajan
  6. Beri air secukupnya hingga ikan terendam rata
  7. Masak diatas api sedang cenderung kecil sambil ditutup bagian atasnya
  8. Tunggu sampai benar-benar matang dan airnya habis
Demikianlah Resep Cara Membuat Arsik Ikan Mas yang enak ini. 

resep ayam gotaan 
 
Bahan2:
1 kg Ayam kampung, disembelih, dibului, potong2, bakar tanpa bumbu hingga matang
Darah dari 1 ekor ayam, campur dengan:
- 1 sdt Garam
- 2 buah Jeruk nipis, peras, ambil airnya saja

Bumbu Halus:
15 gram Sereh, dipotong2 kecil, disangrai
20 gram Lengkuas, dipotong2 kecil, disangrai
10 gram Jahe, dipotong2 kecil, disangrai
15 gram Kunyit, potong2 kecil, disangrai
30 gram Bawang putih, sangrai
65 gram Bawang merah, sangrai
10-15 buah Cabe rawit (atau secukupnya), digiling (buang bijinya jika tidak ingin terlalu pedas)
50 gram Kemiri, disangrai, digiling
8 gram Ketumbar, disangrai, digiling
8 gram Andaliman, digiling (tidak perlu disangrai, buang ranting2 kecilnya)
1500 ml Air matang
1-1½ sdt Garam (sesuai selera)


Cara Membuat Masakan Ayam Gota Makanan Khas Batak

1) Blender semua bumbu halus sampai menjadi pasta.
2) Panaskan air hingga mendidih. Masukkan bumbu halus, aduk rata.
3) Masukkan potongan ayam, rendam dengan bumbu. Biarkan selama ± 10-15 menit hingga kuah mengental. Tutup wajan dengan tutup panci (jika ada).
4) Beri garam. Aduk-aduk, masak hingga matang. Matikan api.
5) Segera kucurkan darah ayam yang sudah digarami. Aduk hingga benar-benar rata.
6) Sajikan.

Groceries make Tempe and preservation techniques

Tempe kedelai

Tempe merupakan bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Kandungan protein dan seratnya yang tinggi sangat cocok sebagai penyeimbang kebutuhan serat dan protein tubuh kita. Meskipun tergolong sebagai bahan pangan tradisional, tempe masih banyak digemari oleh masyarakat kita. Terutama bagi vegetarian yang membutuhkan protein nabati sebagai pengganti protein hewani.

Tahukah Anda bahwa pembuatan tempe sendiri tidaklah sulit. Berikut ini akan dijelaskan tentang proses membuat tempe kedelai.

Bahan Pembuatan Tempe:
1. Kedelai Putih 5 Kg
2. Bibit tempe/Ragi Tempe 5gr
3. Air bersih

Alat-alat Pembuatan Tempe:
1. Panci
2. Kompor
3. Tampah 2 buah
4. Ember Plastik
5. Plastik Pembungkus
6. Kertas dan daun pisang

Proses Pembuatan Tempe Kedelai :
-    Siapkan Alat dan Bahan
-    Pilih kedelai untuk mendapatkan kedelai terbaik dengan cara dipilah dan membuang yang jelek.
-    Bersihkan/cuci kedelai dengan air bersih
-    Rebus kedelai yang telah dicuci kedalam air selama 30 menit, angkat dan dinginkan. Biarkan kedelai masih dalam tempat dan air rebusannya.
-    Tambahkan 10ml asam laktat/liter air perebus (untuk memperoleh pH=5) selama 12 jam untuk mendapatkan kualitas tempe terbaik.
-    Cuci dan buang kulit kedelai dan rebus kembali dengan air bersih selama 90 menit, angkat dan tiriskan
.

-    Setelah ditiriskan dan dingin sempurna, tambahkan ragi tempe dan aduk hati-hati secara merata.

-    Bungkus kedelai dengan plastik transparan atau dengan kertas dan daun pisang. Jika menggunakan plastik, tusuk plastik dengan lidi secara merata untuk ventilasi saat fermentasi.
-    Simpan selama 23-30 jam sampai peragian berjalan sempurna.
-    Tempe siap diolah atau dipasarkan.



Pengawetan bahan makanan - Teknologi pengawetan makanan

Secara Prosesnya Teknik Pengawetan Pangan bisa dibagi menjadi 3 metode :
1. Cara pengawetan alami
2. Cara pengawetan biologis
3. Cara pengawetan kimiawi


1. Pengawetan secara alami
Proses pengawetan alami meliputi pemanasan dan pendinginan. Keduanya dilakukan bisa dengan cara modern atau tradisional. Misalnya cara pengawetan makanan secara modern adalah dengan radiasi dan cara tradisional adalah pengawetan makanan dengan pengeringan.

2. Pengawetan secara biologis
Contoh proses pengawetan secara biologis adalah dengan peragian atau fermentasi. Cara Peragian atau Fermentasi merupakan proses perubahan dari karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang berperan dalam proses fermentasi ini adalah enzim yang dihasilkan oleh sel-sel ragi itu sendiri. Proses fermentasi makanan ini lamanya tergantung dari bahan makanan yang difermentasikan atau diragikan. Untuk mempercepat proses fermentasi atau peragian bisa menambahkan enzim lain sebagai katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup yang membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia.

Enzim yang terdapat dalam makanan bisa berasal dan diperoleh dari bahan mentah atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Pada daging, ikan, susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu yang secara normal aktif bekerja pada bahan makanan tersebut. Enzim juga bisa menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan ini bisa menguntungkan dan bisa dikembangkan semaksimal mungkin, tetapi juga bisa merugikan.

Perubahan karena pengaruh enzim ini bisa perubahan berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya. Beberapa contoh enzim yang sering digunakan dalam pengolahan daging adalah enzim bromelin yang diperoleh dari nanas dan enzim papain dari getah buah atau daun pepaya.

Enzim Bromalin dari buah nanas berfungsi untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya
dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian, dan waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya gunakan buah nanas muda. Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin cepat proses pengempukan dagingnya.

Enzim Papain dari getah pepaya yang disadap dari buahnya yang baru berumur 2,5 sampai 3 bulan. Enzim papain dari getah pepaya ini berfungsi untuk mengepukan daging, sebagai bahan penjernih pada industri minuman, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri farmasi dan alat-alat kecantikan (kosmetik).

Dalam setiap buah pepaya bisa dilakukan 5 kali penyadapan, untuk sekali penyadapan bisa menghasilkan sekitar 20 gr getah. Getah tersebut dapat diambil setiap 4 hari dengan cara menggoreskan buah pepaya dengan pisau.

3. Pengawetan secara kimia
Cara Pengawetan Kimia dengan menggunakan bahan-bahan kimia, seperti gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam propionat, asam sitrat, garam sulfat, dan lain-lian.

Proses pengasapan termasuk jenis pengawetan cara kimia, bahan-bahan kimia dalam asap dapat berfungsi sebagai pengawet makanan. Dengan jumlah pemakainan yang tepat, pengawetan dengan cara kimia pada makanan akan lebih praktis serta lebih dapat menghambat berkembangbiaknya mikroorganisme seperti jamur atau kapang, bakteri, dan ragi.

a. Asam propionat (natrium propionat atau kalsium propionat)
Sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang digunakan adalah 0,32 % atau 3,2 gram/kg bahan; sedngkan untuk bahan dari keju, dosis maksimum sebesar 0,3 % atau 3 gram/kg bahan.

b. Asam Sitrat (citric acid) dipakai untuk meningkatkan rasa asam (mengatur
tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minum, produk air susu, selai, jeli, dan lain-lain.

c. Benzoat (acidum benzoicum atau flores benzoes atau benzoic acid)
Umumnya berupa garam natrium benzoat, dengan ciriciri berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau, dan pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbakar.

d. Bleng
Sebagai pengawet pada pengolahan bahan pangan terutama kerupuk, mengembangkan dan mengenyalkan makanan, serta memberi aroma dan rasa yang khas. Sebagai pengawet maksimal 20 gram per 25 kg bahan. Digunakan langsung dalam adonan setelah dilarutkan dalam air atau diendapkan terlebih dahulu kemudian cairannya dicampurkan dalam adonan.

e. Garam dapur (natrium klorida)
Sebagai penghambat pertumbuhan mikroba dan untuk pengawetan ikan, telur, serta bahan-bahan lain. Sebagai pengawet minimal sebanyak 20 % atau 2 ons/kg bahan.

f. Garam sulfat
Digunakan dalam makanan untuk mencegah timbulnya ragi, bakteri dan warna kecoklatan pada waktu pemasakan.

g. Gula pasir
Sebagai pengawet yang lebih efektif bila dipakai dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai pengawet gula pasir minimal 3% atau 30 gram/kg bahan.

h. Kaporit (Chlor kalk atau kapur klor)
Kaporit yang mengandung klor ini digunakan untuk mensterilkan air minum dan kolam renang, serta mencuci ikan.

i. Natrium Metabisulfit
Berfungsi untuk mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir terutama pada ubi kayu dan untuk mempertahankan warna agar tetap menarik. Natrium metabisulfit dilarutkan bersama-sama bahan atau diasapkan.

j. Nitrit dan Nitrat
Nitrit dan nitrat dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada danging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah daging. Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1 % atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2 % atau 2 gr/kg bahan.

k. Sendawa
Dalam dunia industri sendawa biasa digunakan untuk membuat korek api, bahan peledak, pupuk, dan juga untuk pengawet bahan pangan. Penggunaannya maksimum sebanyak 0,1 % atau 1 gram/kg bahan.

l. Zat Pewarna
Berfungsi sebagai pewarna untuk menarik selera dankeinginan konsumen. Bahan pewarna alam yang sering digunakan adalah kunyit, karamel dan pandan. Pewarna sintetis contohnya carbon black untuk memberikan warna hitam, titanium oksida untuk memutihkan, dan lain-lain.