Pengertian Suku Bunga
Beberapa ekonom dan ahli keuangan dunia mengajukan definisi yang beragam seputar bunga dan sukunga.
- Menurut Karl dan Fair, suku bunga adalah bunga dari suatu pinjaman yang dibayarkan secara tahunan dalam bentuk persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima setiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.
- Menurut Miller, RL, dan Vanhoose, sejumlah dana dalam bentuk uang yang diterima oleh kreditor yang merupakan rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
- Menurut ekonom Indonesia, Sunariyah, apa itu suku bunga adalah nilai dari pinjaman yang dinyatakan sebagai sekian persen dari uang pokok pada tiap waktu yang disepakati. Debitur (peminjam) harus membayar kepada kreditur (pemberi pinjaman) sejumlah uang yang merupakan ukuran harga sumber daya dari pinjaman.
Sementar itu, dalam konteks layanan
perbankan, suku atau rasio bunga bisa diartikan dari pihak bank atau
dari pihak konsumen, sesuai fungsi mereka sebagai debitur atau kreditur.
Untuk nasabah sebagai debitur (pemilik dana atau penabung), bank
memberikan balas jasa kepada masyarakat atau nasabah dengan memberikan
bunga karena mempercayakan dananya untuk ditabung pada suatu bank
tertentu. Besarnya nilai bunga tergantung dari jumlah dana yang
disimpan. Sementara itu, kreditur atau masyarakat yang meminjam uang
kepada bank, harus membayarkan sebesar sekian persen dari jumlah
pinjaman pokok. Inilah pengertian suku bunga secara sederhana.
Fungsi Suku Bunga Bagi Masyarakat
suku bunga mempunyai manfaat bagi masyarakat, yaitu
- Untuk merangsang masyarakat agar mau menyimpan sebagian uangnya pada bank sebagai investasi.
- Mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam perekonomian atau sebagai alat moneter.
- Bunga dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Masyarakat yang meminjam sejumlah dana
kepada bank berkewajiban tidak hanya membayarkan pinjaman pokoknya
melainkan disertai sejumlah uang yang disebut bunga. Tingkat bunga akan
mengalami kenaikan atau penurunan dan hal ini berpengaruh pada gairah
masyarakat untuk meminjam atau menginvestasikan dananya kepada bank.
Semakin tinggi rasio bunga maka keinginan masyarakat untuk meminjam dana
kepada bank akan semakin rendah, dan sebaliknya, jika bank menetapkan
bunga yang rendah, maka keinginan masyarakat untuk meminjam dana di bank
akan semakin tinggi.
Secara rinci, berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi besarnya nilai suku bunga
- Jangka waktu pinjaman
- Adanya koneksi atau kepercayaan kepada kreditur
- Target profit yang akan diperoleh
- Kebijakan pemerintah
- Kebutuhan dana yang ada
- Reputasi perusahaan
- Daya saing produk
- Persaingan antar bank
- Adanya rekomendasi dari pihak ketiga
Suku atau rasio bunga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu permintaan investasi modal
dari sektor bisnis yang utama, dan penawaran tabungan. Bunga majemuk
artinya adalah nilai pinjaman pokok yang terus berubah pada setiap akhir
periode dengan perhitungan bunga yang bertambah. Dengan demikian,
masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih dapat menginvestasikan
dananya kepada bank, sementara masyarakat yang membutuhkan modal
mempunyai pilihan untuk mengambil kredit pada bank. Konsekuensi
masyarakat yang meminjam dana adalah harus melunasi jumlah pinjaman
ditambah bunga sebagai harga dana yang dipinjam.
Sistem Perhitungan Suku Bunga
Nah, setelah mengetahui apa itu suku bunga,
tahap berikutnya adalah memahami system atau jenis perhitungannya. Ada
dua sistem yang diterapkan oleh bank untuk menentukan persentase bunga,
yakni system tetap (flat), dan sistem bunga efektif.
- Sistem bunga flat atau tetap
Pada sistem ini perhitungan bunga
mengacu pada pinjaman pokok awal, artinya cicilan pinjaman pokok dan
bunga tetap sama nilainya setiap bulannya. Biasanya sistem perhitungan
seperti ini digunakan untuk pembelian mobil, peralatan elektronik, dan
barang-barang konsumsi lainnya, atau bisa juga rumah.
- Sistem bunga efektif
Perhitungan bunga berpedoman pada pokok
pinjaman yang tersisa sehingga jumlah cicilah pinjaman berikut bunganya
berbeda setiap bulannya. Biasanya kreditur akan dibebani dengan bunga
yang sangat besar di awal angsuran, meskipun jumlah dana yang
dipinjamnya kecil.
Selain itu, ada juga system bunga yang
bersifat floating; artinya, tariff bunga fluktuasi sehingga besarannya
dapat naik atau turun sesuai kondisi pasar.
Pengaruh Tarif Suku Bunga Terhadap Harga Saham
Nah, pertanyaan berikutnya setelah pengertian suku bunga
adalah siapa saja yang berkepentingan untuk mengetahui tariff bunga
selain penabung, pemilik deposito, atau peminjam dana bank. Jawabannya
adalah para investor saham. Orang-orang yang menginvestasikan dananya
pada bidang saham pastinya sering mengamati bahwa faktor yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga saham pada bursa efek adalah nilai suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia atau fluktuasi pada tingkat bunga perbankan yang terjadi secara periodik.
Berikut adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi harga saham dalam kaitannya dengan tarif bunga bank:
- Fluktuasi tarif bunga
Korelasi pergerakan harga saham dengan
fluktuasi tarif bunga bank secara teori akan berbanding terbalik. Hal
ini berarti bila tarif bunga mengalami kenaikan maka harga saham sebagai
komoditas transaksi pada bursa efek akan mengalami penurunan karena
para investor lebih berminat mengalihkan investasinya pada produk
perbankan seperti deposito dan sebagainya. Sebaliknya, bila fluktuasi
tarif bunga bank menurun maka harga saham akan naik karena produk
perbankan dinilai kurang menguntungkan bila dibandingkan investasi saham.
- Hutang perusahaan
Kasus lain yang memungkinkan hubungan saling mempengaruhi antara tingkat suku bunga
dan harga saham adalah hutang yang dimiliki perusahaan. Semua
perusahaan selalu memiliki kredit untuk memperbesar bidang usahanya demi
meningkatkan pendapatan. Jika tingkat bunga mengalami kenaikan, maka
beban perusahaan akan semakin berat yang berakibat pada berkurangnya
profit serta bertambahnya resiko yang harus ditanggung perusahaan. Hal
ini tentu merupakan faktor yang mempengaruhi nilai harga saham
perusahaan yang bersangkutan.
- Suku bunga internasional
Nilai bunga domestik di Indonesia
dipengaruhi oleh nilai suku bunga internasional karena kebijakan nilai
tukar mata uang rupiah yang kurang fleksibel dan pengaruh pasar keuangan
internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Di samping dipengaruhi
oleh bunga internasional, tingkat diskonto suku bunga Indonesia (SBI) juga membawa pengaruh penting dalam penentuan besarnyatingkat bunga
di tanah air. Jika bunga mengalami fluktuasi hal itu akan segera
direspon oleh tariff bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sementara efek
dalam bunga deposito baru terdeteksi dalam kurun waktu 7 hingga 8 bulan.
Selain berpengaruh pada harga saham, fluktuasi tarif bunga
juga akan mengakibatkan perubahan pada nilai surat berharga yang
memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. Investasi sekuritas
obligasi merupakan perjanjian resmi antara investor dengan penerbit
obligasi dan investor mendapat balas jasa berupa bunga tetap yang
dibayar per tahun hingga obligasi tiba pada masa jatuh tempo.
Berdasarkan uraian di atas tentu sangat penting bagi kita terutama
pelaku bisnis tidak untuk mengetahui informasi terkini tentang suku bunga.
PERPUTARAN MODAL KERJA
Dalam Fungsi Bunga sinusoidal
( Spinning Capital and Fund )
Modal Kerja merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan karena perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk
membiayai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian
barang dagangan, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain sebagainya, dimana
dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam
perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualannya.
Pengertian Modal Kerja
Modal
kerja sendiri mempunyai jenis-jenis tertentu yang disebutkan sesuai dengan
kapasitas atau kondisi kebutuhan modal kerja dalam suatu perusahaan.
modal kerja dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Modal
kerja permanen
Adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang jadi. Modal kerja permanen dibedakan
menjadi :
a. Modal kerja
primer
Adalah
modal kerja minimal yang harus dimiliki perusahaan agar dapat terus beroperasi.
b. Modal kerja
normal
Adalah
modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi dalam
kapasitas normal.
2. Modal
kerja variabel
Adalah
modal kerja yang selalu berubah proporsional dengan perubahan kapasitas
produksi. Modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal
kerja musiman
Modal
kerja yang berubah sesuai perubahan musim/permintaan, misalnya permintaan yang
besar pada waktu hari raya.
b. Modal
kerja siklis
Modal
kerja yang berubah akibat fluktuasi konjungtor.
c. Modal
kerja darurat
Modal
kerja yang berubah sesuai dengan keadaan yang terjadi di luar kemampuan
perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus
segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, terkadang untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu
tersedia. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat
tergantung kepada beberapa faktor yang memenuhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen
dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya
pemenuhan modal kerja
Pengertian Perputaran Modal Kerja
Antara penjualan dengan modal kerja terdapat
hubungan yang erat. Bila volume
penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti
juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja,
peneliti dapat menggunakan perputaran modal kerja (working capital turnover).
Working Capital Turnover (WCT) yaitu
rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan.
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau
berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan
usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas
diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali
lagi menjadi kas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar