Attenuation
mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia
kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat,
gelombang kotaknya berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi
sebenarnya adalah fungsi dari panjang kabel. Jika sinyal mengalir
terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya sehingga stasiun penerimanya
tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan komunikasi akan gagal.
Sinyal optic dan sinyal radio, keduanya mengalami atenuasi yang cukup besar ketika ditransmisikan melalui atmosfer. Sinyal optic mengalami atenuasi yang rendah ketika ditransmisikan melalui kabel serat optic.
Atenuasi sebanding dengan panjang dari medium. melipat gandakan panjang
medium maka akan melipatgandakan juga total atenuasi yang terjadi.
kekuatan utama dari pelemahan fungsi sinar optic adalah teori hamburan , banyak pendapat atenuasi sisebabkan oleh hambatan atau medium dari kabel atau saluran serta medium penghantar sehingga dapat membuat spasi waktu pada fungsi sinar optic .
sinyal sinar optic biasanya tidak mengalami cacat amplitudo maupun penurunan harmonis yang tidak sesuai , akibat dari fungsi linier benda hitam yang berada di sekitar kita , dengan teori hamburan maka fungsi linier benda hitam dapat membuat : 1. ayunan yang tidak pernah berhenti 2. spasi waktu yang terlalu lama 3. fungsi linier di sekitar kita menjadi sumur sinar optic yang tak pasti .
metode A to R abad ini :
klip in agstmm@yahoo.co.id
PROYEKSI APLIKASI SEMENTARA PADA RESONANSI DAN FILTER ELEKTRONIK
Resonansi stokastik adalah istilah yang pertama kali muncul
tahun 1981, di mana saat itu istilah tersebut diusulkan sebagai
mekanisme yang dipercaya bagi terjadinya peristiwa-peristiwa hampir
periodik (perioda mendekati 100.000 tahun) dari zaman es di Bumi
selama 700.000 tahun belakangan ini. Sedangkan kelahiran resonansi
stokastik dalam fenomena fisis terkendalikan secara eksperimen terjadi
tahun 1983, setelah demonstrasi pertamanya dalam rangkaian elektronik
Schmitt triggers.
Sejak saat itu resonansi stokastik tumbuh secara cepat dalam
bidang-bidang pengembangan dan riset multi-disiplin, dengan berbagai
manifestasi eksperimental dalam bidang-bidang biologi, laser,
elektronik, kuantum dan sistem-sistem lain. Sampai saat ini masih
banyak proposal-proposal teori yang menantikan verifikasinya secara
eksperimen .
Sistem sumur ganda
Resonansi stokastik adalah suatu fenomena di mana suatu sistem non-linier di bawah pengaruh suatu sinyal
periodik termodulasi yang amat lemah sehingga secara normal tidak
terdeteksi, akan tetapi dapat terdeteksi disebabkan terjadinya
resonansi antara sinyal deterministik yang lemah tersebut dengan
gangguan (noise) stokastik. Definisi paling awal dari
resonansi stokastik adalah kekuatan sinyal keluaran maksimum sebagai
fungsi dari gangguan (Bulsara dan Gammaitoni 1996)
Sistem bistabil
Secara umum resonansi stokastik dibahas dalam kerangka sistem bistabil,
yaitu di mana dalam sistem yang dimaksud terhadap hanya dua tingkat
keadaan, di mana obyek dari sistem, biasanya partikel, bisa berpindah
dari dua keadaan stabil tersebut. Untuk mudahnya bayangkan suatu
partikel berada dalam suatu lembah potensial yang di tengah-tengahnya
terdapat bukit potensial sebagai pemisah. Bentuk potensial seperti ini
dikenal dengan istilah sumur ganda (double well). Suatu bentuk sumur potensial ganda yang umum digunakan adalah
Tanpa adanya gangguan maka partikel akan berada hanya pada satu sumur,
kiri atau kanan. Umumnya sinyal periodik yang digunakan dibuat
sedemikian lemah sehingga partikel tidak dapat berpindah tempat atau
‘hampir dapat berpindah’. Kemudian dengan mengenalkan gangguan,
terjadilah resonansi pada sistem stokastik ini sehingga energi partikel
menjadi tak terduga dalam domain temporal. Akibatnya pada saat yang
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, partikel dapat melompat ke ruang
sebelahnya. Bentuk gangguan diilustrasikan seakan-akan meninggikan dasar
sumur atau merendahkan bukit pemisah, sehingga partikel dapat
melompat. Keadaan ini tidak dapat diperoleh bila gangguan dihilangkan.
Persamaan gerak partikel terkait dengan potensial dan sinyal masukannya, umumnya dituliskan sebagai
Terdapat suatu yang khas dalam sistem resonansi stokastik yaitu
distribusi waktu yang dihabiskan partikel dalam satu ruang sumur
memiliki puncak-puncak yang dikenal sebagai struktur puncak-puncak.
Semakin lama partikel berada dalam suatu ruang sumur, semakin jarang hal
itu terjadi. Sebaliknya semakin sebentar partikel berada dalam suatu
ruang sumur, semakin sering peristiwa itu berulang. Diantara kedua
kejadian tersebut terdapat pula rentang waktu yang tidak disukai,
akibatnya terbentuklah struktur puncak-puncak ini.
Untuk mudahnya, bayangkan dua ruangan A dan B. Sebuah partikel dapat
berada di ruang A maupun B selama waktu ? t. Bila dilakukan pengamatan
dalam waktu yang amat lama maka akan diperoleh bahwa nilai-nilai ? t ini
akan memenuhi suatu distribusi yang menunjukkan struktur puncak-puncak.
Artinya terdapat suatu nilai ? t di mana memiliki keboleh jadian untuk
terulang, akan tetapi terdapat pula ? t di mana kebolehjadian berulangnya
amat kecil. Ini bisa disamakan seperti berapa lama seseorang dapat
berada di suatu rumah makan. Ia bisa berada antara rentang ? t 10 menit
(jika hanya memesan makanan untuk dibungkus) atau 2 jam (makan sambil
mengobrol) akan tetapi kecil kemungkinan untuk berada hanya dalam waktu 2
detik atau 3 hari. Ilustrasi ini cocok untuk menerangkan puncak
pertama dari struktur puncak-puncak.
Dalam sistem resonansi stokastik, bila telah terdapat suatu ?t yang
disenangi, makan umumnya terdapat pula kelipatannya, akan tetapi dengan
kebolehjadian yang lebih kecil. Tinggi dari ?t dan
kelipatan-kelipatannya ini akan meluruh secara eksponensial sejalan
dengan semakin besarnya ?t
Contoh-contoh resonansi stokastik
Terdapat banyak contoh-contoh resonansi stokastik, beberapa di
antaranya adalah rangkaian elektronik trigger Schmitt, dioda tunnel,
sistem biologi pada respon syaraf penglihatan, kanal ionik, aplikasi
medis, laser cincin bistabil dan devais interferensi kuantum
super-menghantar.
Resonansi stokastik dapat dianalisa dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memperhatikan ciri khas spektrum - nya untuk kemudian dihitung rasio sinyal terhadap gangguan (signal to noise ratio atau SNR). Dengan cara ini, bentuk sinyal yang “mirip” dapat dibedakan lebih lanjut. Rangkaian filter (rangkaian penyaring)
merupakan rangkaian yang di desain hanya untuk memperbolehkan suatu
frekuensi pada rentang tertentu memiliki nilai redaman (atenuasi) yang
kecil (disebut sebagai Pass Band), sedangkan pada rentang frekuensi lainnya memiliki nilai redaman yang sangat besar (disebut sebagai Attenuation Band atau Stop Band).
Sebuah rangkaian filter bisa terdiri hanya dari komponen-komponen pasif dan biasa disebut sebagai rangkaian filter pasif (Passive Filter Network). Ada juga rangkaian filter yang menggunakan komponen-komponen aktif dan biasa disebut sebagai rangkaian filter aktif (Active Filter Network).
Pada artikel ini hanya akan dibahas rangkaian filter pasif saja,
sedangkan rangkaian filter aktif akan dibahas pada artikel tersendiri.
Rangkaian Low Pass Filter
Low pass filter merupakan rangkaian filter yang memberikan redaman
sangat kecil pada frekuensi di bawah frekuensi cut-off (-3dB ) yang
telah ditentukan, sedangkan frekuensi di atas frekuensi cut-off akan
mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih sederhana-nya, hanya
frekuensi rendah saja yang dapat melewati rangkaian filter ini.
Frekuensi Cut-Off adalah frekuensi keluaran yang amplitudo-nya turun 70,7% (-3dB) terhadap amplitudo frekuensi masukan-nya.
Rangkaian low pass filter dapat dibangun menggunakan dua jenis
rangkaian dasar, yakni rangkaian low pass filter induktif dan rangkaian
low pass filter kapasitif.
Rangkaian High Pass Filter
High pass filter merupakan kebalikan dari low pass filter yakni
rangkaian filter yang memberikan redaman sangat kecil pada frekuensi di
atas frekuensi cut-off (-3dB ) yang telah ditentukan, sedangkan
frekuensi di bawah frekuensi cut-off akan mendapatkan redaman yang
sangat besar. Lebih sederhana-nya, hanya frekuensi tinggi saja yang
dapat melewati rangkaian filter ini.
Seperti rangkaian low pass filter, high pass filter juga dapat dibangun
menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yakni rangkaian high pass
filter induktif dan kapasitif.
Rangkaian Band Pass Filter
Band pass filter merupakan rangkaian filter yang hanya memperbolehkan
frekuensi dengan rentang (band) tertentu untuk dapat melewati-nya,
dengan memberi redaman yang sangat besar pada frekuensi yang terlalu
tinggi dan terlalu rendah. Pada dasarnya rangkaian band pass filter
dibangun oleh low pass filter dan high pass filter yang disusun secara seri, sehingga rangkaian band pass filter memiliki dua frekuensi cut-off (fcH dan fcL).
Rangkaian Band Stop Filter
Biasa dikenal juga sebagai rangkaian Band-Elimination, Band-Reject, atau Notch Filter.
Rangkaian filter ini merupakan kebalikan dari band pass filter, dimana
frekuensi pada rentang tertentu diberikan redaman yang sangat besar
(blocking) dan memperbolehkan frekuensi di bawah dan di atas rentang
tersebut untuk melewati-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar