Senin, 01 Februari 2016

( D to R ^ 3 ) to Compass and rudder





 


sebelum masuk ke RADAR mari menyimak pelajaran tentang kompas dan kemudi ?
 
Kompas dan kemudi
Gyroscope : ialah suatu benda yang berputar secara cepat yang dapat mempertahankan kedudukannya  
                    diangkasa .
1. Cara memanfaatkan gyroscope agar dapat dipakai sebagai pedoman gasing yaitu diperlukannya
                 kombinasi dari sifat gyroscope ( kedudukan tetap dan presesi ) serta rotasi bumi dan hukum
                 gaya berat. Kombinasinya yaitu : tilting , drift , presesi & peredam.
2.a. Faktor yang mempengaruhi sifat gyroscope adalah :
          -    tilting ( rotasi bumi )
          -    drift    ( rotasi bumi )
          -    presesi ( gaya berat )
          -    peredam
    b. bagian bagian unit instalasi pedoman gasing
      1. master compass
      2. repeaters compass
      3. power supply
      4. amplifier panel dan control panel
      5. alarm unit
3. Peka ialah bila dalam kemiringan dia cepat kembali kesemula
    syarat peka : - mempunyai momen magnetic yang besar
                         - berat piringannya harus kecil
    Tenang ialah bahwa piringan tidak mudah di dorong keluar dari keadaan seimbang
    Syarat tenang : - waktu goyang piringan tidak harmonis dengan waktu goyang kapal
                             - pada tiang semat dan tutupnya / sungkup harus dalam keadaan baik
                             - momen lembam besar
    Bunyi Hukum gasing I : sebuah gasing yang berputar cepat, yang terpasang bebas dalam 3 (tiga) bidang,
                                            salah satu ujung porosnya  akan menunjuk ke suatu titik tetap di angkasa.
    Bunyi Hukum gasing II: sebuah gasing yang berputar sangat cepat, pada porosnya bekerja sebuah
                                            Koppel, maka poros itu tidak bergerak kea rah Koppel (pada bidang Koppel),
                                            tetapi bergerak kesuatu arah yang tegak lurus terhadapnya.
4.         Garis layar (lubber line) adalah garis pada ketel pedoman yang menunjukan letak garis / bidang     lunas linggi (mid ship).
  Hubungan garis layar dengan nilai deviasi pada waktu menentukan nilai deviasi harus menggunakan
- harus menggunakan haluan dan haluan harus menggunakan garis layar yang benar, jika garis layar salah                               
   haluan juga salah dengan sendirinya nilai deviasi salah.
   Cara memperbaiki garis layar adalah dengan cara :
- membaring 2(dua) pilar dikiri/kanan haluan simetri kapal.Kemudian kedua benda tersebut dibaring
   berurut dari kiri/ kanan dengan patokan tiang bendera yang jauh dihaluan selisih kedua baringan
   tersebut diambil rata rata ialah nilai correction garis layar. 
 
 
                                    MAGNITISME
 
 
Magnit                         = Besi atau baja yang dapat menarik besi atau baja lain.
Para Magnet                = Benda yang adapat tertarik oleh sebuah magnet (besi, baja, nikel).
Dia Magnet                 = Benda yang tertolak oleh sebuah magnet (timah hitam, besi murni).
Magnet Permanent      = Magnetisme yang di induksikan dalam besi keras.
Magnet Transian         = Magnetisme yang di induksikan dalam besi lunak.
Magnet Remanen        = Magnetisme yang di induksikan dalam besi setengah keras.
Medan Magnet            = Ruangan sekeliling magnet dalam mana pengaruh magnet dirasakan.
Arah Medan                = Arah garis gaya dalam medan magnet.
Kuat Medan                = Penarikan atau penolakan magnetik pada sebuah satuan kutub.
Medan Magnetik Homogen = Medan dari garis-garis gaya yang berjalan sejajar.
Momen Magnetik Sebuah Jarum = Panjang jarum kali banyaknya magnet pada kutub.
Kutub Magnetis Bumi            = Titik di bumi dengan garis-garis gaya magnetis yang tegak lurus pada                                                        permukaan bumi ( = Inklinasi 90o ).
Katulistiwa Magnetis  = Garis lewat titik-titik dibumi yang garis gayanya magnetis sejajar                                                            dengan permukaan bumi ( = Inklinasi 0 ).
Derajah Magnetis        = Bidang vertikal dalam mana jarum magnet yang tergantung babas                                                           menempatkan diri hanya oleh magnet bumi.
Variasi = Sudut antara derajah magnetik  dengan derajah astronomi.
Inklinasi                      = Sudut antara jarum yang ber inklinasi dengan bidang datar.
Intensitas Total ( = P )            = Kekuatan medan magnetis bumi pada satuan kutub.
Unsur-unsur Magnetik Bumi = Variasi, Inklinasi, Intensitas Horizontal.


KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI 1
1. Pedoman Magnet
a. Terangkan apa yang dimaksud dengan rumus berikut ini (hukum coloumb) K = (m1 x m2) / R2 :
Jawab :
Besarnya kekuatan gaya tarik tolak antara dua buah magnit batang yang berbeda, berbanding lurus dengan hasil kali kekuatan magnit kedua kutub yang bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub pangkat dua (Hukum Coulomb).
b. Bagaimanakah syarat-syarat piringan pedoman yang baik :
Jawab :
Syarat-syarat piringan pedoman yang baik:
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin.
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi
3. Pembagian derajat harus jelas sehingga mudah dibaca dan dibuat secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang
6. Piringan pedoman harus peka
7. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar yaitu minimum 14 detik agar tidak terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal
c. Bagaimanakah cara memeriksa kepekaan piringan pedoman magnet :
Jawab :
Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman adalah sebagai berikut :
1. Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri ± 3o dari kedudukan seimbang/ tenang semula.
2. Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya.
3. ulangi pekerjaan yang sama pada posisi lainnya.
4. Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama atau selisih ½ o saja, berarti piringan pedoman cukup peka.
2. Dasar-dasar Menimbal Pedoman
a. Apakah yang dimaksud dengan magnetisme transient itu ?
Bagaimana sifatnya dan pengaruhnya serta bagaimana cara penimbalannya :
Jawab :
• Magnetisme transient adalah magnetisme yang diinduksikan pada besi lunak
• Sifatnya sekilas (cepat datang cepat hilang) pengaruhnya : Gaya berubah menurut halauan kapal. Cara penimbalannya : batang flinders dan bola-bola (korektor D)
b. Dalam hal manakah full compensation harus dilakukan :
Jawab :
Dalam hal :
– Pada saat kapal selesai dibangun (kapal baru) turun dari galangan / setelah melakukan dock besar (special survey).
– Bila bangunan kapal bagian atas mengalami perubahan yang cukup besar, misalnya : perubahan konstruksi batang pemuat, adanya pemasangan generator darurat di atas deck, merubah kapal misalnya dari jenis Roro ke jenis Feeder (container).
– Bila setelah sekian lama kapal tidak beroperasi.
– Setelah kapal mengalami kebakaran cukup besar.
c. Apakah yang dimaksud dengan “Gaussin Error” dan Bagaimana cara menghilangkannya (menetralisir) :
Jawab :
• “Gausine Error” adalah perubahan nilai deviasi yang terjadi karena kapal merubah halauan. Hal ini terjadi karena pada saat kapal merubah halauan terjadi pusaran arus medan magnet disekitar pedoman sehingga mempengaruhi magnetisme transient disekitarnya. Pengaruh ini dapat dinetralisir dengan jalan cara penimbalan ulang yaitu dengan batang flinders dan bola-bola.
3. Pedoman Gasing
a. Pada pedoman-pedoman modern umumnya menggunakan sistem pengendalian “Botton Heacy Control” apa kelebihan sistem ini dibanding dengan sistem Top Heavy Control :
• Kelebihan system ini dibanding dengan Top Heavy Control adalah :
1. Tidak terjadi kesalahan lintang
2. Hanya ada koreksi kecepatan dan halauan
b. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang mungkin terjadi pada Pedoman Gasing :
Kesalahan yang mungkin terjadi :
1. Kesalahan Halauan dan kecepatan
2. Kesalahan pedoman/kesalahan lintang
3. Kesalahan Balistik
4. Kesalahan Ayunan
5. Kesalahan Konstan
c. Bagaimana persyaratan tentang gyrocompass bagi kapal-kapal menurut Solas 1974 :
– Persyaratan yaitu : Bahwa kapal yang emmpunyai GRT 1.600 T dan berlayar dengan route internasional, di samping dilengkapi dengan peroman Gyro Compass.
4. a. Sistem apakah yang dipakai untuk merubah edaran lingkaran (dari proses pasing) menjadi edaran elips di angkasa :
• Sistem yang dipakai adalah sistem gerakan-gerakan bebas 1 terbatas sehingga timbul presisi dan edaran berupa ellips.
b. Jawablah pertanyaan yang sama untuk merubah edaran elips menjadi edaran spiral:
• Menggunakan system peredam
5. Sistem Kemudi Kapal
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI 2
1. a. Dalam ptongan/bagian manakah batang plinders itu disediakan?
Jawab :
b. Berapakah ketinggian dari ujung atasnya terhadap letak sistem jarum kompas?
Jawab :
Tidak lebih dekat dari dau kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
c. Untuk kapal manakah batang plinders tidak perlu dipasang?
Jawab :
2. a. Koefisien Deviasi manakah yang tidak ditimbal dan mengapa demikian?
Jawab :
Yang tidak ditimbal yaitu Magnetisme Remanen, karena bersifat sementara (lambat datang/lambat hilang)
b. Sebutkan berbagai sebab yang non-magnetis dari koefisien Dev. A?
Jawab :
Sebab-sebabnya salah kolimasi :
– Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lonas)
– Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
– Jika pelurus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lonas.
3. Bagaimanakah kita menimbal koefisien c secara teknis operasional?
Jawab :
1. HP = 0 (sementara)
2. Bm rambu = 060
Bp rambu = 070 –
Deviasi = -10
1. Hm = 000 (U Magn)
Deviasi = -10
Hp = -10
Jadi halauankapal diputar 1 ke kanan sehingga menunjuk 010, artinya Hm = 36 ( U Magn)
2. Pasanglah koreksi 0 yang akanmemutar pedoman 10 ke kanan untuk menghilangkan deviasi sehingga :
Hp menunjuk 010 – 10 = 000 maka deviasi = nol
Gambar :
Hp = 180
Bm rambu = 060
Bp rambu = 048 –
Deviasi = + 12
3. Hm = 180
Deviasi = + 12 –
Hp = 168
Jadi halauan kapal dioputar 12 ke kiri hingga menunjuk 168 artinya Hm = 180 (S Magn)
4. Jauhkan korektor Q hingga menjadi ½ x 12 = 6 artinya mawar pedoman diputar 60 ke kiri, sehingga Hp menunjuk 168 + 6 = 174 maka koefisien c = nol.
4. a. Apakah kerugian dari pemakaian nilai deviasi yang terlampau besar? Pemeriksaan terhadap apakah yang kita lakikan, sebelum mulai menimbal kompas?
Jawab :
– Deviasi berubah cepat pada perubahan halauan mawar kadang-kadang menjadi tidak tenang dan kadang-kadang lamban sehingga berlayar dalam perairan sempit menjadi sulit karenanya.
– Mudah terjadi kekeliruan, apabila berlayar di bawah pandu.
– Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengaruh, sehingga pada halauan-halauan yang tertentu mawar menjadi terlampau lamban.
– Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal oleh mawar menjadi tidak tenang.
b. Mengapa pengaruh magnetisme remanen tidak dapat ditimbal? Dan apakah kewajiban kita/konsekuensinya dalam masalah ini?
Pada halauan mana timbulnya magnetisme remanen paling kuat?
Jawab :
– Kutub magnetisme remanen yang terjadi pad halauan timur dan barat terletak lebih dekat pada pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.
– Pendahuluan, dalam mana magnetisme remanen timbul dan halauan yang berada 180 derajat dengannya tidak menyebabkan deviasi.
– Pada halauan yang berada 90 derajat semula halauan akan menimbulkan penyimpangan maksimum.
– Jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri dan sebaliknya.
5. Bagaimanakah sebuah Free Gyroscpe dapat dijadikan instrumen untuk menentukan arah-arah di laut? (ingat proses perubahan bentuk edaran poros gasing dan sistem yang diterapkan).
Jawab :
– Inertia adalah sesuatu gaya yang dimiliki oleh suatu/sebuah gasing yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
– Precession adalah penyimpangan sudut yang terjadi/terbentuk antara permukaan bumi dengan poros gyroscope dalam arah vertikal dari permukaan bumi.
– Tilting adalah perubahan sudut yang terjadi/berbentuk antara permukaan bumi dengan poros Gyroscope dalam arah vertikal, yang disebabkan oleh adanya komponen horisontal dari permukaan bumi.
– Drifting adalah perubahan sudut yang terbentuk/terjadinya antara garis meridian bumi dengan poros Gyroscope dalam arah horisontal yang disebabkan oleh adanya komponen vertikal dari permukaan bumi.
6. Pada halauan-halauan mana
– Kesalahan balastik = nol
– Kesalahan ayunan = maks
(penjelasan dengan gambar sederhana)
Jawab :
– Kesalahan balastik
Halauan T dan B kesalahan = nol
Halauan U dan S kesalahan = maksimum
– Kesalahan ayunan
Halauan T/B kesalahan = maksimum
HalauanU/S kesalahan = nol
Gambar :
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. Jelaskan bagaimanakah kapal mulai memperoleh medan magnet yang permanen (3 jawaban)?
Jawab :
1. Berlayar dalam waktu lama dengan halauan tetap.
2. Pada saat merubah halauan
3. Pada saat pembuatan/pembangunan di atas dock
2. Jelaskan mengapa koef A dan E tidak ditimbal pada kapal niaga umumnya! Sebutkan sebab-sebab yang non magnetik dari koefisien A (4 jawaban)
Jawab :
1. Salah kolimasi
2. Jika garis layar tidak tepat menunjuk garis membujur kapal (tidak terletak dibidang lunas).
3. Jika kapal berputar/swinging terlalu cepat
4. Jika pelorus yang dipakai dalam penentuan deviasi garis U/S mawarnya tidak sejajar dengan garis lurus.
3. Jelaskan tentang urutan pemasangan korektor-korektor pada proses penimbalan kompas (swinging ship) menurut Hm yang dikemudikan mengapa kita harus bertindak demikian?
Jawab :
I. Menurut urutan yang terpenting :
a. Korektor P/B
b. Korektor Q/C
c. Korektor R/J
d. Batang flinders
e. Bola/bola/Korektor D
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
II. Menurut urutan pemasangan :
a. Batang flinders
b. Bola-bola/Korektor D
c. Korektor R/J
d. Korektor P/B
e. Korektor Q/C
Keterangan :
Biru : batang besi magnet
Merah : batang besi lunak
– Taruh kira-kira flinder bar koreksi R/J pada halauan timur dan barat magnetis
– Letakkan koreksi P/B pada halauan timur magnetis
4. Apakah yang harus diperhatikan pada pemasangan korektor-korektor dan magnet? Berapa jauhnya dari letak kompas dan mengapa demikian?
(Gambarkan)!
Untuk kapal manakah pemasangan batang flinders tidak diperlukan? Apa alasannya?
Jawab :
– Yang harus diperhatikan pada saat pemasangan korektor magnit.
Urutan I : Korektor besi lunak :
a. batang flinders
ditempatkan did alam tabung kuningan, biasanya disisi depan rumah pedoman.
b. Bola-bola besi lunak :
Ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dan persyaratan tersebut di atas.
– Urutan II : Magnet-magnet senget
Dipasang arah tegak lurus pada geladak, tepat di bawah pertengahan
– Urutan III : Magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah membujur kapal danhorisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b. Korektor Q (melintang)
Penempatannya di belakang korektor membujur ialah pos yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
– Berapa jarak jauhnya dari kompas?
Jawab :
Yaitu berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm
– Batang flinder tidak diperlukan untuk jenis kapal.
Gambar :
5. Jelaskan tentang proses yang ditempuh oleh Gyroscope (bebas) sehingga menjadi alat untuk menentukan arah-arah (kompas Gyro) sehubungan dengan perubahan bentuk edaran ujung poros gasing di angkasa.
Jawab :
Cara Gyroscope dapat digunakan di kapal yaitu dengan cara menghubungkan (mengkombinasikan) sifat-sifat Gyroscpe dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada semiputar dengan arah tegak lurus mendatar terhadap rol Gyroscope oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa tiap-tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang menarahkan Gyroscope menunjukkan ke arah meridian bumi.
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI 3
1. Tuliskan urutan pemasangan kelima alat penimbal/korektor dalam proses penimbalan kompas (order of placing)
Jawab :
Urutan I : Korektor besi lunak
a. Batang flinders
Ditempatkan dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman
b. Bola-bola besi lunak
Ditempatkan sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
Urutan II : Magnet-magnet senget
Dipasang arah tegak lurus pad geladak, tepat di bawah pertengahan.
Urutan III : Magnet-magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal
b. Korektor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur, ialah posisi terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
2. Selama pelayaran, Devisi harus diperiksa kembali. Apa alasannya? Pengaruh gaya magnetisme mana yang bekerja dinisi (penjelasan secukupnya dengan gambar)
Jawab :
Alasannya karena : dalam besi-besi kapal terdapat magnetik permanen, remanen dan transient. Pada magnetik remanen mempunyai sifat lambat datang lambat hilang, maka setiap perubahan halauan harus diperiksa kembali.
Gambar :
3. a. Jelaskan perbedaan antara Retentive Error (RE) dan Gausine Error (GE).
b. Jelaskan persamaan antara GE dan RE!
Jawab :
a. Perbedaan antara Retentive Error dan Gausine Error :
– Retentive Error : terjadi pada waktu kapal sedang mengemudikan halauan yang tetap sama dan kemudian mengubah halauan ke kiri/kanan.
– Gaussine Error : terjadi selama putaran itu berlangsung (swinging kapal) deviasi-deviasi ini timbul tapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang.
b. Persamaan GE dan RE adalah :
4. Dalam pembuatan daftar deviasi oleh azimuth/baringan sejati , dipilih saat-saat dekat  terbit/terbenam. Apa alasannya (jelaskan secukupnya dengan gambar)!
Jawab :
Alasannya karena : pada saat  dekat terbit/terbenam, posisi  berada pada cakrawala/arah horisontal sehingga lebih mudah untuk dibaring untuk mendapatkan baringan pedoman, sehingga untuk mendapatkan nilai deviasi adalah dengan cara :
BS  – BP  = ST
ST – Variasi di peta = deviasi
Jadi untuk mendaptkan nilai deviasi :
BS  = ………….
BP  = …………. –
ST = ………….
Var = …………. –
Dev = ………….
5. Dari sudut pandang teori bagaimana letak batang-batang magnet penimbal terhadap letak kompas dikapal? Berapa jauh pling efektif) dari/letak kompas? (Penjalasan dengan gambar)
Jawab :
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscpe?
b. Bagiamana cara memanfaatkan Gyroscope agar dapat dipergunakan sebagai pedoman (Gyroscope)
Jawab :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscope adalah :
– Perputaran bumi pada porosnya (rotasi)
– Pengaruh gaya kapal dari luar, karena akiat perputaran gasing yang sangat cepat.
b. Agar Gyroscope dapat dipergunakan sebagai pedoman (Gyroscope) adalah dengan cara mengkombinasi dari :
– Sifat-sifat Gyroscope yaitu Inertia dan Presisi
– Rotasi rumi dan hukum gaya berat
2. a. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terjadi pada Gyroscope Compass?
b. Jelaskan secara singkat masing-masing kesalahan tersebut (penyebab dan cara mengatasinya)
Jawab :
a. Kesalahan-kesalahan pada peroman Gyro :
1. Kesalahan halauan dan kecepatan
2. Kesalahan perekonomian (kesalahan lintang)
3. Kesalahan Balistik
4. Kesalahan Ayunan (Olengan)
5. Kesalahan Konstant
b. Penyebab dan cara mengaasi kesalahan-kesalahan pad pedoman Gyro :
1. Kesalahan halauan dan kecepatan penyebabnya adalah karena perbedaan:
– Lintang pemilik
– Halauan
– Kecepatan kapal
Cara mengatasinya yaitu dengan :
– Menghitung kesalahan dalam derajat dengan rumus :
do = -0,0637 V Cas H sec lt
– Dengan Semi Automatic Corrector
Yaitu pada pedoman induk gasing (Master Gyro Compass) sperry koreksi halauan dan kecepatan dapt dilakukan dengan cara mengatur Semi Automatic Corrector Device. (Atur tombol kecepatan kapal dan sesuaikan dengan lintang dimana kapal berada).
2. Kesalahan peredaman (kesalahan lintang)
Kesalahan ini tergantung pada lintang pemilik dimana kesalahan ini nilainya tetap untuk semua halauan. Di katulistiwa kesalahan lintang = nol dan terus bertambah sesui dengan tinggi lintang.
Cara mengatasinya yaitu dengan memutar tombol Semi Automatic Corrector sekrup kedua dan diatur sesuai lintang dimana kapal berada.
3. Kesalahan Balistik
Kesalahan ini disebabkan oleh adanya percepatan dan percepatan terjadi karena adanya perubahan kecepatan cara menghilangkan kesalahan balistik :
a. Gyroscope digatung pada horisontal axis
b. Gyroscope dibalance sehingga semua berat simetri. Jika terjadi ayunan tidak akan terjadi/timbul gaya sentrifugal.
4. Kesalahan Ayunan (Olengan)
Kesalahan ini disebabkan oleh adanya halauan.
Cara mencegah kesalahan ayunan :
a. Sensitive element (gasing dan lain-lain) harus dibalance.
b. Pipa penghubung antara bejana air raksa dipersempit.
c. Di atas bejana dilengkapi dengan pemberat.
d. Sisir yang berbentuuk lengkung dipasang pad spider element (roll dan pitch damper).
e. Spider digantungkan dengan silinder minyak memakai torak.
5. Kesalahan Konstant
Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan pada waktu merakit pesawat.
Dan cara menghilangkan kesalahan konstant yaitu dengan menggeser plot garis layar. Sekrup pada lubber ring dibuka, pelat garis layar digeser sesuai kesalahan konsant.
3. a. Jelaskan tentang kedudukan dan letak magnet-magnet penimbal/korektor, serta jaraknya terhadap letak kompas (Gambarkan secara teori)
b. Kapan timbulnya kesalahan Gaussin dan bagaimana kita dapat mencegahnya.
Jawab :
a. Kedudukan dan letak magnet-magnet penimbal/korektor :
1. Korektor besi lunak :
a. Batang flinders
Ditempatkan di dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman.
b. Bola-bola besi lunak
Ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
2. Magnet-magnet horisontal
Dipasang arah tegak lurus pada geladak tepat di bawah pertengah
3. Magnet-magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b. Koretor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur ialah posisi yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
Dan jaraknya terhadap letak jarum kompas adalah berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan meaksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
b. Gaussin Error : terjadi/timbul selama putaran itu berlangsung (swinging kapal), deviasi-deviasi ini timbul tetapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang.
Cara mencegahnya :
– Kapal harus steady kurang lebih selama 2 menit pada halauan tertentu pada saat penimbalan.
– Meletakkan kumparan kawat tembaga yang diakhiri dengan kekuatan listrik tertentu yang diletakkan di bagian luar rumah pedoman pada kedudukan lebih ke bawah dari magnet batang pedoman (Degaussing Coils).
4. a. Tergantung dari apakah kekuatan medan dari magnetisme renamen itu?
b. Pada perubahan ahalauan mana ia menimbulkan penyimpangan (deviasi) maksimum? Kapan ia menimbulkan deviasi (+) dan kapan deviasi (-)?
Jawab :
a. Kekuatan medan magnet renamen tergantung dari :
– Lamanya halauan yang tetap
– Anggukan dan getaran
– Pembagian dan keadaan besi terhadap letak pedoman
– Lintang tempat kapal (terkuat pada lintang rendah
– Halauan (terkuat pada/dekat timur/barat)
b. Magnetik renamen akan menimbulkan deviasi (+) dan deviasi (-) yaitu jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri (dan sebaliknya)
5. a. Terangkan cara merubah dar pengemudian tangan ke auto
b. jelaskan mengapa pada cuaca buruk saat kapal berlayar, kemudi tidak boleh menggunakan sistem pengemudian otomatis?
Jawab :
a. Cara merubah dari pengemudian tangan ke auto :
– Arahkan halauan kapal sesuai dengan halauan yang dikemudikan kapal.
– Setting lintang pada Master Gyro sesuai dengan lintang saat itu.
– Setting kecepatan pada Master Gyro sesuai dengan kecepatan kapal saat itu.
– Setting skala Beafort pada Auto Pilot sesuai dengan kondisi laut saat itu.
– Setelah itu pindahkan tombol dari kemudi tangan (hand) ke kemudi otomatis (auto).
Maka kapal akan dikemudikan secara otomatis oleh sistem pengemudian Auto Pilot.
b. Pada cuaca buruk saat berlayar, pengemudian otomatis tidak boleh digunkan, karena : pada rangkaian sistem Auto Pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan), dan menggunakan potensiometer, artinya bola bekerja secara simultan, gesekan yang terjadi akan menimbulkan panas, dan akan memudahkan aus pad komponen tersebut. Di samping itu pengemudian otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali ke kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh gaya dari luar sangat besar secara beruntun maka akan sangat membahayakan kondisi/stabilitas kapal.
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. Gambaran apakah yang diberikan dalam bentuk Rumus Poison?
Jawab :
Untuk kapal yang duduk tegak dan pembagian simetris dari besi-besi kapal terhadap pedoman, maka parameter b, d, f dan h adalah nol (0)
2. a Memperhatikan bentuk rumus deviasi umum, komponen manakah yang memberikan deviasi yang berubah dan yang tidak berubah, menurut tempatnya di bumi/lintang magnetik.
Jawab :
b. Koefisien A dan E tidak ditimbal karena merupakan magnetisme remanen yang mana bersifat sementara (lambat datang lambat hilang).
Jawab :
3. Dalam rangka penentuan deviasi oleh baringan benda jauh, bagaimana kita dapat menentukan nilai arah magnetiknya jika :
a. Posisi kapal telah diketahui
b. Posisi kapal tidak diketahui
Jawab :
a. Untuk posisi kapal telah diketahui yaitu dengan rumus :
Variasi =
Contoh dengan melakukan observasi : yang dapat diuraikan :
1. Metode untuk mendapatkan variasi
Observe dilakukan dengan pedoman standart pada 8 atau 16 halauan/mata angin : kapal ditahan (stendy) untk paling sedikit 4 menit pada setiap halauan, sedangkan baringan dimbil terhadap matahari atau benda angkasa lain atau benda jauh.
2. Jika azimuth telah dihitung, selisih atau Bs dan Bp akan memberikan sembir (Compass Error) jadi nilai rata-rata dari sembir akan memberikan nilai-nilai bervariasi.
b. Untuk posisi kapal tidak diketahui :
Yaitu dengan menggunakan rumus:
Bm =
Contoh : nilai rata-rata baringan pedoman membersihkan nilai yang kemudian dijabarkan pad setiap Bp guna mendapatkan deviasi untuk masing-masing Hp.
4. a. Urutan pemasangan alat-alat penimbal/korektor dan tepatnya letaknya masing-masing adalah :
Jawab :
Urutan I : Korektor besi lunak
a) Batang flinders → ditempatkan di dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman
b) Bola-bola besi lunak → ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
Urutan II : Magnet-magnet Senget :
Di pasang arah tegak lurus pada geladak, tepat di bawah pertengahan.
Urutan III : Magnet-magnet Horisontal :
a) Korektor P (melintang)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/ melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b) Korektor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur ialah posisi yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
b. Jarak terhadap letak jarum kompas, bagi korektor yang berupa besi mgnetik ialah : Yakni berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
5. Pada tahap terakhir ujung poros gasing akan berhenti menunjuk ke titik mana (di angkasa) dil lintang utara?
Jawab :
Ujung poros gasing berhenti di sebelah timur derajat.
6. Gaya-gaya apakah yang bekerja pada kedudukan titik itu (sebagai resultan)? Penjelasan dengan gambar.
Jawab :
Gaya-gaya yang bekerja adalah = P; d; t; Ps.
Gambar :
KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscope?
Jawab :
1. Sifat-sifat Gyroscope yaitu inertia dan presasi
2. Rotasi bumi dan hukum gaya berat.
b. Bagaimana cara memanfaatkan Gyroscope agar dapat digunakan sebagai pedoman (Gyro Compass)!
Jawab :
Cara Gyroscpe dapat digunakan sebagai pedoman di kapal yaitu dengan cara menggabungkan (mengkombinasikan) sifat-sifat Gyroscope dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada sumbu putar dengan arah tegak lurus mendatar terhadap roda Gyroscope, oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa pada tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang mengarahkan Gyroscope menunjukkan ke arah meridian bumi.
2. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terdapat pada Gyro Compass? Jelaskan secara singkat masing-masing kesalahan tersebut (penyebab dan cara mengatasinya).
Jawab :
– Kesalahan halauan dan kecepatan
– Kesalahan peredaman/kesalahan lintang
– Kesalahan Balistik
– Kesalahan Ayunan
– Kesalahan Konstan
– Kesalahan halauan dan kecepatan tergantung dari lintang pemilik, halauan dan kecepatan kapal diebabkan pedoman Gyro di kapal mengikuti dua gerakan yaitu rotasi bumi dan gerakan maju kapal.
– Kesalahan peredaman tergantung pada lintang pemilik dimana kesalahan itu nilainya tetap untuk semua halauan.
– Kesalahan Balistik disebabkan adanya percepatan dari perubahan kecepatan kapal. Cara menghilangkannya :
• Gyro digantung pada horisontal axis
• Gyroscope di balance sehingga semua berat simetri, jika ayunan tidakakantimbul gaya sentrifugal
– Kesalahan ayunan tergantung pada halauan
– Kesalahan konstan terjadi pada waktu merakit pesawat untuk menghilangkannya ialah konstan dengan menggeser pelat garis layar.
Penimbalan magnet :
3. a. Jelaskan apa tujuan dilakukannya penimbalan pedoman magnet di kapal-kapal.
Jawab :
1. Membuat deviasi sekecil mungkin
2. Membuat perubahan deviasi pada perubahan-perubahan halauan agar terjadi secara berangsur-angsur dan merata.
3. Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengaruh dan disamakan pada semua halauan.
b. Apakah kerugian-kerugian yang di dapat apabila devisi pedoman terlalu besar.
Jawab :
– Deviasi berubah cepat, pada perubahan halauan mawar kadang-kadang menjadi tidak tenang dan kadang-kadang lamban sehingga berlayar dalam perahu sempit menjadi sakit karenanya.
– Mudah terjadi kekeliruan, apabila berlayar dengan pandu.
– Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengarah sehingga pada halauan-halauan tertentu, mawar menjadi terlalu lamban.
– Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal asing mawar akan menjadi tidak tenang.
4. Tuliskan rumus “Poison” dalam penimbalan pedoman magnet dan jelaskan bagaimana rincian kerja rumus tersebut berkaitan dengan kepentingan penimbalan pedoman magnet kapal.
Jawab :
x1 = x + P + ax + cV
y1 = Y + Q + eY
5. Jelaskan mengapa pada cuaca buruh saat kapal berlayar kemudi tidak boleh menggunakan sistem pengemudian otomatis.
Jawab :
Pada rangkaian system Auto Pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan) dan menggunakan potensia metr, artinya boleh bekerja secara simultan, gesekan yang terjadi akan menimbulkan panas dan memudahkan aus daerah komponen tersebut.
Disamping hal tersebut di atas pengemudian secara otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali di kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh dari luar sangat besar secara beruntun akan sangat membahayakan stabilitas kapal.
KOMPAS KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi sifat “Peka” pada piringan pedoman?
b. Bagaimana syarat-syarat ketel pedoman yang baik itu?
Jawab :
a. Sifat-sifat peka tergantung dari :
– Moment magnet yang besar yaitu panjang (a) magnet batang dan kekuatan kutub-kutub magnetnya :
(K = m x a)
– Intensitas horisontalnya H = T x Cos i
– Lebih ringan lebih peka
– Ujung semat makin tajam makin peka
b. Syarat-syarat ketel pedoman yang baik :
– Tidak boleh mengandung magnet
– Pada saat kapal dalam keadan dian, tutup kaca bagian atas bening dan datar.
– Posisi ketel pedoman tidak boleh menyentuh bagian pedoman lain dalam setiap keadaan apapun, agar setiap saat dapat mengayun dengan bebas.
– Semat atau pasak pedoman harus benar-benar terpasang certical di tengh ketel pedoman
2. a. Yang tidak timbul : Magnetisme Remanan, karena bersifat sementara (lambat datang lambat hilang)
b. Pengaruh ini timbul pada saat :
– Belayar dalam waktu lama dengan halauan tetap
– Pada saat merubah halauan
c. Konsekuensi/kesimpulan
Dengan merubah halauan kapal 360 deg untuk memperkecil deviasi.
3. Apakah yang dimaksud dengan istilah-istilah:
a. Inertia
b. Precession
c. Tilting
d. Drifting
Jawab :
a. Inertia adalah : suatu gaya yang dimiliki oleh suatu/sebuah gasing yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
b. Precessing adalah : penyimpangan atau perubahan kedudukan poros Gyroscope yang disebabkan oleh pengaruh gaya (kopel) dari luar, dimana arah penyimpangan tersebut tegak lurus terhadap gaya kopel yang mempengaruhinya.
c. Tilting adalah : perubahan sudut yang terjadi/terbentuk antara permukaan bumi dengan poros Gyroscope dalam arah vertikal, yang disebabkan oleh adanya komponen horisontal dari permukaan bumi.
d. Drifting adalah : perubahan sudut yang terbentuk/terjadi antara garis meridin bumi dengan poros Gyroscope dalam arah horisontal yang disebabkan oleh adanya komponen vertikal dari permukaan bumi.
4. Ditinjau dari konstruksinya, proses manakah yang ditempuh sebuh Gyroscope, sehingga akhirnya dapat dipakai menjadi kompas/Gyro?
Jawab :
Cara Gyroscope dapat digunakan sebagai pedoman di kapal yaitu dengan cara menggabungkan (mengkombinasi- kan sifat-sifat Gyroscope dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada sumbu putar dengan arah tegak lurus terhadap roda Gyroscope, oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa pada tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang mengarahkan Gysorcope menunjukkan ke arah meridian bumi.
5. a. Jelaskan secara singkat prisip/teori yang dikembangkan dalam sistem kemudi kapal secara otomatis (Auto Pilot).
b. Mengapa pada laut yang berombak tidak diperkenankan menggunakan kemudi otomatis?
Jawab :
a. Prinsip/teori yang dikembangkan adalah :
Dengan memanfaatkan teori jembatan Wheatstone (Wheatstone Bridges) pada rangkaiannya, dimna pada dasarnya adalah berawal pada Hukum Kirchoff tentang arus listrik yang datang dari beberapa sumber dan melalui satu titik.
b. Karena : pada rangkaian system auto pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan) dan menggunakan potensiometer, artinya akan menimbulkan panas dan memudahkan aus dari komponen tersebut. Di samping hal tersebut di atas pengemudian secara otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali ke kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh dari luar sangat besar secara beruntun akan sangat membahayakan kondisi/stabilitas kapal.
1. a. Untuk kapal yang lebih kurang 10 tahun maksimum tiap-tiap 2½ tahun di dalam pengedokan
1. Peralatan mana yang akan dipelihara.
2. Metode/cara meakukan pekerjaan pemeliharaan dan berapa lamanya.
3. Suku Cadang material dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dan kapan harus tersedia.
4. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dan kapan harus disediakan.
5. Jumlah dana yang diperlukan dan kapan harus disediakan.
6. Kapan dan berapa lama pekerjaan-pekerjaan dilakukan.
b. Kewajiban perusahaan yaitu mengenai keselamtan kapal karena kapal-kapal tangki mudah terbakar sesuai dengan jenis muatannya, maka apabila ada pekerjan panas (hotwork) harus diadakan tank cleaning free gas dan pembersihan sludge yang mana harus dipersiapkan oleh perusahaan dalam pemindahan sludge material dan perlengkapan dipersiapkan oleh perusahaan.
2. a. 1. Perencanaan
– Tanggal pelaksanaan perawatan geladak/ruang palka yang akan ditentukan sesuai masa berlaku yang ada dalam catatan.
– Hal-hal yang direncanakan dengan cara item-item mana perawatan geladak/ ruang palka yang membutuhkan konsentrasi berat.
– Item-item yang masuk dalam klasifikasi dengan sejumlah item tambahan akan masuk dalam perencanaan perawatan selama periode kapal naik dock.
– Diperlukan pertimbangan untuk item-item pendukung.
– Perencanaan yang dipersiapkan sesuai dengan standar perawatan kapal.
– Item-item yang tidak ada pada standar perawatan kapal dan perencanaan yang telah sesuai akan dijalankan dengan mengikuti petunjuk dari pabrik pembuatnya.
– Periode untuk suatu perencanaanperawatan kapal direncanakan 2,5 tahun (30 tahun).
– Jatuh tempo survey-survey dari klasifikasi dan survey standatory akan dimasukan.
2. Persiapan Perbaikan
– Lokasi/tempat perawatan dan perbakan segera dibebankan dari hal-hal yang tidak mendukung.
– Sarana dan prasarana pendukung/penunjang telah dipersiapkan sebelumnya (maksud dan peralatan yang digunakan).
– Menjadikan alat-alat seperti (pelampung , rakit penolong dan pemadam kebakaran yang dibutuhkan).
3. Perawatan
– Melaksanakan sistem perawatan berkala (setiap minggu atau bulan)
– Melakukan pemeriksaan dan pengecekan (visual).
– Melakukan dengan pergantian perbaikan, pengecatan dan pembersihan.
b. Di samping aspek keselamatan, biaya atau kerugian sebagai faktor ekonomi penting yang begitu sensitif terhadap perbaikan dengan :
– Efisiensi dan klasifikasi awak kapal
– Asuransi
– Nilai modal
– Kepuasan
3. a. – Kurang sarana dan prasarana yang mendukung dalam perbaikan kapal seperti : peralatan, suku cadang dan dana.
– Kurang terampilnya teknisi yang dipekerjakan.
– Hasiil yang diperoleh setelah diadakan survey dan pengetesan.
b. Proses terjadi karat pada baja
Proses ionisasi akibat perbedaan muatan listrik dan adanya zat penghantar/elektrolit (air, udara lembab, dll) timbul arus listrik yang akan mengalir dari anoda ke katoda.
Penanganannya adalah :
– Hammer dripping kepala tajam/ sealing mascrine
– Cuci dengan air tawar
– Disikat dengan sikat baja
– Cat meni/red lead 2x
– Finishing paint 2x
4. a. Pihak Dok
– Membicarakan kapal → galangan → pengawasan
– Tentukan pekerjaan-pekerjaan yang kritis
– Pasang/lengkapi dengan alat-alat komunikasi.
– Galangan sudah kontak Biro Klasifikasi dan yang terkait lainnya (kontraktor dan pemberian jasa-jasa lain).
– Galangan siapkan alat pemadam kebakaran dan fasilitas yang diperlukan kapal lainnya.
– Bila pekerjaan dimulai, rapat harian membicarakan permasalahan yang diikuti (manajer proyek, pengawas, nahkoda/KKM, staf galangan) juga melapor perkembangan pekerjaan.
b. Pihak Kapal
– Pembagian tanggung jawab pekerjaan.
– Merencanakan kegiatan.
– Siapkan daftar sertifikat yang sama expire dan yang akan diperpanjang.
– Menyeleksi pekerjaan yang akan dibatalkan atau kalau nanti akan ditambah.
– Siapkan gambar-gambar yang perlu, suku cadang yang akan digunakandan peralatan khusus.
– Membebaskan ruang muatan dan membebaskan tangki yang akan diperiksa.
c. Pihak Pemilik
– Repair list final yang dikirim kapal.
– Melengkapi suku cadang dan peralatan yang dibutuhkan.
– Menghubungi Biro Klasifikasi dan jasa khusus lainnya.
– Pengawasan membicarakan perencanaan pekerjaan dengan galangan yang terkait.
4. b. Uraian
Dock Apung Dock Gali
1. Biaya pembuatan
2. Biaya perawatan
3. Sifat bergerak
4. Mempersiapkan dock
5. Tahan angin dan ombak
6. Perbaikan
7. Pintu
8. Kedudukan
9. Daya tahan dock
10. Trim kapal masuk
11. Kapasitas tampung
12. Tek terhadap lumas
kapal
13. Rel dan roda
14. Kekedapan
15. Kran yang
digunakan Lebih murah
Lebih mahal
Dapat berpindah
Lebih cepat
Berpengaruh
Dapat diganti
Tidak pakai pintu
Bisa sembarang tempat
Tidak tahan lama
Tidak perlu ovencool
Dapat diperbesar
Tak sama besar
Tidak pakai
Tidak perlu pintu KA.
Kran ringan Lebih mahal
Lebih mudah
Diam tetap
Lebih lambat
Tidak berpengaruh
Tidak dapat diganti
Pakai pintu
Tidak sembarang tempat
Tahan lama
Diusahakan ovencool
Tidak dapat diperbesar
Sama besar
Tidak pakai
Perlu pintu Ka
Kran berat
5. a. 1. Annual Survey : dilakukan dalam tenggang waktu 1 tahun, antara lain : bulkheod 1 pintu KA, jangkar dan rantainya penataan lensa, baling-baling dan poros baling.
2. Special Survey : dilaksanakan sesuai umur kapal, makin tua umur kapal makin banyak dan intensif bagian kapal yang harus diperiksa, antara lain : double bottom, polka (dalam), cargo tank, tangki dan caruk jangkar.
3. Continuous Survey : dilaksanakandlam tenggang waktu 4 tahun, antara lain : instalasi mesin-mesin.
b. Untuk melapisi tangki ballast dan tangki air tawar digunakan portland cement, karena ia mengandung tanah liat lebih banyak, sehingga bila kena air ia akan lebih mengeras.
Menguji kebocoran :
– Tangki diisi air tawar dan dipress
– Dinding tangki ballasr dilhat dari luarnya (dari lunas lambung atau kompertement yang berbatasan) dengan demikian masa kebocoran keke depan dai mashole dapat diketahui.
6. – Batang flinders
– Bola/korektor D
– Korektor R/S
– Korektor P/B
– Korektor Q/C
Biru : btang besi magnet
Merah : batang besi lunak
4. a. Magnetisme Remanen karena bersifat sementara (lambat datang lambat hilang)
5. Tidak dapat dipercaya karena : terlalu dekat dengan pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.
1. Halauan utara dan selatan
Alasannya :
Dibagian halauan utara sebelah bawah KU
Dibagian halauan utara sebelah atas KS
Dibagian halauan selatan sebelah atas KS
Dibagian halauan utara selatan sebelah bawah KS







 

                     kompas dan sistem kemudi


kutub sejenis akan tolak-menolak, yang berlawanan akan tari-menarik



 
KETEL KOMPAS
Ada 2, yaitu BASAH dan KERING


a. Basah berisi larutan alkohol 30% dan air suling 70%
Kegunaan larutan trersebut adalah peredam goncangan.
Syaratnya adalah bahan harus bebas dari besi, artinya harus alumunium


Cara memeriksa: Dengan cara piringan yang diayun akan cepat kembali kekedudukan semula

Cara penyimpanan kompas:
a. Dimasukkan ke kotak khusus dan diberikan bantalan yang lunak
b. Bebas dari getaran dari mesin kapal
c. setiap akan dipakai artinya jika kapal akan berlayar, selalu harus dikoreksi artinya SALAH TUNJUK (ST)

Garis Layar:
1. Letak garis layar harus selalu didepan lingkaran didalam ketel
2. harus sejajar dengan lunas kapal
3. baring kedengan salah satu tiang kapal
4. Titik pusat pesawat baring, artinya tempat kedudukan pijera celah alat untuk membaring




Cincin Lenja
1. Masing-masing piringan duduk pada cincin diluar
2. Agar tetap datar kalau kena goncangan artinya tetap rata-rata air

Syarat-syarat ketel
1. Tidak boleh mengandung magnet
2. Tutup kaca harus tetap pada keadaan datar
3. Kalau ketel mengayun tidak menyentuh apa-apa
4. Tuntung semat berdiri ditengah-tengah
5. garis layar harus tetap pada tempatnya




Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. cairan ketel harus dalam keadaan penuh
2. Pengapung harus kedap
3. Pedoman basah terpasang pada Cincin lenja



PEKA
Jika piringan dieluaran pada kedudukan maka ia harus cepat kembali



TENANG
jika piringan terganggu oleh pengaruh luar, maka ia tak boleh lekas mengayun

contoh:
1. Pengaruh olengan kapal
2. Getaran-getaran kapal, waktu mesin kapal mundur
3. perubahan haluan kapal

Salah KOLIMASI
Bila mempunyai sudut penyimpangan poros jarum-jarum magnetik mawar dengan garis mawar U-S pedoman.


Kesalahan-kesalahan pedoman magnet sbb:
1. Kesalahan sendiri, yaitu bila U-S tidak berimpit dengan poros magnet pedoman
2. Kesalahan dari luar, adanya pengaruh magnet terhadap body kapal/logam yang mempengaruhi magnet

Cara menguji TENANG:
1. putar piringan dengan sudut kecil (30)
2. lepas dan baca petunjunya. putar arah berlawanan, lepas terus dibacaUsaha memperbesar KEPEKAAN:
1. Moment magnit besar
2. berat piringan KECIL/RINGAN


Keuntungan pedoman zat cair dan kering
1. Karena ada tekanan, getaran bisa diredam sehingga sungup dan sepat ta cepat aus
2. bisa dibuat lebih tenang dan peka
3. apabiula ada pengaruh luar, segera menyimpang dan setelah pengaruh hilang, segera kem,kembali ke kedudukan semula

Kerugiannya:
1. Sering timbul gelembung-gelembung udara
2. Pada waktu menimbal
 
 
 Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi   Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi

 
Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi

    Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi

 
Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi





Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi







Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi       kompas dalam kemudi komunikasi



Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi




Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi
 kopling kemudi





Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi

tele kopling





Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi

kutub magnet bumi


Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudi






 

Hasil gambar untuk teori kompas dan kemudik


 RADAR NAVY









diagram blok sistem radar secara umum






bentuk pulsa radar
Radar system 













 

FORMULA APLIKATIF SISTEM RADAR GS
1. RANGE
Range adalah Jarak Antara Radar GS
terhadap sebuah Target yang didapat
dengan melakukan perhitungan
R = V.t  =  C t/2
Rmax = C T / 2
Rmin = C ʎ / 2
Dimana :
R : Range
Rmax : Range Maximum
Rmin : Range Minimum
C : 3 x 108 m/s
T : Waktu untuk 1 periode putaran
(PRT)
ʎ : Waktu untuk 1 kali Tx time

2. SCAN RATE
Besar sudut yang dihasilkan oleh Antena
pada saat berputar dalam waktu 1 detik
(kec Angular)
12 Rpm  = 12 X 3600 = 1’ = 60”
60” = 43200
1” = 720
Jadi didapatkan dalam 1” antena Radar akan
Radar bergerak sejauh 720 atau dengan kata lain Mempunyai Scan Rate = 720/det
 
3. HIT / SCAN
Banyaknya Re-Current yang dapat
dilakukan oleh sebuah sistem Radar GS
dalam 1 kali Scan Rate
Hit / Scan  =  θ PRF / Scan Rate
CONTOH
Bila diketahui sebuah Radar GS dengan Putaran Antena 10 Rpm mempunyai Beam Width main lobe 30 dan PRT sebesar 3.03 mS, maka tentukanlah Hit/Scan yang dapat dilakukan oleh sistem ini !
JAWAB :
                Diketahui :
                10 Rpm  = 10 X 3600 = 1’ = 60”
                60” = 36000
                1” = 600
Jadi didapatkan dalam 1” antena Radar akan bergerak sejauh 600 atau dengan kata lain mempunyai Scan Rate = 600/det
PRT        = 3.03 mS  = 3030 µS
PRF        = 1 / PRT
              = 1 / 3030  x 10-6 S
              = 330 Hz
Hit/Scan  =  θ PRF / Scan Rate
              =  30 x 330 Hz / 600
              = 990/600
              = 16
Jadi akan dihasilkan 16 Re-Current untuk Putaran Ant 10 Rpm dengan Beam Width 30 dan PRT sebesar 3.03 mS
METODE SLIDING WINDOW
Pada gambar disamping terlihat sebuah Sliding Window (kotak warna kuning) yang terdapat di main lobe pancara SSR antena, dimana pada Sliding Window tersebut terdapat rentetean garis putus – putus yang diasumsikan sebagai sejumlah Repply dengan Reply pertama berada paling kiri dan Repply terakhir paling kanan.
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
PARAMETER PENTING SISTEM RADAR GS
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar GS
2. PRF (PULSE REPETITION FREQ)
PRF adalah banyaknya Tx Time sejumlah tertentu yang bangkitkan dan diaftifkan dalam waktu 1 detik (satuan Hz)
3. PRT (PULSE REPETITION TIME)
PRT adalah waktu yang dibutuhkan untuk dari satu Tx Time
ke Tx Time berikutnya
4. RPM (ROTATION PER MINUTES)
RPM adalah banyaknya putaran antena Radar GS dalam
waktu 1 menit (60”)
5. BEAM WIDTH (θ)
Beam Width adalah Lebar Main Beam / Lobe (dalam drajat)
yang nantinya akan berhubungan dengan pembentukan
Sliding Window dan banyaknya Re-Current yang dapat
dilakukan oleh sistem Radar GS
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
PARAMETER PENTING SISTEM RADAR GS
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar GS
2. PRF (PULSE REPETITION FREQ)
PRF adalah banyaknya Tx Time sejumlah tertentu yang bangkitkan dan diaftifkan dalam waktu 1 detik (satuan Hz)
3. PRT (PULSE REPETITION TIME)
PRT adalah waktu yang dibutuhkan untuk dari satu Tx Time
ke Tx Time berikutnya
4. RPM (ROTATION PER MINUTES)
RPM adalah banyaknya putaran antena Radar GS dalam
waktu 1 menit (60”)
5. BEAM WIDTH (θ)
Beam Width adalah Lebar Main Beam / Lobe (dalam drajat)
yang nantinya akan berhubungan dengan pembentukan
Sliding Window dan banyaknya Re-Current yang dapat
dilakukan oleh sistem Radar GS
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
PARAMETER PENTING SISTEM RADAR GS
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar GS
2. PRF (PULSE REPETITION FREQ)
PRF adalah banyaknya Tx Time sejumlah tertentu yang bangkitkan dan diaftifkan dalam waktu 1 detik (satuan Hz)
3. PRT (PULSE REPETITION TIME)
PRT adalah waktu yang dibutuhkan untuk dari satu Tx Time
ke Tx Time berikutnya
4. RPM (ROTATION PER MINUTES)
RPM adalah banyaknya putaran antena Radar GS dalam
waktu 1 menit (60”)
5. BEAM WIDTH (θ)
Beam Width adalah Lebar Main Beam / Lobe (dalam drajat)
yang nantinya akan berhubungan dengan pembentukan
Sliding Window dan banyaknya Re-Current yang dapat
dilakukan oleh sistem Radar GS
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf
PARAMETER PENTING SISTEM RADAR GS
1. Tx Time (ʎ)
Tx Time adalah suatu interval waktu yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem Transmitter Radar GS
2. PRF (PULSE REPETITION FREQ)
PRF adalah banyaknya Tx Time sejumlah tertentu yang bangkitkan dan diaftifkan dalam waktu 1 detik (satuan Hz)
3. PRT (PULSE REPETITION TIME)
PRT adalah waktu yang dibutuhkan untuk dari satu Tx Time
ke Tx Time berikutnya
4. RPM (ROTATION PER MINUTES)
RPM adalah banyaknya putaran antena Radar GS dalam
waktu 1 menit (60”)
5. BEAM WIDTH (θ)
Beam Width adalah Lebar Main Beam / Lobe (dalam drajat)
yang nantinya akan berhubungan dengan pembentukan
Sliding Window dan banyaknya Re-Current yang dapat
dilakukan oleh sistem Radar GS
- See more at: http://www.gloopic.net/article/teori-radar#sthash.2HP3Npg9.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar