Vektor
Mempelajari Fisika akan lebih mudah dan menarik jika kita
memahami bahasa yang digunakan di dalamnya. Apakah bahasa yang dipakai
di dalam Fisika? Galileo pernah mengatakan bahwa bahasa tersebut adalah
Matematika. Memang, Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana alam ini bekerja, namun sayangnya, suka atau tidak, kita tetap
melibatkan Matematika.
Tanpa bermaksud menurunkan semangat namun justru ingin
memberi suatu motivasi, maka bagi pelajar yang benar-benar ingin melihat
lebih jauh keindahan dalam Fisika, maka pemahaman Matematika sebagai
bahasa yang digunakan dan sebagai dasar tentu adalah hal yang tidak
dapat ditawar. Dalam buku ini, kita akan melihat bagian-bagian
Matematika yang setidaknya diperlukan untuk mempelajari Fisika di
tingkat dasar. Tentunya teknik berhitung dasar dalam matematika harus
benar-benar dikuasai dan di dalam buku ini, bagian pertama yang akan
dibahas di sini adalah tentang vektor.
Vektor menjadi salah satu fondasi dalam mempelajari
Fisika, hal ini dikarenakan banyak besaran dalam Fisika merupakan
vektor. Sebagai contoh adalah perpindahan, kecepatan, percepatan dan
gaya. Lebih jauh, operasi hitung pada vektor tidaklah sama seperti kita
berhitung dengan besaran skalar.
Vektor merupakan besaran yang memiliki dua informasi
penting, yakni nilai dan arah. Sementara, Skalar merupakan besaran yang
hanya memiliki nilai saja. Termasuk dalam skalar adalah: jarak,
kelajuan, kuat arus listrik, tekanan, energi dan beberapa besaran lagi
yang akan kita pelajari nanti.
Untuk menggambarkan sebuah vektor, kita dapat menggunakan
simbol sebuah anak panah, dimana terdapat bagian runcing yang dinamakan
sebagai KEPALA (Head) dan bagian di ujung yang lain yang kita namakan
sebagai EKOR (Tail). Kepala anak panah tadi menggambarkan ke arah mana
vektor tersebut, sedangkan panjang dari anak panah menyatakan
besar/nilai dari vektor tersebut.
Gambar
2.1 Vektor A, B dan C masing-masing digambarkan sebagai anak panah yang
menyatakan arah dan besar dari vektor tersebut. Dua buah vektor
dikatakan berbeda jika keduanya memiliki besar atau arah (atau keduanya)
yang berbeda.
Untuk menyatakan arah vektor yang mendekati kita dapat
digambarkan sebagai sebuah lingkaran kecil dengan titik di tengahnya,
sedangkan untuk menyatakan arah vektor yang menjauhi kita dapat
digambarkan dengan tanda silang.
Gambar
2.2 Vektor yang arahnya mendekati kita digambarkan sebagai lingkaran
dengan titik di tengah sedangkan vector yang arahnya menjauhi kita
digambarkan sebagai tanda silang.
Vektor memiliki operasi hitung yang berbeda dengan operasi
hitung yang kita gunakan pada besaran skalar. Pada besaran skalar,
misalkan kita menjumlahkan massa 2 benda, yakni 2 kg dan 3 kg, maka kita
akan dapati massa total mereka adalah 5 kg. Namun jika kita memiliki 2
vektor gaya, misalkan 2 N dan 3 N, maka jumlah keduanya akan sebesar 5 N
apabila kedua vektor tadi memiliki arah yang sama. Namun apabila kedua
gaya tadi tidak memiliki arah yang sama, maka hasil penjumlahan kedua
gaya tersebut akan menghasilkan hasil yang berbeda, dimana nilainya juga
dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk antara kedua gaya tersebut. Jadi,
jumlah dari 2 buah vektor sangat bergantung dari arah vektor satu
terhadap yang lain.
Misalkan,
kita memiliki dua vektor, A dan B seperti pada gambar. Kedua vektor
tersebut saling membentuk sudut α. Untuk menjumlahkan kedua vektor ini
ada beberapa cara yang dapat kita lakukan:
1. Metode Poligon
2. Metode Jajaran genjang
3. Metode Analitis
Untuk metode ini, kita ambil salah satu vektor, misalnya A. Vektor A ini dapat kita urai menjadi dua buah komponen, yaitu Ax yang sejajar dengan vektor B dan Ay yang tegak lurus dengan vektor B.
Ide yang paling penting dalam metode analitis ini adalah
bahwa sebuah vektor selalu dapat diurai ke dalam dua komponen yang
saling tegak lurus, dimana jika kita jumlahkan kedua komponen tersebut
secara vektor, akan menghasilkan vektor semula! Selain dapat dinyatakan
dengan menggunakan gambar anak panah, vektor juga dapat dinyatakan
secara tertulis. Hal ini akan kita jumpai pada bahasan materi gerak,
gaya ataupun tentang listrik dan magnet. Untuk menuliskan sebuah vektor,
kita akan menggunakan bantuan sistem koordinat Cartesius (x, y dan z
apabila kita memiliki vektor dalam suatu ruang 3 dimensi).
Kini, sebuah vektor kembali dapat kita uraikan ke
dalam komponen-komponen yang terletak pada masing-masing arah sumbu x, y
dan z tersebut. Untuk menyatakan arah dalam sumbu-sumbu tadi, maka
komponen suatu vektor diberi sebuah “vektor satuan”, i, j, dan k, yang
merupakan sebuah vektor yang bernilai 1 satuan dalam arah sumbu x, y dan
z.
Misal, vektor A = Axi + Ayj + Azk, maka dapat dibayangkan vektor ini memiliki komponen Ax pada sumbu x, Ay pada sumbu y dan Az pada sumbu z.
Untuk lebih jauh lagi mengenai penjumlahan vektor, silakan melihat Video Galileo To Einstein:
Tentu selain operasi penjumlahan dan pengurangan pada
vektor, masih terdapat operasi perkalian, dimana terdapat dua macam
perkalian vektor yakni yang dinamakan perkalian titik (DOT) dan
perkalian silang (CROSS). Kita tidak membahas kedua hal tersebut pada
saat ini namun kita akan mendiskusikan kedua hal itu ketika kita
memerlukannya nanti di pokok-pokok bahasan mendatang.
Gerak
Gambar Sekelompok anak berlari dari rumah mereka menuju ke lapangan untuk
bermain bola, mereka bergerak terhadap benda-benda yang ada di
sekelilingnya, demikian juga sebaliknya.
Semua benda di alam semesta ini bergerak! Mungkin ketika
kita membaca pernyataan tadi, kita akan bertanya dan heran mengapa
demikian, sebab kenyataan yang kita lihat dan alami sehari-hari, ada
benda yang diam (terhadap kita)! seperti mobil yang sedang parkir, buku
di meja, batu di taman dan sebagainya.
Banyak hal yang ada di sekitar kita terkadang membuat kita
sulit menerima konsep dasar yang ada dalam Fisika. Di materi-materi
selanjutnya, kita akan melihat hal sehari-hari yang lain yang membuat
kita sulit memahami konsep dasar fisika seperti Gaya dan pengaruhnya,
Usaha dan energi. Kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan hal yang
kita pahami terhadap konsep yang benar dinamakan sebagai MISKONSEPSI dan
hal tersebut adalah wajar sebagai salah satu langkah awal kita dalam
belajar sesuatu! Justru mungkin ketika kita berangkat dari suatu
miskonsepsi ketika mempelajari sesuatu, maka seringkali hal itu akan
lebih membuat kita mengerti kebenaran akan hal tadi.
Setiap hari kita melihat benda-benda di sekitar kita
bergerak terhadap kita. Burung terbang di udara, ikan berenang di
sungai, anak-anak kecil berlari-larian, kereta melaju di atas rel dan
masih banyak lagi. Mengapa suatu benda dikatakan bergerak? Sebuah benda
kita katakan bergerak terhadap benda yang lain/acuan (referensi) apabila
mereka mengalami perubahan tempat/posisi terhadap acuan tersebut.
Menurut lintasan geraknya, gerak dapat dibagi ke dalam:
1. gerak 1 dimensi/arah (contoh : gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan)
Gambar Kereta cepat Shinkansen di Jepang yang sedang bergerak lurus.
2. gerak lebih dari 1 arah (2 dimensi, contoh : gerak parabola, gerak melingkar dan gerak dalam ruang 3 dimensi)
Gambar : Gerak parabola sebagai contoh gerak dalam 2 arah
Sekarang mari kita diskusikan besaran-besaran penting yang dimiliki oleh benda yang bergerak:
1. Perpindahan : perubahan posisi benda.
2. Kecepatan : perpindahan dibagi selang waktu tertentu.
3. Percepatan : perubahan kecepatan benda dibagi selang waktu tertentu.
Ketiga besaran di atas memiliki dua informasi yang penting, yaitu nilai dan arah, sehingga kita golongkan mereka sebagai vektor!
Benda yang bergerak dengan kecepatan 10 m/s artinya
setiap detik, perpindahan yang dilakukan oleh benda tersebut sejauh 10 m
pada arah tertentu.
Ada seorang berlari di sebuah lintasan yang lurus dari A ke B kemudian berbalik arah dan berhenti di C.
Seandainya titik A dan titik B berjarak 10 meter dan titik C
berjarak 5 meter dari A. Tentukanlah jarak dan perpindahan dari gerak
pelari tersebut !
Pertama, kita dapat menempatkan sebuah garis (sumbu) gerak sebagai berikut:
Mari kita beri nama sumbu ini sebagai sumbu x. Kita namai titik A
sebagai titik x = 0, titik B adalah titik x = 10, dan titik C adalah
titik x = 5. Kemudian titik-titik yang lain sebagai x = 1, x = 2, x = 3
dan seterusnya, dimana jarak antara satu titik ke titik berikutnya
adalah sejauh 1 meter.
Tujuan dari pembuatan sumbu gerak dengan ukuran panjang pada sumbu
tersebut adalah untuk mempermudah kita dalam melihat jarak dan
perpindahan dari gerak orang tersebut.
Dari gambar di atas, dapat kita lihat bahwa orang itu bergerak
dari A ke B sejauh 10 meter lalu berbalik arah sejauh 5 meter dan
berhenti di C, maka jarak yang ditempuhnya adalah sejauh 15 meter. Jadi
jarak merupakan panjang total dari lintasan yang ditempuh oleh benda.
Sementara itu, perpindahan orang tersebut dapat kita gambarkan
menggunakan sebuah panah yang berasal dari tempat awal (A)dan berakhir
di tempat akhir (C).
Dari gambar panah tersebut, dapat dilihat bahwa orang berpindah ke
arah kanan sejauh 5 meter. Perlu diperhatikan bahwa jarak tidak
memiliki arah, namun perpindahan memiliki arah!
Kini kita akan melihat kasus kedua tentang perpindahan. Jeslo berjalan 3 meter ke arah Utara, kemudian berbelok ke arah Timur
sejauh 4 meter. Berapakah jarak dan perpindahan yang dilakukan oleh Jeslo
? Arah mata angin adalah sebagai berikut :
Perpindahan yang dilakukan oleh Jeslo adalah sebagai berikut:
Dapat kita lihat jarak yang ditempuh oleh Jeslo sejauh 7 meter dan perpindahannya sebesar 5 meter.
Sekarang kita belajar beberapa konsep dasar yang akan sering kita jumpai dalam mempelajari gerak.
2.B.1 Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat
Ada satu konsep dasar umum yang perlu kita kenal, yakni
yang dinamakan LAJU PERUBAHAN RATA-RATA (average rate of change),
selanjutnya kita sebut sebagai laju perubahan. Secara matematika, laju
perubahan besaran A ditulis sebagai Delta A/Delta waktu, dimana DELTA
menunjukkan perubahan nilai, nilai akhir dikurangi nilai awal. Suatu
besaran yang mengalami perubahan (posisi, panjang, dan sebagainya)
memiliki laju perubahan.
Laju perubahan suatu besaran mengandung pengertian sebagai
perubahan besaran tersebut terhadap waktu (dibagi dengan suatu selang
waktu tertentu). Misalkan, mula-mula terdapat sebuah wadah yang memuat
100 liter air, jika wadah tersebut bocor sehingga mengakibatkan seluruh
air keluar dari wadah itu dalam waktu 20 menit. Maka laju perubahan
volume air dalam wadah tersebut dari keadaan mula-mula hingga wadah
kosong adalah -100 liter/20 menit (-5 liter/menit).
Hal yang sama juga dapat kita terapkan pada gerak. Benda
yang bergerak/berpindah tempat memiliki laju perubahan posisi benda atau
dinamakan kecepatan rata-rata, yakni ukuran yang menyatakan perubahan
posisi benda (perpindahan) dibagi dengan suatu selang waktu. Hati-hati,
laju perubahan HENDAKNYA tidak dibingungkan dengan istilah kelajuan
rata-rata yang akan kita jumpai nanti sebagai jarak tempuh dibagi waktu.
Kecepatan dapat bernilai positif dan negatif, bergantung
kepada arah gerak benda. Dapat kita sepakati bahwa untuk benda yang
bergerak ke kanan maka nilai kecepatannya adalah positif dan sebaliknya.
Secara fisik, kecepatan yang kita rasakan dalam pengalaman sehari-hari
merupakan kecepatan sesaat, yang besarnya dapat diukur dengan alat ukur
speedometer.
Gambar Speedometer, alat untuk mengukur besar kecepatan.
2.B.2 Percepatan Dalam Fisika
Percepatan merupakan suatu konsep yang abstrak dalam
fisika. Meskipun kita memiliki definisi yang jelas tentang percepatan,
yakni sebagai perubahan kecepatan dibagi selang waktu. Namun, tetap saja
bagi banyak murid, hal tersebut masih sulit dimengerti. Malah ada
sebagian murid yang tidak dapat membedakan antara percepatan dan
kecepatan.
Kesulitan dalam memahami percepatan ini timbul
sebagai akibat sulitnya membayangkan tentang hal tersebut dalam
pengalaman sehari-hari. Deskripsi yang sering kali diberikan adalah jika
benda mula-mula diam, lalu bergerak, maka benda memiliki percepatan.
Penjelasan demikian memang sudah cukup baik, namun belum lengkap. Banyak
aspek yang ada dalam percepatan. Benda yang berbelokpun juga memiliki
percepatan meskipun besar dari kecepatan benda tersebut tidak berubah
Hal kedua adalah bagi murid yang tidak memiliki
dasar matematika yang kuat. Pemahaman kecepatan sebagai perubahan
kecepatan masih agak membingungkan, dimana kecepatan sendiri merupakan
sebuah besaran yang adalah hasil dari suatu perubahan. Ini seperti
perubahan di dalam suatu perubahan.
Salah satu pendekatan yang mudah dan dapat dicoba
saat awal menjelaskan tentang percepatan adalah dimulai dari satuan
percepatan itu sendiri, misalkan m/s2. Satuan ini dapat
dituliskan juga sebagai (m/s)/s. Dimana menyatakan suatu perhitungan
pada kecepatan benda dibagi dengan waktu. Namun kemudian dijelaskan
bahwa ini adalah suatu pendekatan awal yang sederhana untuk memahami
percepatan.
Pendekatan kedua yang dapat dicoba adalah dengan
menjelaskan perbedaan antara kecepatan dan percepatan itu sendiri
menggunakan bahasa. Dalam bahasa Inggris, terdapat dua kata yang jelas
untuk membedakan keduanya, yakni kata fast untuk menggambarkan kecepatan dan kata quick untuk
menggambarkan percepatan. Mungkin, kedua kata tadi dapat kita
terjemahkan sebagai cepat dan gesit/sigap. Pesawat yang bergerak dengan
kecepatan tinggi, belum tentu gesit. Seekor burung yang gesit, belum
tentu bergerak dengan kecepatan yang tinggi (relatif).
Tanpa bermaksud merendahkan Bahasa Indonesia,
sayangnya banyak istilah-istilah Fisika yang menggunakan Bahasa Inggris
memang terasa lebih tepat. Jadi, ada baiknya ketika kita mempelajari
Fisika, kita juga sudah mulai diperkenalkan terhadap istilah berbahasa
Inggris. Tentu hal tersebut bukan untuk alasan agar terdengar lebih
hebat, namun, lebih karena makna yang terdapat di dalamnya. Hal-hal ini
adalah hanya untuk membantu membedakan antara kedua hal tadi yakni
kecepatan dan percepatan. Tentu ini semua belum sempurna, namun segala
usaha untuk membuat siswa memahami makna dari percepatan dan dapat
membedakan dengan kecepatan perlu kita upayakan.
Secara matematika, kecepatan dan percepatan
sangatlah berhubungan erat. Untuk melihat penjelasan yang lebih detail,
silakan melihat Playlist Video Kelas Fisika Pak Ade materi ke-2
mengenai:
1. Percepatan rata-rata
2. Percepatan sesaat
2.B.3 Antara Posisi, Kecepatan dan Percepatan
Dalam video-video tentang kecepatan dan percepatan di Sub
Bab sebelumnya, kita belajar bagaimana dari posisi benda, kita bisa
mendapatkan kecepatan dan percepatan benda tersebut. Kini, apabila
kepada kita diberikan percepatan gerak benda, maka sekarang kita akan
mencoba mendapatkan besaran yang sebaliknya yakni kecepatan dan posisi
benda tersebut.
Ide yang perlu dimengerti di bagian ini sebenarnya adalah,
pertama, bahwa antara posisi, kecepatan dan percepatan sangatlah
berkaitan erat dan secara matematis dapat dicari menggunakan kalkulus
diferensial dan integral.
Kedua, konsep dasar yang penting dan setidaknya harus dipahami
dengan benar adalah mengenai kecepatan rata-rata dan percepatan
rata-rata.
Gerak Satu Dimensi (pada sebuah sumbu)
Gerak satu dimensi merupakan gerak yang paling mendasar
dalam Fisika, dimana benda bergerak hanya pada suatu garis/sumbu. Gerak
satu dimensi ini dapat membantu kita melihat perbedaan antara
perpindahan dan jarak, serta antara kelajuan dan kecepatan karena
hal-hal tersebut penting untuk dipahami dalam materi gerak.
Pada kasus dimana benda hanya bergerak ke satu arah
saja (tanpa berbalik arah), maka besar perpindahan benda dengan jarak
yang ditempuh benda adalah sama, namun harus dipahami bahwa besar suatu
perpindahan tidaklah selalu sama dengan jarak yang ditempuh benda sebab
hal tersebut bergantung kepada lintasan yang ditempuh oleh benda, hanya
pada gerak ke satu arah tertentu saja yang menghasilkan besar
perpindahan sama dengan jarak. Demikian juga dengan besar kecepatan dan
kelajuan benda, pada gerak ke satu arah, keduanya sama. Namun sekali
lagi, ini hanya terjadi pada benda yang bergerak ke satu arah tertentu
saja.
Dalam materi gerak satu dimensi, pertama kita akan
mempertajam pemahaman kita tentang jarak dan kelajuan rata-rata, lalu
kita akan belajar tentang gerak yang umum dipelajari di SMA, yakni gerak
lurus beraturan (GLB), gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan gerak
jatuh bebas (GJB), dimana pada dua gerak terakhir tersebut, benda
memiliki percepatan yang bernilai tetap, sehingga kecepatan benda akan
mengalami perubahan secara teratur, dimana secara umum memiliki bentuk
matematis, v = v0 + a.t
Meskipun demikian, ada gerak lurus yang
percepatannya tidaklah tetap, namun mengalami perubahan saat benda
tersebut bergerak. Ada yang menyebut gerak ini sebagai gerak lurus
berubah tidak beraturan atau semacam itu, intinya, percepatan memiliki
fungsi waktu, apapun itu bentuknya. Biasanya gerak semacam ini hanya
dipelajari untuk sekadar berlatih pemahaman hubungan antara posisi,
kecepatan dan percepatan sebagai fungsi waktu.
Ketika belajar gerak, maka menyatakan/menggambarkan
gerak benda ke dalam bentuk grafik terhadap waktu merupakan hal yang
perlu dilatih, sebab grafik-grafik tersebut cukup sering membantu kita
dalam menyelesaikan soal-soal gerak. Kedua, dengan grafik, kita juga
dapat mencari beberapa informasi lain yang terkait didalamnya. Sebagai
contoh adalah grafik kecepatan terhadap waktu. Ada suatu hal yang dapat
diperhitungkan secara sederhana dengan menggunakan grafik kecepatan
terhadap waktu, yaitu perpindahan (juga jarak) yang ditempuh benda dan
percepatan benda.
Sekarang perhatikan contoh sederhana ini. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang tetap 5 m/s.
Perhatikan
bagaimana jarak yang ditempuh oleh benda dari waktu ke waktu, pada
detik pertama, jarak yang telah ditempuh adalah sejauh 5 m, pada detik
kedua jarak yang telah ditempuh sejauh 10 meter dan seterusnya.
Kita kemudian dapat membuat sebuah grafik yang menghubungkan antara jarak yang ditempuh terhadap waktu.
Ada
suatu hubungan yang menarik antara grafik kecepatan terhadap waktu
dengan jarak yang ditempuh oleh benda tersebut, dapatkah kamu melihat
hal tersebut?
Apabila kita menghitung luas daerah yang berada di bawah
grafik kecepatan terhadap waktu maka nilainya adalah sama dengan nilai
jarak yang ditempuh tiap waktu.
2. Gerak dengan Kecepatan Tetap (Gerak Lurus Beraturan)
Benda yang bergerak lurus beraturan memiliki kecepatan yang
tetap setiap saat. Jadi, besar dan arah kecepatan benda selalu sama
kapanpun (meskipun dalam pengalaman sehari-hari, hal tersebut sangat
jarang terjadi pada benda yang bergerak). Dikarenakan kecepatan yang
tetap/tidak berubah, maka perubahan kecepatan bernilai nol, sehingga
percepatan pada gerak lurus beraturan juga bernilai nol. Benda yang
bergerak lurus beraturan akan menempuh jarak yang sama setiap satuan
waktu gerak benda.
Gambar di bawah memperlihatkan mobil yang bergerak
dengan kecepatan yang tetap, kecepatan yang dipercepat secara teratur
dan kecepatan yang diperlambat secara teratur.
Gambar Perbedaan jarak tempuh benda yang (a) bergerak lurus beraturan, (b) bergerak dipercepat dan (c) bergerak diperlambat.
Jika kita melakukan percobaan dengan memasang
perekam gerak berupa ticker timer, maka rekaman titik-titik posisi benda
akan sama jaraknya pada pita ticker timer tersebut.
Gambar Rekaman pita ticker timer pada benda yang bergerak lurus beraturan
Salah satu cara yang mudah dalam memahami gerak lurus
beraturan adalah dengan mengerti makna dari besar kecepatan benda.
Misalkan, benda bergerak dengan kecepatan 5 m/s artinya adalah dalam 1
detik, ia akan berpindah sejauh 5 meter.
Semakin besar kecepatan benda tersebut maka perpindahan yang
dilakukannya akan menjadi semakin besar. Pada benda yang bergerak dengan
kecepatan 10 m/s maka setiap detiknya benda menempuh jarak 10 meter.
Apabila kita menggambarkan grafik posisi terhadap waktu, maka kita
akan melihat bahwa pada gerak lurus beraturan, grafik tersebut berupa
sebuah garis miring.
Gambar 2.9 Grafik posisi terhadap waktu dari benda yang bergerak lurus beraturan.
Maka kecepatan, posisi akhir, posisi awal dan waktu dapat dituliskan sebagai:
Dapat
kita lihat bahwa fungsi posisi terhadap waktu dari benda yang bergerak
lurus beraturan mempunyai bentuk matematis sebagai fungsi linear/garis.
Tentu pengetahuan fungsi gerak benda (posisi, kecepatan dan percepatan)
terhadap waktu bukan suatu hal yang mutlak harus dikuasai pada saat
mulai belajar tentang gerak. Ada begitu banyak cara yang cerdas dalam
menyelesaikan sebuah soal gerak, di sinilah kita diajarkan tentang
pentingnya berlatih banyak soal dan melihat penyelesaian yang paling
mudah dan dapat dimengerti.
2. Gerak dengan Percepatan Tetap (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Kecepatan dapat mengalami perubahan oleh karena dua hal,
yakni berubah nilainya dan berubah arahnya. Dalam kedua hal tadi, maka
benda memiliki percepatan!
Gambar Gerak yang memiliki percepatan/perlambatan.
Dalam bagian ini kita akan memfokuskan pada benda yang memiliki
percepatan sebagai akibat perubahan dari besar kecepatan benda. Ada
sebuah mobil bergerak mula-mula dari keadaan diam, artinya kecepatan
awal mobil tersebut adalah 0 m/s. Lalu 1 detik berikutnya berubah
menjadi 2 m/s dan 1 detik kemudian berubah menjadi 4 m/s lalu menjadi 6
m/s, 8 m/s, 10 m/s dan seterusnya.
Dapatkah kamu menggambarkan grafik kecepatan mobil tersebut terhadap waktu?
Untuk benda yang bergerak dipercepat secara teratur/GLBB,
kecepatan benda berubah dengan besar perubahan kecepatan selalu sama
setiap detiknya sehingga penambahan/pengurangan kecepatan selalu sama.
Jika kita gunakan ticker timer untuk menandai posisi benda ketika
bergerak, maka pada benda yang dipercepat, jarak antara satu titik
dengan titik berikutnya akan bertambah jauh sedangkan pada benda yang
diperlambat, jarak antar titik akan semakin bertambah dekat.
Gambar Benda yang bergerak lurus dipercepat beraturan.
Gambar Benda yang bergerak lurus diperlambat beraturan.
Sekarang kita akan melihat perbedaan jarak tempuh pada benda yang
bergerak dengan kecepatan tetap/GLB dengan benda yang begerak lurus
berubah beraturan/GLBB.
Untuk dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh benda yang
bergerak secara GLBB, kita dapat membayangkan sebuah mobil yang
dipercepat secara teratur, misalnya dari 5 m/s menjadi 6 m/s. Dalam 1
detik benda tersebut bergerak, maka jaraknya adalah nilai tengah dari
jarak-jarak yang ditempuh oleh benda dengan 5 m/s dan benda dengan 6
m/s, yakni 5.5 meter.
Kini
kita coba pikirkan lebih jauh dengan benda tadi dipercepat hingga
mencapai 9 m/s maka jarak-jarak yang ditempuh setiap interval 1 detik
akan seperti gambar berikut:
Selajutnya kita dapat menggambar grafik kelajuan/kecepatan dan juga grafik jarak terhadap waktu
Perhatikan bahwa grafik kelajuan/kecepatan terhadap waktu
pada benda yang bergerak lurus berubah beraturan akan berupa sebuah
garis miring, sedangkan grafik jarak terhadap waktu akan membentuk
suatu parabola.
Dengan menggunakan grafik kecepatan terhadap waktu,kita
juga dapat mencari nilai percepatan gerak benda. Percepatan benda
tersebut dapat dihitung sebagai gradien/kemiringan dari garis tersebut
yakni perubahan kecepatan (v – v0) dibagi interval waktu (t).
Sehingga
Lalu, jarak yang ditempuh dapat dihitung dengan menggunakan luas di bawah grafik kecepatan terhadap waktu.
Dengan menggunakan v = v0 + a.t maka :
Dari
rumus jarak tersebut, maka kita bisa mendapatkan fungsi posisi dengan
cara mengganti jarak sebagai perpindahan (perubahan posisi = posisi
akhir-posisi awal). Sehingga secara umum, fungsi posisi untuk benda yang
bergerak berubah beraturan juga dapat ditulis:
Latihan soal GLB dan GLBB:
1. Ada anak berjalan menurut grafik posisi terhadap waktu seperti
gambar. Tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata anak itu
dari t = 0 s hingga t = 6 s!
2. Seorang anak berjalan dengan grafik kecepatan terhadap waktu
seperti pada gambar. berapakah kelajuan rata-ratanya dan kecepatan
rata-ratanya?
3.
Sebuah mobil dari keadaan diam dipercepat seperti pada gambar hingga
bergerak selama 5 detik. Berapakah jarak yg ditempuh dan kecepatan pada
detik ke-5 tersebut?
4.
Ada mobil bergerak menurut garis lurus dari A ke B dan kembali ke A
lagi, jika ketika bergerak dari A ke B kelajuannya 30 km/jam, dan ketika
bergerak kembali dari B ke A kelajuannya 60 km/jam, berapakah kelajuan
rata2nya dan kecepatan rata2nya ?
5. Duah buah mobil mula-mula berjarak 1000 meter, kemudian bergerak
saling menuju. Kelajuan mobil pertama 3 m/s, kelajuan mobil kedua 2 m/s.
Apabila saat mobil mulai bergerak, seekor lebah bergerak bolak-balik
antara dua mobil itu dengan. Kelajuan 5 m/s. Hitunglah jarak total yang
ditempuh oleh lebah sampai dengan kedua mobil bertemu!
6. Seorang agen rahasia berdiri di atas jembatan pada posisi 3/8
panjang jembatan tersebut (3/8 d). Saat agen tsb melihat mobil yang
melaju dengan kelajuan yang tetap V, maka agen tersebut berlari dengan
kelajuan yang tetap 10 m/s. Namun sungguh malang, ia akan tertabrak
mobil di A jika ia berlari ke kiri dan ia akan tertabrak di B jika ia
berlari ke kanan. Berapakah kelajuan mobil tersebut (V)?
7. Dua buah mobil A dan B bergerak dengan kecepatan konstan sepanjang
garis PQ sepanjang 2000 meter. A bergerak dari P dengan kecepatan 20
m/s dan berangkat 5 detik lebih awal dari B. B bergerak dari P juga
dengan kecepatan tetap 30 m/s. Dimanakah B akan menyusul A dan dimanakah
B akan berpapasan dengan A setelah kembali dari Q!
8. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 54 km/jam. Tiba-tiba mobil
di rem dan berhenti setelah 2 detik. Hitunglah jarak yang ditempuh mobil
tersebut selama pengereman!
9. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 25 m/s. Setelah menempuh
jarak 500 m, kecepatannya menjadi 10 m/s. Hitunglah perlambatan mobil
tersebut!
10. Dua mobil bergerak saling menuju. A mula-mula bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s, dipercepat dengan percepatan 5 m/s
2. B mula-mula bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s dan dipercepat 10 m/s
2. Jarak mula-mula antara A dan B adalah 1000 m. Dimanakah mereka bertemu jika A berangkat 5 detik lebih awal dari B?
11. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dan dipercepat 3 m/s
2 lalu diperlambat dengan perlambatan sebesar 2 m/s
2 hingga
berhenti. Jika total waktu yang diperlukan untuk gerak tersebut adalah
30 detik. Hitunglah jarak yang ditempuh benda tersebut !
12. Sebuah motor A dan mobil B bergerak dengan grafik kecepatan terhadap waktu seperti pada gambar.
– Hitunglah percepatan motor selama 0.2 jam pertama!
– Berapakah jarak yang ditempuh motor selama 0.3 jam pertama!
– Pada saat kapankah mobil akan bertemu dengan motor!
13. Andy dapat menempuh jarak rumah ke pasar dalam waktu 16 menit,
Budi dapat menempuh jarak dari pasar ke rumah dalam waktu 24 menit.
Anggap lintasan antara rumah dengan pasar adalah sebuah garis lurus,
juga Andy dan Budi bergerak dengan kelajuan tetap. Jika Andy berangkat
dari rumah pada menuju pasar pukul 07.00 sedangkan Budi berangkat dari
pasar menuju rumah pada waktu 07.02, mereka pada suatu waktu akan
bertemu di sebuah tempat pada lintasan tersebut. Apabila saat mereka
bertemu, selisih antara jarak yang telah ditempuh oleh Andy dengan
jarak yang telah ditempuh oleh Budi adalah sejauh 200 meter. Berapakah
jarak antara rumah dan pasar ?
14.
Benda bergerak dipercepat beraturan. Anggap pada saat mula-mula benda
dalam keadaan diam, sehingga kelajuan awalnya adalah 0 m/s. Jika setiap
detik kecepatan benda bertambah 10 m/s.
a. Hitunglah jarak yang ditempuh
– dari t = 0 s ke t = 1 s,
– dari t = 0 s ke t = 2 s,
– dari t = 0 s ke t = 3 s,
b. Gambarkan grafik jarak yang ditempuh terhadap waktu !
15. Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu di bawah ini, sebuah
mobil bergerak pada suatu arah tertentu (sebut saja arah x). Dapatkah
kamu menceritakan bagaimana gerak mobil tersebut ?
15.
Usain Bolt, pelari 100 m, memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu
9,58 detik. Bagaimana kelajuan lari Usain Bolt dapat kita lihat pada
gambar 11. Diskusikanlah bagaimana gerak dari Usain Bolt menggunakan
gambar di bawah ini !
16.
Kendaraan A dan B bergerak dari tempat yang sama pada sebuah lintasan
lurus, dengan grafik kecepatan seperti pada gambar. Kapankah mereka
memiliki kecepatan yang sama? berapakah selisih jarak antara mereka pada
saat tersebut?
2. Gerak Jatuh Bebas
Gambar 2.13 Galileo menjatuhkan dua benda yang berbeda massa dari balkon menara miring Pisa.
Menurut legenda, Galileo pernah melakukan percobaan
menjatuhkan dua benda yang berbeda beratnya. Menurut keyakinan
orang-orang pada saat itu, benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat
ketimbang benda yang ringan.
Galileo memperlihatkan bahwa mereka jatuh dalam waktu yang
hampir bersamaan. Kedua benda yang jatuh bebas ditarik oleh gravitasi
bumi sehingga pada geraknya terdapat percepatan yang nilainya sebesar
9.8 m/s2≈ 10 m/s2, artinya kecepatan benda mengalami perubahan sebesar 10 m/s setiap detiknya.
Secara umum, hubungan antara kecepatan, percepatan gravitasi dan waktu gerak benda dapat dituliskan sebagai berikut:
Lalu antara posisi akhir benda, posisi awal benda, kecepatan mula-mula, dan percepatan gravitasi dapat ditulis sebagai berikut:
dimana biasanya untuk mempermudah perhitungan, maka nilai g yang kita gunakan adalah 10 m/s2.
Fungsi kecepatan dan posisi tersebut berlaku secara umum, baik pada
saat benda bergerak ke atas ataupun bergerak turun ke bawah. Kita tidak
perlu membedakan tanda positif atau negatif untuk g pada keduanya.
Latihan soal Gerak Jatuh Bebas:
1. Apabila dianggap tidak ada gesekan udara, bola yang dilempar
vertikal dari tanah akan sampai ke titik tertingginya dalam waktu yang
sama ketika bola tersebut turun kembali sampai ke tanah. Nah, sekarang
anggap ada suatu gaya gesek dan nilainya tetap, menurutmu, manakah yang
lebih cepat, saat bergerak naik atau saat bergerak turun?
2. Soal ini dapat digunakan di sekolah
bersama teman-teman untuk eksperimen mencari nilai percepatan gravitasi.
Hanya diperlukan 3 orang/grup dan gedung sekolahnya yang setidaknya
memiliki 3 lantai.
Seorang anak melempar bola (hijau) dari atas tanah, lalu Timer 1 dan
Timer 2 mencatat waktu menggunakan stopwatch, mereka memulai pengukuran
dan menghentikan pengukuran stopwatch saat bola tepat di depan pandangan
mata mereka ketika bergerak naik dan turun.
Dimana waktu yg dicatat Timer 1 dan Timer 2 adalah t1 dan t2.
Jika perbedaan ketinggian mereka adalah h (harus diukur terlebih
dahulu!), maka nilai percepatan gravitasi adalah seperti pada gambar, g =
(α.h)/t12 – t22, dimana
alpha merupakan suatu bilangan. Berapakah nilai α? Setelah nilai α kita
dapat, barulah kita dapat mencari nilai g dalam eksperimen tsb!
3. Sebuah benda dilempar vertikal dengan kecepatan awal 30 m/s,
tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata dari detik ke 2
sampai dengan detik ke 4? anggap tidak ada gesekan, hanya pengaruh
gravitasi saja.
4. Sebuah benda dijatuhkan dari sebuah ketinggian, anggap ketika
benda jatuh, ia mendapat gaya gesek yang besarnya sebanding dengan besar
kecepatan benda, tentukan besar kecepatan benda terhadap waktu !
Berapakah kecepatan terminal benda ?
5. Pada tahun 1971, David Scott, seorang astronot menjatuhkan palu
dan bulu di bulan. Ia menjatuhkan pada saat yang bersamaan. Manakah yang
akan jatuh terlebih dahulu di permukaan bulan ?
A. Palu
B. Bulu
C. Bersamaan
Mengapa ?
6. Sebuah bola dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal,
dimana medium ruangan akan menghasilkan gaya gesek yang besarnya
sebanding dengan kelajuan benda. Jika kita gambarkan grafik antara
percepatan gerak terhadap waktu. Manakah grafik di bawah ini yang akan
menggambarkan percepatan gerak benda tsb?
Manakah grafik yang menggambarkan kecepatan benda tersebut?
7. Sebuah roket meluncur dari tanah, dengan kecepatan awal 50 m/s, roket mendapat percepatan dari bahan bakar sebesar 5 m/s
2. Jika pada ketinggian 1000 meter bahan bakar roket habis. Hitunglah:
– Waktu ketika roket mencapai posisi tertinggi
– Posisi tertinggi roket tersebut
– Waktu tiba di tanah
– Besar kecepatan roket saat tiba di tanah!